"Apa yang sekarang ingin kamu lakukan? Malam semakin larut dan bisa saja Tuan Kaivan mencari kamu, Arawinda."Arawinda melirik cepat dan sinis pada Atharya. "Jangan sebut nama Kaivan di depan wajah saya.""Kalau dibelakang seperti ini, Tuan Kaivan, Tuan Kaivan, Tuan Kaivan.""Atharyaaa!" panggilan dengan nada kesal terdengar.Dan Atharnya tertawa sebelum sesaat kemudian, ponselnya berdering. Ada nama Ciara di layar sana. Agak ragu, Atharya ijin untuk mengangkat panggilan pada Arawinda sebelum sesaat kemudian, lelaki itu melipir lebih jauh untuk mengobrol dengan kekasihnya."Kamu dimana?" tanya Ciara di ujung sana."Aku masih kerja dan masih ada urusan," jawab Atharya. "Kenapa? Kamu mau apa?""Enggak, maaf menganggu ya, Atharya. Kamu tenang-tenang aja kalau memang lagi kerja, aku cuma mau nanyain posisi kamu. Nanti kalau udah ada waktu luang, telepon aku oke?""Oke. Omong-omong kerjanya sama siapa? Ada cewek?"Atharya diam-diam menarik napas. Terpaksa ia harus berbohong karena Ciara te
Read more