Share

32. Renang

"Apa?"

"Buka."

Arawinda yang penasaran bergerak cepat membuka barang yang kini diangsurkan Kaivan. "Eh?"

Melihat wajah kaget Arawinda, Kaivan pun mengalihkan pandangan.

"Beneran?" Sebuah ponsel canggih keluaran terbaru ada di tangan Arawinda yang kini nampak girang. Ia tak menyangka akan datang hari ini. Setelah setahun lebih Kaivan menyandra ponselnya. "Kenapa?"

Karena semua perlakuan Kaivan tak pernah bisa Arawinda tebak dengan baik. Sejak awal selalu begitu. Kaivan selalu memutuskan hal yang tak masuk di otak mungilnya.

"Tentu, kamu pasti memerlukan barang itu."

"Tapi kenapa?"

Tangan Kaivan yang tadinya tersimpan di saku pun terangkat. Mengusap tengkuknya. "Saya rasa sudah waktunya, kamu bisa kembali hidup dengan baik, dengan nyaman. Setahun terakhir, saya merampas semua hak kamu bukan karena apa-apa. Pertama, saya tidak mau kamu lepas dari pengawasan mata saya, padahal kamu adalah amanat terbesar dari Pak Rajendra. Kedua, kamu terlalu labil, emosi-mu masih bergejolak, berlarut-laru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status