Semua Bab Ayah Beranak Tiga yang Hebat: Bab 861 - Bab 870

1146 Bab

Bab 861

Yasmin tidak pernah merasa Daniel adalah orang baik. Pria itu adalah iblis!Namun ... dia tidak pernah menyangka Daniel akan melindungi Irene sampai begitu!Daniel tidak peduli padanya sedikit pun!"Dulu aku pernah bilang Daniel menyukai Irene. Aku nggak sembarangan bicara.""Diam!" Yasmin tidak ingin mendengarkan sepatah kata pun. Hatinya dipenuhi rasa sakit dan amarah. Air matanya tidak bisa berhenti mengalir.Martin memeluknya dengan erat. "Menangislah. Kamu akan merasa lebih tenang setelah menangis. Aku akan menemanimu."Yasmin bersandar ke pelukan Martin. Dia sudah tidak ingin memikirkannya. Dia merasa sangat putus asa."Sepertinya aku datang pada waktu yang salah." Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang dingin.Martin menoleh. Dia melihat Daniel masuk dan aura menyeramkan menyebar dari tubuhnya.Yasmin yang sedang dipeluk Martin tidak segera mendorong Martin. Dia mengepalkan tangannya dan kebencian menyelimuti tatapan matanya."Kak, jangan salah paham. Yasmin sangat sakit hati
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-28
Baca selengkapnya

Bab 862

Kekuatan Yasmin sama sekali tidak bisa menang dari Daniel. Pada akhirnya, Daniel berhasil.Ketika Yasmin bangun, langit di luar sudah terang. Mata Yasmin memanas, kemudian dia meneteskan air mata.Dia turun dari tempat tidur, lalu pergi ke kamar mandi.Saat dia membersihkan dirinya, dia menabrak gelas di sampingnya.Gelas itu jatuh ke lantai dan pecah berkeping-keping.Yasmin berjongkok. Dia mengambil sekeping pecahan gelas itu, lalu menatapnya dengan tatapan kosong ....Pintu kamar mandi terbuka, lalu Daniel melangkah masuk.Dia melihat Yasmin memegang pecahan gelas sambil melamun. Dia menghampiri Yasmin, kemudian mengambil pecahan tersebut dan membuangnya. "Nanti suruh Bibi yang bersihkan. Kamu sudah lapar, 'kan? Di meja sudah ada sarapan."Daniel membawa Yasmin ke ruang makan.Sarapan yang sudah disiapkan belum disentuh, seolah-olah sedang menunggu Yasmin.Sekarang sudah hampir jam sepuluh.Namun, Daniel malah makan bersamanya. Itu berarti Daniel juga belum makan sarapan.Mereka ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-29
Baca selengkapnya

Bab 863

Irene mendongak. Ketika dia melihat Yasmin, ekspresinya penuh dengan amarah. "Yasmin, ngapain kamu?!""Kamu yang meracuni ayahku dan membunuh ibuku. Aku nggak akan memaafkanmu!" Yasmin mengeluarkan pisau, lalu mengarahkannya ke Irene."Aa!" Dahlia segera menarik Irene ke belakang. "Yasmin, apa kamu sudah gila? Andy adalah ayah kandungnya. Siapa yang tega membunuh ayah kandungnya sendiri?""Kamu nggak ada hubungan darah dengan Ayah. Kamu meracuninya karena kamu membenci Ayah menyerahkan semua warisannya kepadaku. Aku benar, 'kan?" teriak Yasmin.Rasa bersalah muncul di wajah Dahlia dan Irene. Mereka tidak menyangka Yasmin sudah tahu.Bagaimana dia bisa tahu?Ketika berhadapan dengan ujung bilah, mereka hanya ingin menenangkan situasi dulu. Akan gawat kalau mereka terluka oleh pisau itu."Yasmin, jangan sembarangan. Kalau Daniel tahu kamu melukai Irene, dia nggak akan memaafkanmu!" Dahlia menggunakan nama Daniel untuk menakuti Yasmin."Aku nggak takut padanya. Aku hanya ingin kalian mati
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-30
Baca selengkapnya

Bab 864

Apa Yasmin membenci Irene? Tentu saja.Namun, sekarang orang yang paling dibencinya adalah Daniel!"Aku akan lanjut menyelidikinya ...." Daniel sedang berbicara ketika dia disela oleh Yasmin."Nggak perlu."Daniel mengerutkan alisnya. Dia menatap Yasmin dengan tajam. "Kenapa kamu marah padaku?"Yasmin tidak menjawabnya. Dia sudah malas berdebat dengan Daniel.Semuanya sangat konyol.Mobil Rolls Royce berhenti di depan gedung perusahaan, kemudian Yasmin keluar dari mobil.Daniel berkata, "Nanti malam aku akan membawa anak-anak ke rumah.""Aku nggak ada di rumah." Setelah Yasmin mengatakan itu, dia menuju ke gedung.Ekspresi Daniel menjadi masam.Yasmin pergi ke kantornya, lalu duduk seperti normal.Namun, dia menyadari kalau tangannya yang memegang pisau tadi sedang gemetar.Dia melakukan itu dengan hati dipenuhi kebencian. Setelah dia sadar, dia tetap ketakutan.Namun, dia tidak menyesal. Kalau dia diberi kesempatan satu kali lagi, dia tetap akan melakukannya!Dia hanya menyesal dia ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-30
Baca selengkapnya

Bab 865

Sebenarnya, selama Yasmin bersikap keras kepala, Daniel juga tidak berani benar-benar melakukan sesuatu padanya.Bagaimanapun juga, masih ada anak-anak.Yasmin tidak bisa fokus pada pekerjaannya di kantor.Isi kepalanya kosong.Ketika dia sadar, hari sudah siang.Dia tidak punya selera makan, jadi dia membuka pintu kantor dan keluar."Bu Yasmin, apa kamu mau pergi makan?" tanya Mike.Yasmin seolah-olah tidak mendengar Mike dan langsung melewatinya.Mike merasa ada yang aneh dengan Yasmin. Apa itu ada hubungannya dengan kematian Kristin?Yasmin naik mobil ke kuburan.Dia berlutut di depan makam Andy dan Klara sambil menangis terisak-isak.Dia tiba-tiba tidak punya alasan untuk hidup.Entah kenapa, pikiran itu sangat kuat.Dia tidak bisa melakukan apa pun dengan baik dan tidak bisa menjaga anaknya. Semua orang tuanya sudah meninggal. Pembunuh ada di depan mata, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa.Apa dia hidup masih berarti?"Ayah, Ibu, beri tahu aku ... bagaimana aku bisa hidup?" Yas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-30
Baca selengkapnya

Bab 866

Raymond memasak lauk untuk dua orang. Dia khawatir Yasmin kelaparan karena menunggu kelamaan.Saat dia berjalan keluar dari dapur, dia melihat Yasmin sedang melamun di sofa.Apa dari tadi Yasmin seperti itu?"Yasmin?"Yasmin mendongak. Tatapan matanya tampak linglung."Ayo makan."Yasmin menoleh ke meja makan."Ayo." Raymond menarik pergelangan tangan Yasmin menuju ke meja makan. Lalu, dia mendudukkan Yasmin di kursi."Sebenarnya, aku nggak lapar ..." kata Yasmin."Meskipun begitu, kamu harus makan sedikit." Raymond menyendokkan lauk ke piring Yasmin."Terima kasih.""Ngapain segan denganku?" balas Raymond.Yasmin menundukkan kepalanya dan makan. Dia tidak berbicara lagi.Melihat Yasmin diam saja, Raymond juga ikut makan.Agar suasana hati Yasmin membaik, Raymond memecahkan keheningan dengan berkata, "Apa kamu tahu? Beberapa hari yang lalu Winnie mengungkitmu. Dia bilang kalian sudah lama nggak bertemu dan bertanya kapan kamu punya waktu untuk makan bersama. Dia akan mentraktirmu.""Wi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-30
Baca selengkapnya

Bab 867

Raymond hanya bisa melihat Yasmin dibawa pergi. Kemudian, dia menendang tutup pintu dengan emosi.Bagaimana dia baru bisa menyelamatkan Yasmin?Yasmin tampak sangat tak berdaya ....Mobil Rolls Royce menuju ke apartemen Naomi.Yasmin didorong masuk ke dalam rumah. Kemudian, dia berdiri dengan kaku dan sekujur tubuhnya tegang.Dia seolah-olah sedang bersiap untuk menyambut siksaan yang akan datang.Tubuh Daniel yang tinggi berdiri di hadapannya. Bayangannya menelan sekujur tubuh Yasmin dan dia terlihat seperti iblis."Siapa yang menyuruhmu ke sana? Kalau aku nggak pergi ke sana, apa kamu akan menginap di rumahnya, hm?" Napas Daniel menjadi kasar.Dia seakan-akan sudah bersabar selama perjalanan dan baru bisa meledak sekarang."Kami hanya makan bersama ..." ucap Yasmin dengan kepala ditunduk."Apa aku menyetujuimu makan bersama Raymond?" Daniel mencengkeram rahang Yasmin, lalu mengangkatnya. Yasmin menatap lurus mata Daniel yang mengerikan. "Apa kamu nggak tahu aku akan marah? Kenapa kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-30
Baca selengkapnya

Bab 868

Selesai telepon, Daniel menarik Yasmin ke kamar mandi. Dia mengisi air bak mandi, kemudian mendudukkan Yasmin di dalam dengan lengannya yang terluka diletakkan di pinggir bak.Daniel memandikan Yasmin sendiri.Yasmin juga tidak menolak.Ini yang diinginkan Daniel, tapi dia merasa ada yang kurang.Dia mengangkat dagu Yasmin, lalu bertanya, "Apa yang sedang kamu pikirkan?""Apa aku boleh mandi sendiri?" Suara Yasmin sangat kecil."Apa yang belum aku lihat?" Mata Daniel tertuju pada cupang di bahu Yasmin, kemudian dia mengusapnya dengan kasar.Bahu Yasmin menghindar sedikit.Dia seolah-olah kesakitan."Kenapa warna ini makin gelap?" tanya Daniel dengan nada yang sangat dingin.Bahkan Yasmin merasa air bak mandi menjadi dingin.Yasmin tahu itu karena ulah Martin di kantor.Akan tetapi, dia tidak berani mengatakannya. Bagaimana ini?Dia sudah mulai gelisah ....Saat ini, bel pintu berbunyi dan memecahkan suasana yang mengerikan ini.Yasmin tidak menyangka Helen akan datang, tapi dia tetap b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-30
Baca selengkapnya

Bab 869

Yasmin juga tidak mengerti kenapa dia muntah. Apa ini karena dia makan terlalu banyak pagi ini?Dia kembali ke kantor. Dia duduk di kursinya, kemudian mengeluarkan pisau pemotong kertas dari laci. Setelah itu, dia menyayat kulit lengannya ...."Ugh!" Yasmin menggigit bibirnya sambil menahan rasa sakit.Hanya dengan begini, hatinya baru bisa merasa sedikit nyaman.Ponsel di mejanya berdering. Yasmin melihat itu telepon dari Raymond.Dia mengangkatnya. "Halo.""Yasmin, apa kamu baik-baik saja?""Aku sedang di perusahaan dan baik-baik saja. Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku.""Aku nggak mungkin nggak khawatir ketika kamu dibawa pergi seperti itu." Raymond tidak berkata kalau dia tidak tidur semalam."Pak Raymond, nanti meskipun aku mati, kamu jangan terlalu sedih," ucap Yasmin."Apa katamu?" Raymond mengerutkan alisnya. "Kata-kata seperti itu nggak baik. Jangan sembarangan bicara.""Apa Pak Raymond percaya pada takhayul? Semua manusia pasti akan mati.""Kamu masih sangat muda. Terlalu aw
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-30
Baca selengkapnya

Bab 870

Tatapan mata Yasmin yang tak kenal takut itu membuat Daniel makin marah.Seolah-olah Yasmin akan menerima semua yang dia lakukan.Daniel ingin melihat Yasmin ketakutan seperti dulu. Reaksi itu lebih baik daripada tidak ada reaksi apa pun.Daniel mendekatkan bibirnya ke bibir Yasmin. "Mohon padaku dan aku akan melepaskanmu."Yasmin tidak memohon. Mulutnya bahkan tidak terbuka. Dia hanya melihat Daniel dengan tatapan kosong."Apa mulutmu lebih keras daripada punyaku?" Daniel pun mencium bibir Yasmin dengan kuat.Sebenarnya, dia sedang menunggu Yasmin memohon meskipun itu hanya satu kata.Sayangnya, Yasmin tidak pernah memohon.Daniel pun tidak memelankan gerakannya.Pengawal berjaga di luar pintu kantor, jadi tidak ada yang berani masuk.Satu jam kemudian, ponsel di kantong pengawal bergetar. Dia mengangkat telepon, kemudian dia mendengar Daniel berkata dengan nada malas, "Belikan makanan.""Baik."Setelah Daniel melempar ponselnya, dia memeluk Yasmin. Dia sangat puas karena Yasmin sanga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8586878889
...
115
DMCA.com Protection Status