All Chapters of Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder: Chapter 421 - Chapter 430

541 Chapters

Bab 421

"Keluarga kita hampir bangkrut, jadi kami menghubungi semua teman yang bisa kami hubungi. Tapi kami nggak menghubungi Keluarga Yanuar karena kami takut kalau kamu menikah nanti, kamu nggak akan dihormati di keluarga mereka. Pada akhirnya, meski ada masalah besar terjadi pada keluarga kita, nggak ada satu pun dari mereka yang menanyakannya. Tepat sebelum aku datang ke sini, aku hendak menelepon Keluarga Yanuar untuk menanyakan tentang masalah pernikahan. Tapi aku menyadari kalau ibunya Bima sudah memblokir nomor WhatsApp-ku. Nomor teleponku dan ayahmu juga diblokir. Aku pikir mereka takut kita akan menghubungi mereka untuk meminjam uang. Kemudian, aku menelepon Bima dengan emosi, sebelum akhirnya mengetahui tentang kalian berdua yang ternyata sudah putus." Mirna mengeluh dengan marah. Dia tidak menyangka bahwa Keluarga Yanuar akan begitu realistis."Nak, Ibu sudah memaki-maki si bajingan Bima itu untukmu. Untung saja kamu nggak jadi menikah dengannya. Lain kali Ibu akan mencarikan pasan
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Bab 422

"Untuk sementara ini biarkan saja dia." Dimas masih tidak berniat untuk menghentikan Dio. Meskipun itu berarti mereka jadi memboroskan bahan bangunan, dia berencana untuk mengatasi Dio dengan cara yang lebih keras, membuat pria itu membayar dengan harga yang lebih mahal.Setelah menutup telepon, Dimas kembali ke kamar."Sayang, kenapa kamu belum tidur?" tanya Dimas sambil duduk di tempat tidur, lalu mengelus tubuh Amel dengan penuh kasih."Aku sedang menunggumu. Aku nggak bisa tidur kalau kamu nggak ada di sini," jawab Amel sambil tersenyum manis."Kalau kamu mengantuk, kamu tidur dulu saja. Aku mau mandi dulu."Amel mengangguk patuh, lalu memainkan ponselnya sambil menunggu Dimas.Dimas mandi dengan sangat cepat. Dia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya dalam waktu kurang dari 10 menit. Amel tidak bisa menahan diri untuk tersipu ketika melihat otot perut Dimas.Meskipun mereka berdua sudah tidur bersama, Amel tetap merasa malu saat melihat adegan ini."Say
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Bab 423

Sambil mengatakan ini, Dimas memakaikan sabuk penghangat di pinggang Amel dengan perhatian."Kapan kamu membelikanku barang semacam ini?" tanya Amel dengan terkejut. Dia bahkan tidak tahu kapan Dimas membeli barang seperti ini untuk dirinya."Aku melihat seseorang merekomendasikannya di internet minggu lalu. Jadi, aku membelinya untuk dicoba. Setelah barangnya sampai, aku menaruhnya di lemari. Aku pikir baru mengeluarkannya kalau kamu merasa nggak nyaman saat menstruasi. Sekarang kelihatannya kamu memerlukannya," kata Dimas dengan sedikit bangga."Sayang, kamu benar-benar perhatian. Kamu merawatku dengan begitu baik, kelak aku jadi nggak bisa hidup tanpamu," kata Amel dengan gembira sambil meminum minuman yang sudah disiapkan Dimas."Kalau begitu, kita akan bersama selamanya, nggak akan pernah berpisah. Aku akan menjadi pendukungmu selamanya," kata Dimas dengan serius. Sejak dia dan Amel menikah, dia berencana untuk selalu bersama dengan wanita ini selama sisa hidupnya.Setelah Amel se
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Bab 424

"Benar katamu. Mereka sudah menyinggung hampir semua orang di desa. Aku mau lihat siapa yang masih akan memercayai kata-kata mereka." Lili biasanya memperlakukan orang dengan sangat lembut, tapi kali ini dia juga sudah dibuat marah oleh mereka."Sudahlah. Kalian berdua berhentilah membicarakan masalah ini. Bagaimanapun juga, mereka adalah keluarga kita." Gibran menghela napas tak berdaya. Meski dia tahu bahwa keluarga kakak laki-lakinya itu sudah melakukan sesuatu yang salah, dia akan selalu berusaha menjaga kedamaian keluarga."Ayah, menurutku karena Ayah selalu bersikap seperti ini, Paman dan keluarganya jadi sangat semena-mena. Ayah adalah orang yang terpelajar, juga berwawasan luas, jadi Ayah nggak mau berdebat dengan mereka. Tapi mereka akan semakin merasa wajar kalau keluarga kita bersikap baik pada mereka. Waktu itu mereka hampir menghancurkan toko Amel. Selama dua hari mereka tinggal di rumah kami, rumah kami juga selalu dalam keadaan kacau. Vas besar yang diletakkan oleh teman
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Bab 425

"Sepertinya Ibu semakin menyukai menantumu. Apa menurutmu menantumu jauh lebih berbakti daripada putrimu sendiri?" tanya Amel sambil mengerutkan bibirnya."Tentu saja. Oh ya, Amel aku dengar dari Bibi Mirna kalau harga rumah di Amarilis, perumahan yang baru dibangun di dekat rumah kita, sedang turun harga. Harganya hanya 20 juta per meter persegi. Bagaimana kalau kalian berdua melihat-lihat rumah di sana? Terus tinggal di rumah sewaan bukanlah pilihan yang baik." Lili tiba-tiba membahas masalah rumah."Beberapa waktu lalu aku juga mendengar harga rumah di sana sedang turun. Aku nggak menyangka berita ini benar. Kalau ada waktu, aku akan ke sana untuk melihat-lihat.""Oke, kamu bisa pergi untuk melihat-lihat kalau ada waktu. Tempat itu dekat dengan sekolah, kawasan sekitarnya juga relatif ramai. Yang paling penting, tempat itu juga dekat dengan rumah kita. Nanti kamu dan Dimas bisa sering-sering makan bersama kami." Tempat tinggal mereka yang sekarang memang tidak jauh, tapi Lili masih
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Bab 426

Dimas dengan perhatian menyerahkan potongan steik pada Amel. Lili menjadi makin yakin bahwa dia tidak salah menilai menantunya ini. Menantunya ini tahu bagaimana menjaga putrinya!"Bu, aku ingat kamu bilang kamu ingin membeli gelang emas kecil beberapa waktu lalu. Kebetulan kita ada di luar hari ini, bagaimana kalau kita pergi melihat-lihat? Kalau ada yang cocok, belilah satu," saran Amel.Lili melambaikan tangannya dengan malu sembari berkata, "Aku hanya asal mengatakannya saja. Karena melihat Mirna memakai gelang emas kecil, aku rasa itu cukup bagus.""Kebetulan ada pusat perbelanjaan di daerah sini. Pasti ada gelang emas yang dijual di sana. Ayo kita pergi untuk melihat-lihat setelah makan." Dimas mengikuti saran Amel."Karena kedua anak ini ingin berbelanja denganmu, kita pergi saja," timpal Gibran. Lili akhirnya setuju.Setelah makan siang, mereka pergi ke pusat perbelanjaan terdekat. Lantai pertama pusat perbelanjaan tersebut hampir dipenuhi toko-toko yang menjual perhiasan emas.
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Bab 427

Saat baru saja berjalan keluar dari pusat perbelanjaan, Dimas tiba-tiba menghentikan langkahnya."Ada apa?" ​​tanya Amel sambi menengok ke arah Dimas.Dimas meletakkan kunci mobilnya ke tangan Amel, kemudian berkata, "Amel, antar Ayah dan Ibu ke mobil dulu. Aku mau pergi ke toilet dulu, mungkin aku salah makan, sekarang perutku sakit," ucap Dimas seraya memegang perutnya dan menunjukkan ekspresi kesakitan."Oke, cepatlah pergi," suruh Amel sambil menyerahkan sebungkus kecil tisu dari dalam tasnya pada Dimas.Amel dan orang tuanya menunggu di dalam mobil sekitar sepuluh menit lamanya, kemudian mereka baru melihat Dimas berjalan keluar dari pusat perbelanjaan.Dimas datang membuka pintu mobil, lalu menyerahkan barang di tangannya kepada Lili sambil berkata, "Bu, ini untukmu."Lili menatap kotak perhiasan di tangan Dimas dengan mata terbelalak sambil bergumam, "Ini ....""Cepat buka dan lihatlah."Lili tidak sabar untuk mengeluarkan kotak kecil itu dan membukanya. Ternyata isinya adalah s
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Bab 428

"Kak Amel, aku sudah bersiap-siap untuk keluar sekarang. Tolong kirimkan alamatmu."Dalam perjalanan pulang, Amel menerima pesan dari Nana. Amel baru ingat jika dia belum memberikan alamat rumahnya, jadi dia pun segera mengirim alamat rumahnya."Omong-omong, aku lupa memberitahumu. Nana akan datang ke rumah untuk bertamu sore ini," kata Amel memberi tahu Dimas.Saat mendengar itu, Dimas agak terkejut. Kemudian, dia menjawab, "Sejak kapan hubungan kalian berdua menjadi sebaik ini?""Nggak terlalu baik juga. Bukankah aku sudah memberitahumu? Setelah makan bersamanya terakhir kali, aku merasa kami berdua bisa mengobrol dengan baik. Aku juga bersimpati dengan pengalamannya. Aku merasa karena dia adalah seorang gadis kecil yang tinggal sendirian di sini, pasti nggak mudah baginya untuk bekerja keras di kota asing," jelas Amel. Dia memang memiliki hati yang lembut. Jika memungkinkan, dia juga akan merasa senang bisa berteman dengan Nana."Baiklah," sahut Dimas. Kemudian, dia mengingat bahwa
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Bab 429

"Kalau aku selalu datang, kamu nggak akan kesal, 'kan?""Tentu saja nggak."Keduanya mengobrol di ruang tamu, kemudian Nana tiba-tiba punya ide ingin belajar cara membuat makanan penutup dari Amel."Kebetulan sekali aku punya beberapa alat membuat makanan penutup di rumah. Bagaimana kalau aku mengajarimu saja?""Boleh juga.""Kalau begitu, ayo ikut aku ke dapur," ucap Amel sambil berdiri dan mengajak Nana ke dapur.Amel mengeluarkan semua bahan yang dia butuhkan di dapur untuk membuat makanan penutup."Mile crepes mangga yang akan kamu pelajari ini sebenarnya cukup mudah.""Aku sudah pernah membuatnya menurut resep secara daring beberapa kali sebelumnya, tapi semuanya selalu gagal. Aku juga nggak tahu kenapa, mungkin karena aku terlalu bodoh," sahut Nana sambil mengangkat bahu dan mentertawakan dirinya sendiri.Setelah Amel selesai mengajari cara membuat makanan penutup pada Nana, langit di luar juga semakin gelap."Ya ampun, sudah hampir jam tujuh. Apa kamu lapar, Nana? Makan malam di
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Bab 430

Usai makan malam, hujan di luar masih belum menunjukkan tanda-tanda akan reda."Bagaimana ini? Sepertinya hujannya makin deras. Kak Amel, aku nggak bisa terus berada di rumahmu. Aku harus segera pulang," pamit Nana sambil berdiri dan hendak pergi.Amel meraih lengan Nana dengan cepat sambil berkata, "Nana, ini sudah malam, di luar juga hujan deras, sebaiknya kamu jangan pulang dulu. Bagaimana kalau malam ini kamu menginap saja di rumahku?"Amel merasa khawatir jika seorang gadis kecil seperti Nana naik taksi sendirian di malam yang hujan seperti ini. Cuaca seperti ini sangat mungkin bisa menyebabkan kecelakaan. Dia juga merasa tidak tenang jika menyuruh Dimas mengantar Nana pulang di tengah hujan lebat. Cara terbaik adalah membiarkan Nana menginap di rumahnya malam ini dan menunggu sampai hujan berhenti esok hari."Bagaimana mungkin? Aku sudah merepotkan kalian dengan makan malam di sini," tolak Nana yang merasa tidak enak hati."Sama sekali nggak masalah. Kalau kamu pulang dan masih h
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more
PREV
1
...
4142434445
...
55
DMCA.com Protection Status