All Chapters of Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder: Chapter 441 - Chapter 450

541 Chapters

Bab 441

"Baiklah." Seperti kata pepatah, jika kamu menerima sesuatu dari orang lain, kamu akan menuruti mereka. Jadi, Amel langsung menyetujui tanpa ragu-ragu.Yunita terbang kembali langsung dari luar negeri. Dia masih belum pulih dari jet lag, tapi malah ingin pergi ke pusat perbelanjaan bersama Amel. Yunita biasanya sangat sibuk dengan pekerjaannya, hampir tidak punya waktu untuk pergi berbelanja. Alasan kenapa dia punya banyak waktu kali ini adalah karena perhiasan rancangannya menjadi populer musim ini. Jadi, dia bisa istirahat sejenak. Gelang yang dia berikan pada Amel adalah hasil rancangannya sendiri."Kak Amel, aku nggak begitu familier dengan Kota Nataya. Apa kamu tahu di mana tempat yang menjual pakaian yang bagus?" tanya Yunita.Amel berpikir sejenak sebelum menjawab, "Sebenarnya ada satu tempat. Harga pakaian di sana juga oke. Tapi aku nggak tahu apa kamu akan menyukainya atau nggak."Alasan mengapa Amel memiliki kekhawatiran ini adalah karena cara berpakaian Yunita yang tidak sed
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab 442

"Tunggu sebentar." Amel tiba-tiba menghentikan langkah Yunita.Yunita berbalik menatap Amel dengan ekspresi bingung, lalu bertanya, "Ada apa, Kak Amel?""Aku harus memberitahumu satu hal dulu sebelumnya. Kalau kamu menemukan pakaian yang kamu suka nanti, beri tahu aku dulu. Aku akan menawarkannya untukmu. Selain itu, saat aku sedang menawar, kamu nggak boleh mengatakan apa-apa," jelas Amel dengan wajah serius. Dia bisa melihat bahwa Yunita bukan orang yang pandai menawar, jadi dia memberi peringatan khusus.Yunita mengangguk, tampak sangat penurut. Dia pun menjamin, "Jangan khawatir, Kak Amel. Aku nggak akan bicara sembarangan."Amel mengangguk puas sebelum memimpin Yunita masuk.Begitu masuk, Yunita langsung dibuat tercengang. Pusat perbelanjaan itu dipenuhi dengan toko-toko kecil. Toko-toko itu dipenuhi dengan berbagai jenis barang, berbeda sekali dengan toko-toko yang biasa menjual barang-barang mewah.Mereka berdiri di pintu, lalu Amel menjelaskan lagi, "Pakaian ada di lantai satu,
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab 443

Pakaian termurah Yunita seharga jutaan. Ketika Amel menawar seharga 360 ribu, Yunita sontak terkejut, tetapi tidak berani menunjukkan keterkejutannya dengan jelas di depan pemilik toko itu."Jangan kembali, tunggu saja. Kemungkinan besar dia akan meminta kita untuk kembali," ucap Amel. Amel masih belum menarik Yunita pergi jauh, ketika suara pemilik toko itu terdengar dari belakang."Oke, oke. Kalian berdua, kembalilah.""Kak Amel, kamu sangat hebat," sahut Yunita dengan mata bersinar. Dia kegirangan seperti seorang anak kecil."Aku akan mengemasnya untuk kalian. Lain kali kalau datang ke sini, jangan menawar denganku seperti ini lagi, ya," ucap pemilik toko itu sambil membungkus pakaiannya ke dalam kantong."Kamu memberi kita harga murah, kami pasti akan kembali lagi kelak," jawab Amel sambil membawa barang hasil penawarannya dan mengajak Yunita pergi dengan senang hati.Yunita sudah tidak sabar untuk mengenakan setelan jas merah muda itu, dia berkata, "Wah, Kakak bisa membeli pakaian
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab 444

Amel membawa Yunita ke pusat perbelanjaan terbesar di Kota Nataya dengan mengendarai sepeda listrik. Yunita mengerutkan keningnya bingung dan bertanya, "Kak Amel, aku ingat kita juga melihat dasi di Pasar Citra. Sepertinya model dasi di sana lebih banyak dan murah. Kenapa kamu nggak membelikan dasi untuk Kak Dimas di sana saja?""Dasi itu berbeda dengan pakaian. Nggak peduli pakaian itu bagus atau nggak, dasi itu berbeda dan yang dibeli adalah mereknya. Kakakmu juga termasuk seorang pimpinan, jadi dia nggak boleh terlihat terlalu lusuh," kata Amel dengan nada serius. Tentu saja, membelikan dasi untuk Dimas tidak boleh sembarangan, karena dasi juga merupakan simbol jati diri seorang pria.Saat mendengar itu, Yunita tersenyum, lalu menyahut, "Kak Amel, kamu sangat perhatian. Kakakku beruntung sekali bisa menikah denganmu."Amel tersenyum malu-malu. Kemudian, dia dan Yunita berjalan ke dalam pusat perbelanjaan dan langsung menuju area toko yang khusus menjual jas dan dasi.Amel sekilas la
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab 445

Saat mendengar hal itu, Jeny menatap Amel dengan alis berkerut. Satu hal yang paling dia benci adalah ketika orang lain mengatakan kalau dia gemuk!"Halo, Nona. Apakah kalian jadi membeli dasi biru ini? Kalau kalian nggak jadi membelinya, tolong jangan mengganggu bisnis kami," kata pegawai toko tersebut. Saat melihat Jeny, pegawai toko itu langsung tahu bahwa Jeny adalah orang kaya, jadi dia berusaha menyanjung Jeny."Jadi, siapa bilang kita nggak jadi membelinya?" sahut Yunita dengan kesal. Hal yang paling dia benci adalah ketika melihat tatapan orang yang suka memandang rendah orang lain.Saat melihat Yunita akan membeli dasi itu, Amel segera menghentikan Yunita sambil berkata, "Kita nggak jadi membelinya. Dasi seperti ini sama sekali nggak layak untuk suamiku." Amel melirik ke arah pegawai toko itu sambil mengatakan kalimatnya dengan jelas."Ya ampun, aku rasa kalian nggak mampu membelinya, 'kan? Amel, lihat betapa lusuhnya penampilanmu. Apakah kamu menikah dengan pria kasar dan ngg
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab 446

Pegawai toko itu menjawab dengan ekspresi kesulitan, "Baik, aku mengerti."Tidak lama kemudian, Amel kembali dan bertanya lagi, "Maaf, bisakah kamu memberi tahu lagi berapa harga dasi ini?""Bu, dasi kami sedang ada diskon. Sekarang harganya hanya 2.672.000 saja. Kalau membelinya sekarang, akan sangat hemat karena barang mewah yang kami jual jarang memberikan diskon sebesar ini," jelas pegawai toko mengikuti perkataan yang sudah diajarkan oleh Yunita kepadanya."Harganya memang nggak terlalu mahal, kalau begitu bantu aku mengemasnya. Aku akan membeli yang itu," sahut Amel yang tidak tahu apa-apa, kemudian mengeluarkan kartunya dan menyerahkannya langsung pada pegawai toko tersebut.Amel hampir tidak pernah merasa tertekan saat membelikan sesuatu untuk Dimas, karena Dimas selalu bersikap jauh lebih baik padanya.Setelah pegawai toko menyelesaikan pembayarannya, dia segera membantu Amel mengemas dasi itu."Terima kasih atas kunjungannya. Silakan datang lagi lain kali!"Ketika Yunita dan
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab 447

"Nggak bisa, dengarkan aku dan cepat mandi air panas dulu," bujuk Dimas berulang kali sampai akhirnya Amel menurut."Kak Dimas, aku juga basah kuyup. Kenapa kamu nggak membantu menyiapkan air panas untukku juga? Sebenarnya aku adik kandungmu atau bukan, sih?" tanya Yunita sambil mengerutkan bibirnya dengan sedikit kecewa."Kalau kamu nggak mau tinggal di rumahku, cepat beli tiket dan pulang saja," sahut Dimas sambil melirik Yunita. Yunita pun tidak ingin bicara dengan Dimas lagi dan buru-buru kembali ke kamar tidur. Dia sudah merasa cukup dengan kakaknya itu!Amel mandi dengan cepat. Dia menyeka rambutnya dan berjalan keluar kamar. Yunita yang baru saja duduk di sofa, juga ikut keluar dari kamar."Lihatlah kalian pulang dengan basah kuyup. Ke mana saja seharian ini? Apakah ini semua barang yang kalian beli?" tanya Dimas. Pada akhirnya, dia memperhatikan tas belanjaan yang ada di sofa."Benar. Kak Dimas, apakah kamu nggak tahu, hari ini Kak Amel membawaku ke sana. Total harga semua bara
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab 448

Setelah Yunita mengirimkan foto Amel dan Dimas yang diambil secara diam-diam kepada Salma, wanita tua itu jadi tidak sabar untuk bertemu dengan cucu menantunya."Kak Amel, biarkan aku membantumu," ucap Yunita sambil berdiri dan berjalan ke dapur. Dia merasa tidak pantas jika membiarkan Amel bekerja di dapur sendirian, sementara dia beristirahat di ruang tamu."Nggak perlu, kamu bisa istirahat di luar. Aku bisa menanganinya sendiri.""Kak Amel, sebaiknya aku membantumu. Kalau berdua, bisa lebih cepat selesai.""Baiklah kalau begitu, tolong bantu cuci sayurannya di wastafel," perintah Amel sambil mengenakan celemek dan mulai menyiapkan makan malam."Kak Amel, kapan kamu dan kakakku berencana punya anak?" tanya Yunita secara tiba-tiba saat dia secara tidak sengaja melihat seorang anak kecil yang lucu di ponselnya.Amel tiba-tiba berhenti memotong sayuran, kemudian menjawab, "Mungkin dua tahun lagi, aku dan kakakmu baru saja menikah. Sekarang masih sama-sama sibuk dengan pekerjaan, jadi le
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab 449

Amel langsung menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, nggak usah. Kamu nggak perlu membawakan apa pun untukku."Amel dan Dimas tidak terlalu kaya. Jadi, mereka sama sekali tidak mengejar barang-barang mewah karena tidak sesuai dengan kondisi kehidupan mereka saat ini."Baiklah kalau begitu."Saat sedang makan, ponsel Amel tiba-tiba berdering. Amel pun berdiri dan berjalan menuju ruang tamu. Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya dan melihat bahwa ternyata ada telepon dari Lili. Dia pun buru-buru menjawabnya."Bu, apa Ibu sudah makan malam?""Aku baru saja makan. Amel, coba tebak siapa yang kutemui saat aku keluar sore tadi?" tanya Lili dengan nada misterius dari ujung sambungan."Bu, Ibu bertemu dengan banyak orang saat keluar rumah setiap hari. Bagaimana bisa aku tahu siapa yang Ibu temui sore tadi?" Amel kehabisan kata-kata saat mendengar pertanyaan Lili."Sore tadi, waktu aku pergi ke pasar swalayan di depan kompleks perumahan untuk membeli sesuatu, aku bertemu dengan Ratih Bramantyo. K
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab 450

Setelah makan malam, Dimas berinisiatif untuk mengambil alih pekerjaan membersihkan rumah. Sementara itu, Amel dan Yunita pergi ke kamar sambil membawa semua pakaian yang mereka beli hari ini. Yunita mencoba semua pakaian yang dibelinya hari ini dengan gembira.Tubuh Yunita tinggi semampai. Dia terlihat cantik mengenakan pakaian apa pun, seperti seorang model."Kak Amel, kalau Kakak nggak keberatan, aku akan memberikan semua pakaian yang kubawa kepada Kakak. Saat pergi nanti, aku hanya akan membawa pakaian-pakaian yang baru ini saja. Koperku nggak bisa muat terlalu banyak."Tanpa menunggu jawaban Amel, Yunita mengeluarkan semua pakaian yang ada di dalam kopernya. Masing-masing dari pakaian tersebut merupakan merek terkenal, harganya setidaknya sekitar empat sampai enam juta. Amel pun tidak berani menerimanya begitu saja."Tentu saja aku nggak keberatan. Tapi, pakaianmu ini masih bagus semua. Sayang sekali kalau diberikan padaku untuk kupakai. Bagaimana kalau kita simpan pakaianmu ini d
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more
PREV
1
...
4344454647
...
55
DMCA.com Protection Status