Semua Bab Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....: Bab 221 - Bab 230

510 Bab

Bab 221

Emma membatin, 'Lebih baik nggak usah bicara, jadi buat Lillia minder saja.'Setelah itu, dia mencari sebuah tempat yang tenang untuk duduk dan mengamati Lillia diam-diam. Emma merasa Lillia sangat hebat. Bukan hanya berbakat, dia juga sangat realistis dalam menjalani hidup. Saat fokus mengerjakan desain, Lillia bahkan sampai lupa makan dan minum. Namun, Claude malah bisa sampai ingin bercerai dengannya.Konon, Nyonya Tua Keluarga Hutomo memandang rendah latar belakang keluarga Lillia yang sekarang. Emma juga tahu bahwa Lillia dibesarkan oleh kakek dan neneknya. Kedua orang itu adalah orang desa yang hidup dengan bercocok tanam. Memang, tidak akan ada keluarga kaya yang menerima latar belakang seperti ini. Namun, Emma merasa kualifikasi Lillia sangat sulit ditemukan.Bahkan setelah menikah dengan Claude sekalipun, Lillia masih aktif membangun bisnisnya. Dia sama sekali bukan orang yang mengandalkan kekayaan suami. Lillia tidak tahu bahwa Emma benar-benar merasa salut terhadapnya.Melih
Baca selengkapnya

Bab 222

Nikita mulai menangis. "Kamu memfitnahku .... Aku nggak kenal denganmu."Emma tertawa sinis, lalu berkata, "Memangnya kamu pantas kufitnah? Kuberi tahu ya, kalau kamu diam-diam saja, siapa yang peduli samamu? Tapi kamu malah datang jauh-jauh untuk provokasi istri sah. Kalau bukan karena terlalu nggak ada kerjaan, berarti kamu ini kegatalan!"Lillia tahu bahwa tidak ada gunanya dia menghentikan Emma sekarang. Selain itu, Nikita memang pantas mendapat pelajaran seperti ini. Demi menghasut nenek Claude untuk berbuat onar, dia bahkan hampir saja membuat nyawa Ohara melayang. Jadi, untuk apa Lillia kasihan dengan wanita seperti ini? Nikita memang datang untuk menghina Lillia, tak tahunya tiba-tiba muncul seseorang yang membela Lillia."Lillia ... tolong aku .... Dia menindasku seperti ini, Claude nggak akan melepaskannya!" Nikita memelototi Emma dengan bengis, lalu menoleh ke arah Lillia untuk memohon padanya.Di saat ini juga, Louis keluar dari toko. Dia merangkul pundak Lillia dengan lemb
Baca selengkapnya

Bab 223

Saat mereka sedang membahas camilan, tiba-tiba ada polisi yang masuk. Emma langsung berdiri dengan wajah waswas."Ada apa?" tanya Louis sambil berdiri dengan tangan yang menopang di meja."Nona Nikita melaporkan bahwa kalian memukulinya, jadi silakan ikut kami ke kantor polisi untuk beri keterangan," ujar polisi yang memimpin kepada Louis."Aku yang melakukannya, nggak ada hubungannya dengan mereka. Aku saja yang ikut kalian," balas Emma sambil menaikkan dagunya.Melihat sikap Emma yang tidak melunak sama sekali dan bahkan terlihat bangga, Lillia berpikiran bahwa Emma pasti akan disalahkan kali ini."Nona Emma bilang ada tiga orang pelakunya. Jadi, kalian semua harus ikut!" kata polisi itu dengan kasar. Karena ada laporan yang masuk, dia harus menanganinya sesuai aturan. Lillia sangat paham bahwa Nikita paling mahir menggunakan trik rendahan. Melihat sikap polisi ini yang begitu kasar, sepertinya kejadian ini tidak akan sesederhana yang mereka bayangkan."Baik, kami ikut," balas Lillia
Baca selengkapnya

Bab 224

Lillia melirik Nikita sekilas dengan senyuman tipis, lalu mengangkat alisnya saat bertanya pada Claude, "Kamu berencana mau bagaimana membuatnya minta maaf padaku? Mau suruh dia tuangkan anggur atau berlutut?"Perlu diketahui, Nikita bahkan tidak mau minta maaf karena telah memfitnah LMOON sebelumnya. Claude juga melihat ke arah Nikita dan berkata, "Bagaimana pun cara minta maaf yang diminta Nona Lillia, kamu harus menurutinya.""Meskipun dia minta maaf memang membuatku senang, tetap saja aku jadi susah makan kalau dengar permintaan maafnya. Sebaiknya Pak Claude bawa dia pergi saja," balas Lillia dengan tenang.Lillia tidak punya hobi untuk menindas orang lemah. Selain itu, sebagai sesama wanita, Lillia merasa harga diri wanita akan tercemar jika Nikita berlutut untuk minta maaf.Claude melirik ke arah Hans, Hans langsung menyuruh Nikita, "Nona Nikita, ayo pergi."Nikita menggigit bibirnya dan berkata dengan sedih, "Kak Claude ....""Kamu pulang dulu," balas Claude."Nona Nikita, ada b
Baca selengkapnya

Bab 225

Setelah mengantarkan Anita, Claude mencari sebuah hotel untuk menginap sementara. Karena dia sudah telanjur datang, Claude tidak berencana untuk pergi begitu saja. Setelah Lillia makan malam dan kembali ke hotel, dia menerima WhatsApp dari Claude.[ Kamu sudah lihat benda di tas dokumen? ][ Nggak ada waktu. Kalau nggak ada urusan, tolong jangan chat aku. ]Balasan Lillia ini langsung menolaknya dengan kejam.[ Kita ketemu untuk ngobrol sebentar. Aku tahu ada kota tua di sini, cocok untuk jalan-jalan malam. ]Claude membalas pesannya lagi.Lillia mengerutkan alisnya sambil melihat pesan yang dikirimkan Claude. Setelah sekian lama, dia baru membalas.[ Kenapa? Selingkuhan baru saja pergi, sudah buru-buru mau kencan dengan mantan istri? Kamu ini gila ya? Kamu kira aku nggak perlu tidur malam, besok nggak perlu kerja? ]Lillia benar-benar tidak tahan dengan kelakuan Claude. Padahal mereka sudah bercerai, apa lagi yang ingin dilakukan Claude?[ Nikita bukan selingkuhanku. Kamu juga sudah m
Baca selengkapnya

Bab 226

Lillia tidak menyangka ini alasan mereka mencarinya. Ketika Louis mengatakan akan melindungi dirinya, Lillia masih merasa cukup terharu, meskipun ada syaratnya .... Tanpa diduga, ternyata ada rahasia sebesar ini."Aku tahu kamu mungkin merasa sedih ...." Claude hendak menghiburnya."Kamu kira aku selemah itu? Aku memang nggak ingin menerima mereka sejak awal, mana mungkin sedih?" sela Lillia langsung.Claude mengangguk dan membalas, "Baguslah kalau begitu.""Aku memang nggak punya hubungan dekat dengan mereka, jadi untuk apa mereka menyuruh Stella memaksaku mengakui identitas?" tanya Lillia.Sejujurnya, Lillia juga tidak terlalu memercayai Claude. Bagaimanapun, tidak ada bukti apa pun yang diberikan pria ini. Namun, sepertinya tidak ada gunanya Claude menipu dirinya. Lillia juga merasa dirinya tidak bernilai di mata Claude.Apabila tidak rela berpisah dengan Lillia dan melihatnya menikah dengan pria lain, Claude bisa saja memikirkan banyak cara untuk tidak bercerai darinya. Lagi pula,
Baca selengkapnya

Bab 227

Setelah berpisah dengan Claude, Lillia menelepon Moonela. Moonela masih menemani Ohara di rumah sakit, pemulihan Ohara pun cukup baik. "Kenapa meneleponku malam-malam begini?""Bantu aku pikirkan cara untuk memindahkan nenekku ke rumah sakit lain atau ke bangsal VIP, cuma aku dan kamu yang boleh menjaganya," pesan Lillia."Apa telah terjadi masalah besar?" tanya Moonela."Kamu rasa Claude orang yang bisa berbohong nggak?" tanya Lillia balik."Eee ... seharusnya dia nggak akan melakukan hal seperti itu," sahut Moonela. Dia membenci Claude, tetapi tahu pria ini tidak akan melakukan hal tercela seperti itu."Aku akan menjelaskannya kepadamu nanti," ujar Lillia."Oke." Moonela pun merasa gelisah karena ucapan Lillia.Lillia berkemas dan langsung meninggalkan Kota Joran. Untung saja, pakaian yang didesainnya sudah selesai. Dia awalnya tidak pulang karena merasa ada banyak yang bisa dipelajarinya di sini. Selain itu, Lillia bahkan berniat untuk menunggu sampai bulan Juni. Dilihat dari situas
Baca selengkapnya

Bab 228

Setelah berhubungan dengan Lillia cukup lama, Emma tentu memahami kepribadiannya sedikit. Lillia selalu menyimpan masalah dalam hatinya dan enggan memberi tahu siapa pun. Itu sebabnya, wanita ini terkesan sulit didekati. Sikapnya ini cukup mirip dengan Louis.Waktu terus berlalu. Hingga bulan Mei, Lillia masih tinggal di B&B. Selama beberapa waktu ini, dia mengasingkan diri dari dunia luar, bahkan jarang berkontak dengan Claude. Adapun Ohara, dia sudah keluar dari rumah sakit dan memulihkan diri di rumah.Pagi hari ini, Lillia menuruni tangga dan hendak jalan-jalan santai di desa. Begitu keluar, dia malah melihat sebuah mobil berhenti di halaman B&B. Selain itu, tampak seorang pria yang melemparkan kunci kepadanya.Lillia termangu menatapnya, sementara Claude tersenyum dan berucap dengan santai, "Nona Lillia, selamat pagi. Kamu juga berlibur di sini?"Ekspresi Lillia berangsur menjadi dingin. Dia langsung bertanya, "Kamu menyelidiki lokasiku?""Nggak kok, aku ada investasi di sini, mak
Baca selengkapnya

Bab 229

Keduanya terus berdebat sepanjang perjalanan. Ketika kembali, matahari sudah terik. Namun, ada banyak pohon di desa sehingga tidak terasa begitu panas.Lillia berjalan ke dapur. Sementara itu, Claude bertanya kepada Hans yang menunggunya pulang dari tadi, "Kamarku sudah siap?""Sudah," jawab Hans sambil mengangguk."Kalau begitu, kamu kembali dulu ke kota, jangan beri tahu siapa pun lokasiku. Kalau ada masalah, langsung hubungi aku lewat WhatsApp," pesan Claude."Baik." Hans mengiakan sambil mengangguk lagi.Ketika melihat Lillia sibuk di dapur, Claude masuk dan bertanya, "Kamu lagi buat sarapan?""Hm." Lillia membatin, 'Bukannya pria ini datang untuk mengurus masalah pekerjaan? Kenapa santai sekali?'Claude menyingsingkan lengan bajunya sembari menghampiri Lillia, lalu bertanya, "Mau masak apa?""Masak mie, ngapain kamu?" Lillia segera memiringkan badan saat melihat Claude hendak merebut pisau di tangannya."Masak untukmu dong, tanganmu nggak stabil waktu pegang pisau," sahut Claude y
Baca selengkapnya

Bab 230

Claude menatapnya dengan tatapan suram. "Kamu begitu nggak percaya padaku?""Itu nenekku, mana mungkin aku berani main-main dengan nyawanya," timpal Lillia. Dia tidak akan menerima saran Claude sekalipun kemungkinan ketahuannya hanya sedikit."Ya sudah, kujamin nggak akan ada yang tahu tentang ini," ujar Claude.Lillia sudah hampir menghabiskan mienya. Dia menengadah melirik Claude yang masih berdiri di samping, lalu bertanya, "Apa masih ada urusan lain? Keluar saja kalau nggak hal lain lagi. Aku masih harus mengurus pekerjaanku setelah makan."Claude menatap mangkuk mie dan berucap, "Kuahnya juga enak, aku akan mengambil mangkukmu keluar nanti. Kamu fokus saja pada pekerjaanmu."Untuk sesaat, Lillia tidak tahu harus mengatakan apa. Sementara itu, Claude mendesaknya lagi, "Ayo, cepat habiskan. Aku juga masih punya pekerjaan."Lillia bereaksi kembali dan segera menghabiskan kuahnya. Setelah menyerahkannya kepada pria itu, dia tidak lupa untuk berkata, "Terima kasih."Claude pun menyungg
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2122232425
...
51
DMCA.com Protection Status