Share

38 Tak Pernah Ada Perasaan

Arawinda terbangun sendirian di atas tempat tidur. Entah ia tertidur selama berapa lama yang jelas matahari sudah meninggi.

Sesaat, Arawinda mengedip-ngedipkan matanya untuk menerima sinar matahari yang masuk menusuk di kamar.

Kemana Kaivan?

Arawinda menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya. Gadis itu segera turun dari pembaringan untuk sekedar mencuci wajah dan membersihkan giginya. Sembari bertanya-tanya, kenapa tidak ada seorang pun orang di rumah ini yang membangunkannya?

Padahal Arawinda ingin berangkat ke hotel pagi ini, manager hotel akan memberitahukan kepada Arawinda tentang progres pengecekan daftar tamu yang tercetak di undangan.

Sembari mengelap wajahnya dengan handuk kecil, Arawinda pun masuk kembali ke area ruang kamar dan mendapati Kaivan yang sudah rapi berdiri dan membuka tirai.

"Saya kira kamu sudah berangkat?"

"Kamu gak apa-apa, Arawinda?"

Ditanyai begitu, Arawinda heran sendiri. "Maksudnya? Seperti yang kamu lihat, aku enggak apa-apa Kaivan."

Kaivan mengang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status