Share

27. Atharya Penyusup Itu

Sembari duduk di kursi penumpang bagian belakang mobil, Kaivan melihat-lihat pemandangan dari setiap jengkal jalan yang ia lewati di Jakarta yang kini panas tak terbendung.

Tangan Kaivan bergerak cepat mengambil ponsel kala barang itu berdering. Sesaat, matanya memincing mendapati panggilan dari Ibu.

Buru-buru menggeser tombol hijau, Kaivan pun menerima panggilan tersebut. Paruh baya itu amat sangat jarang meneleponnya. "Halo Bu?"

Suara Kaivan berubah lembut saat berbicara dengan Ibu.

"Halo Kaivan."

"Ada apa? Kok Ibu tiba-tiba telepon?"

"Enggak, Ibu cuma kangen aja, sambil mau tahu kabar kamu di sana bagaimana?"

Kaivan memperbaiki posisi duduknya sebelum sesaat kemudian menjawab, "Kabar Kaivan baik kok di sini. Gimana kabar Ibu sendiri?"

"Ibu juga baik."

"Mbah Putri, Rama sama Diajeng gimana Bu?"

"Mereka juga pada sehat-sehat kok Nak. Kamu di sana makan teratur kan? Jangan sampai sakit. Jangan terlalu kelelahan, biar Ibu enggak khawatir terus sama kamu di sini."

"Kaivan selalu makan t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status