Share

97. Dia Memang Sengaja Merobek Gaunku

Suara ketukan di pintu memaksa mata Zesil yang rasanya baru saja terpejam untuk terbuka. Sejenak terkejut dengan lengan yang menelusup di balik selimut, tetapi ingatannya dengan cepat memenuhi kepalanya apa yang telah terjadi tadi malam. Lengan yang masih melingkar di perutnya adalah milik Zaiden.

“Zesil?” Suara memanggil dari arah pintu sekali lagi menyentakkan Zesil. Menoleh ke arah pintu yang sudah didorong terbuka dan sang mama melangkah masuk.

Calia sempat terkejut menemukan Zesil dan Zaiden yang masih berbaring di tempat tidur. Menunggu sejenak untuk meminimalisir keterkejutannya. “Setidaknya ingatkan Zaiden untuk mengunci pintunya, Zesil,” ucapnya kemudian mendekati ranjang. Menepuk punggung telanjang Zaiden yang setengah tertutup selimut.

“Bangun, Zaiden. Kau harus ke kantor.” Calia menggoyang pundak sang putra lebih keras, Zaiden menggeliat. Matanya perlahan terbuka. “Pergilah ke kamarmu. Kau harus bersiap untuk ke kantor. Papamu bilang kalian kau harus ikut di pertemuan.”

Za
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status