“Sungguh?” Zsazsa mengulang, dengan ketidak percayaan yang memekat seluruh permukaan wajahnya. Luca mengangguk. “Apakah itu menjadi masalah untukmu?”Zsazsa mengerjap. Terkejut dengan keterkejutannya sendiri. “Jadi dia mantanmu, begitu?”Senyum di wajah Luca membeku, menelengkan wajahnya ke arah Zsazsa dengan kerutan di antara kedua alis. “Begitukah?”Zsazsa terdiam, ada ejekan di kedua mata Luca yang seolah mempermainkannya. “Aku ingin istirahat,” ucapnya sinis. Melangkah masuk ke dalam rumah Luca. Ini pertama kalinya ia masuk ke dalam tempat ini. Tak tahu harus berjalan ke arah mana. Ada dua tangga yang menyatu ke lantai dua, lampu hias yang begitu besar, foto Luca dan Ken yang begitu besar. Satu di dinding ruang tamu dan entah ini ruang tengah atau ruang apa. “Nyonya?” Seorang pelayan mendekati Zsazsa. “Bisakah kau tunjukkan di mana kamar … tamu, mungkin?”Kening pelayan tersebut tampak menyatu dengan keheranan. “T-tuan mengatakan Anda adalah istri …”“Lantai dua, pintu pertama
Terakhir Diperbarui : 2024-03-12 Baca selengkapnya