Gio mengerutkan kening ketika pintu ruangannya diketuk. Sesaat, Gio meminta seseorang yang ada di luar sana untuk masuk. Dan kala menemui Arawinda yang kini mengenakan gaun berwarna hijau matcha, Gio pun buru-buru berdiri dan memberikan salam dengan membungkukan tubuh."Selamat datang, Nyonya Arawinda.""Jangan formal-formal Om."Alis Gio terangkat di kedua sisi. Meski begitu, lelaki matang tersebut pun mengangguk. "Ada apa?""Om sibuk enggak?"Untuk sesaat, retina mata Gio menatap pada layar komputer yang masih menayangkan pekerjaanya. Tetapi, lelaki itu malah menggeleng. Pekerjaan bisa ia selesaikan dengan cepat nanti. "Enggak kok, ada apa? Kamu datang ke sini sendiri?"Dengan polos, Arawinda mengangguk. "Kaivan udah ngebiarin saya keluar sendiri, meski tetap saja, saya diawasin secara tak kasat mata oleh orang-orang dan kamera. But no problem, saya seneng udah bisa jalan-jalan dengan bebas lagi. Enggak terkurung kayak satu tahun terkahir."Gio menganggukan kepala penuh pengertian.
Last Updated : 2024-01-05 Read more