Kelopak mata Calia bergerak oleh sentuhan lembut di kening dan bibir. Begitu lembut dan seringan bulu, seolah sangat berhati-hati agar tidurnya tak terganggung. Namun, sekeras apa pun kehati-hatian dalam belaian tersebut, ia tetap terbangun dengan cara yang menyenangkan. Dengan kebahagiaan yang membuncah di dadanya.Lucius yang menyadari cumbuannya segera menarik wajahnya, membeliak penuh sesal. “Maaf, aku tak bermaksud mengganggumu,” bisiknya penuh kelembutan. Calia menggeleng, mengusap matanya dengan punggung tangan menjernihkan pandangannya. Senyumnya semakin lebar melihat wajah tampan dan segar Luciuslah yang menyambut pagi harinya yang begitu cerah. Tangannya bergerak terangkat, merangkum sisi wajah sang suami dengan kedua mata yang berbinar bahagia. Dadanya masih berdebar kencang melihat dan menyentuh wajah tampan sang suami.“Apakah aku memang setampan itu di matamu?” dengus Lucius, menundukkan wajahnya untuk mengusapkan ujung hidungnya di ujung hidung sang istri dengan gemas.
Last Updated : 2024-02-27 Read more