"Apa Anda sadar sama semua ucapan Anda, Tuan Besar?"Harland membeku. Dia berhenti menuliskan beberapa pesan Christian di sebuah buku catatan kecil. Harland menatap Dabin, frustasi."Pak Dabin, gimana ini?" tanya Harland, memastikan. Dabin dan Harland duduk bersebelahan. Dabin tidak sanggup menatap Christian. Dia juga tidak sampai hati menjawab pertanyaan Harland. Dengan wajah tertunduk, Dabin akhirnya menjawab, "Lakuin aja, apa yang Tuan Besar inginkan."Dabin mengusap kedua matanya yang basah. Suaranya serak dan lemah. Dia tidak memiliki pilihan lain, selain menuruti perkataan Christian."Gila!" pekik Harland, dia berdiri. "Ini benar-benar gila!"Harland memunggungi Christian dan Dabin. Dia memijit pelipisnya yang mulai berdenyut."Apanya yang gila?!" tanya Christian, marah. "Nggak ada yang gila, Harland."Masih dengan posisinya yang membelakangi Christian dan Dabin, Harland menoleh ke belakang menatap Christian. Kemudian, dia menggeleng. "Nggak ada satupun anggota keluarga Hanin
Baca selengkapnya