Di dalam sebuah ruang tamu di dikediaman megah keluarga Casadin, seorang Renhard duduk berhadapan dengan Papanya yang sejak tadi membahas Tiana, putri rekan kerjanya. Renhard tidak seantusias biasanya saat sang Papa menyebutkan nama gadis dambaannya tersebut. "Sampai akhir musim ini Ren, Papa dan Om Sebastian berencana ingin menjodoh-""Tidak usah Pa," seru Renhard menyela. "Hah, tidak usah bagaimana?!" pekik Casadin menatap sang putra. "Itu hanya rencana, kan? Tiana itu temanku, dia sudah seperti adikku sendiri. Dia juga sudah punya seseorang yang dia cintai." Casadin dan Yelse menatap Putranya yang kini memasang wajah sedih, setengah kecewa. Biasanya Renhard memang senang saat membahas Tiana, tidak berhenti dia memuji gadis itu. "Ren, kami tidak akan memaksamu," ujar Yelse, wanita itu tersenyum. "Tapi Papa dan Om Sebastian sudah membicarakannya, dan itu semua masih rencana. Kalau kau mundur dan tidak mau, juga tidak papa." Renhard mengangguk kaku. "Iya Ma, lagipula Tiana menga
Terakhir Diperbarui : 2024-03-25 Baca selengkapnya