Share

Bab 867

Penulis: Chestnut
Raymond hanya bisa melihat Yasmin dibawa pergi. Kemudian, dia menendang tutup pintu dengan emosi.

Bagaimana dia baru bisa menyelamatkan Yasmin?

Yasmin tampak sangat tak berdaya ....

Mobil Rolls Royce menuju ke apartemen Naomi.

Yasmin didorong masuk ke dalam rumah. Kemudian, dia berdiri dengan kaku dan sekujur tubuhnya tegang.

Dia seolah-olah sedang bersiap untuk menyambut siksaan yang akan datang.

Tubuh Daniel yang tinggi berdiri di hadapannya. Bayangannya menelan sekujur tubuh Yasmin dan dia terlihat seperti iblis.

"Siapa yang menyuruhmu ke sana? Kalau aku nggak pergi ke sana, apa kamu akan menginap di rumahnya, hm?" Napas Daniel menjadi kasar.

Dia seakan-akan sudah bersabar selama perjalanan dan baru bisa meledak sekarang.

"Kami hanya makan bersama ..." ucap Yasmin dengan kepala ditunduk.

"Apa aku menyetujuimu makan bersama Raymond?" Daniel mencengkeram rahang Yasmin, lalu mengangkatnya. Yasmin menatap lurus mata Daniel yang mengerikan. "Apa kamu nggak tahu aku akan marah? Kenapa kam
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 868

    Selesai telepon, Daniel menarik Yasmin ke kamar mandi. Dia mengisi air bak mandi, kemudian mendudukkan Yasmin di dalam dengan lengannya yang terluka diletakkan di pinggir bak.Daniel memandikan Yasmin sendiri.Yasmin juga tidak menolak.Ini yang diinginkan Daniel, tapi dia merasa ada yang kurang.Dia mengangkat dagu Yasmin, lalu bertanya, "Apa yang sedang kamu pikirkan?""Apa aku boleh mandi sendiri?" Suara Yasmin sangat kecil."Apa yang belum aku lihat?" Mata Daniel tertuju pada cupang di bahu Yasmin, kemudian dia mengusapnya dengan kasar.Bahu Yasmin menghindar sedikit.Dia seolah-olah kesakitan."Kenapa warna ini makin gelap?" tanya Daniel dengan nada yang sangat dingin.Bahkan Yasmin merasa air bak mandi menjadi dingin.Yasmin tahu itu karena ulah Martin di kantor.Akan tetapi, dia tidak berani mengatakannya. Bagaimana ini?Dia sudah mulai gelisah ....Saat ini, bel pintu berbunyi dan memecahkan suasana yang mengerikan ini.Yasmin tidak menyangka Helen akan datang, tapi dia tetap b

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 869

    Yasmin juga tidak mengerti kenapa dia muntah. Apa ini karena dia makan terlalu banyak pagi ini?Dia kembali ke kantor. Dia duduk di kursinya, kemudian mengeluarkan pisau pemotong kertas dari laci. Setelah itu, dia menyayat kulit lengannya ...."Ugh!" Yasmin menggigit bibirnya sambil menahan rasa sakit.Hanya dengan begini, hatinya baru bisa merasa sedikit nyaman.Ponsel di mejanya berdering. Yasmin melihat itu telepon dari Raymond.Dia mengangkatnya. "Halo.""Yasmin, apa kamu baik-baik saja?""Aku sedang di perusahaan dan baik-baik saja. Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku.""Aku nggak mungkin nggak khawatir ketika kamu dibawa pergi seperti itu." Raymond tidak berkata kalau dia tidak tidur semalam."Pak Raymond, nanti meskipun aku mati, kamu jangan terlalu sedih," ucap Yasmin."Apa katamu?" Raymond mengerutkan alisnya. "Kata-kata seperti itu nggak baik. Jangan sembarangan bicara.""Apa Pak Raymond percaya pada takhayul? Semua manusia pasti akan mati.""Kamu masih sangat muda. Terlalu aw

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 870

    Tatapan mata Yasmin yang tak kenal takut itu membuat Daniel makin marah.Seolah-olah Yasmin akan menerima semua yang dia lakukan.Daniel ingin melihat Yasmin ketakutan seperti dulu. Reaksi itu lebih baik daripada tidak ada reaksi apa pun.Daniel mendekatkan bibirnya ke bibir Yasmin. "Mohon padaku dan aku akan melepaskanmu."Yasmin tidak memohon. Mulutnya bahkan tidak terbuka. Dia hanya melihat Daniel dengan tatapan kosong."Apa mulutmu lebih keras daripada punyaku?" Daniel pun mencium bibir Yasmin dengan kuat.Sebenarnya, dia sedang menunggu Yasmin memohon meskipun itu hanya satu kata.Sayangnya, Yasmin tidak pernah memohon.Daniel pun tidak memelankan gerakannya.Pengawal berjaga di luar pintu kantor, jadi tidak ada yang berani masuk.Satu jam kemudian, ponsel di kantong pengawal bergetar. Dia mengangkat telepon, kemudian dia mendengar Daniel berkata dengan nada malas, "Belikan makanan.""Baik."Setelah Daniel melempar ponselnya, dia memeluk Yasmin. Dia sangat puas karena Yasmin sanga

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 871

    Yasmin tidak boleh seperti ini. Ini perusahaan ayahnya. Ini kerja keras ayahnya ....Seseorang membuka pintu kantor tanpa persetujuannya.Yasmin mengira itu Daniel lagi.Saat dia mendongak, dia malah melihat Irene yang bertampang sombong.Dia memakai kacamata hitam dan masker.Bagaimanapun juga, bekas di luka wajahnya tidak mungkin bisa sembuh dengan cepat."Kamu masih di perusahaan? Aku kira kamu sudah dibunuh Daniel. Kamu sungguh pantang menyerah. Tapi, itu nggak baik karena kamu mudah menyebabkan orang mati." Begitu Irene masuk, kata-kata jahat keluar dari mulutnya. Dia berjalan ke depan meja kantor, lalu duduk di kursi. Dia melepaskan kacamata hitamnya, kemudian menatap mata Yasmin. "Tapi, kamu terlihat lemas. Apa kamu disiksa beberapa hari ini?"Yasmin tidak berkata apa-apa. Dia menelepon satpam. "Datang ke kantorku."Irene bertanya, "Siapa yang kamu telepon? Apa kamu mencari bantuan?""Kamu benar-benar berani. Berani-beraninya kamu muncul di depanku," kata Yasmin."Kenapa aku ngg

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 872

    Yasmin tidak menyangka anak-anak akan datang. Dia tercengang ketika melihat anak-anak di kakinya.Dia tidak disambut dengan bahaya seperti sebelumnya, tapi dia malah mendapat kejutan.Dia mengingat luka di lengannya, kemudian dia bahkan tidak berani mengulurkan tangannya ...."Mama, kami datang untuk menjemputmu pulang.""Kami juga membawa kue untuk Mama.""Apa Mama senang?"Yasmin menganggukkan kepalanya. "Senang ...."Jelas kalau tiga anak kecil itu jauh lebih senang daripada Yasmin. Mereka memanjat ke pangkuan Yasmin, lalu bokong mereka melompat-lompat.Daniel memasuki kantor. "Apa kita sudah boleh pergi?"Yasmin berdiri. Dia membawa anak-anak keluar sambil memegang kue.Ini adalah niat baik anak-anak.Setiap kali anak-anak datang, mereka akan memberinya kue.Kali ini ketika dia memakannya di mobil, dia merasa kuenya pahit.Saat dia menelannya, dia malah merasa air matanya ingin keluar.Dia menahannya.Tiba-tiba dia tidak tahu bagaimana menghadapi anak-anak.Mereka sangat indah, pol

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 873

    Dua luka tipis terlihat.Daniel terkejut. Dia menyipitkan matanya dan bertanya dengan nada yang menyeramkan, "Apa ini?"Masih ada bekas darah di lukanya dan bengkak. Jelas kalau luka ini tidak pernah diobati.Yasmin ingin menarik kembali tangannya. "Nggak sengaja tergores ....""Kamu tergores besi lagi?" Ekspresi Daniel sudah berubah menjadi sangat menyeramkan. Dia mengunci pintu mobil, kemudian berteriak pada sopir di luar, "Ayo pergi ke rumah sakit!"Sopir menyalakan mesin mobil, kemudian melaju pergi.Anak-anak sedang membelakangi mobil dan menaiki tangga.Lalu, mereka menoleh ke belakang.Loh? Di mana mobil Papa?"Anak-anak masih di rumah. Aku nggak mau pergi ke rumah sakit." Yasmin tampak gelisah dan ingin turun dari mobil.Namun, mobil terus melaju dengan cepat. Dia tidak bisa turun."Bagaimana kamu terluka?" Daniel berusaha menenangkan dirinya.Kalau dia tidak bisa melihat kalau itu luka buatan manusia, maka dia benar-benar buta!Yasmin memanyunkan bibirnya dan diam saja. Dia ha

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 874

    "Dia bilang ... setiap kali kamu menyentuhnya, dia menyayatnya sendiri." Setelah Helen mengatakan itu, dia bisa melihat kalau Daniel terkejut. "Tuan Daniel, biarkan dia bertemu dengan dokter psikologis. Kalau keadaan mentalnya makin serius, akan terjadi masalah besar."Daniel merasa kesal sehingga dia sulit untuk mengontrol suasana hatinya. Seolah-olah sulit untuknya tenang. "Apa dia sengaja melakukan itu untukku lihat? Agar aku melepaskannya?""Tuan Daniel, kalau dia berpura-pura, dia nggak mungkin bisa menjadi begitu kurus." Helen berkata, "Kalau kita nggak menyelamatkannya sekarang, aku khawatir semuanya akan terlambat."Daniel berkata dengan suara rendah, "Aturkan.""Baik."Yasmin diantar ke sebuah ruangan. Saat dia masuk, dia melihat papan "konsultasi psikologis" di depan pintu.Maka itu, setelah dia duduk, dia bertanya pada dokter psikolog itu, "Apa ada masalah dengan psikologiku?""Masing-masing dari kita akan memiliki berbagai masalah di hati kita dan aku di sini untuk membantu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 875

    "Yang penting kamu nggak menyentuhku," ucap Yasmin.Daniel mendekat, lalu dia berbisik ke telinga Yasmin, "Aku nggak hanya ingin menyentuhmu, kita akan tidur setiap hari mulai hari ini. Lebih baik aku nggak menemukan luka baru di tubuhmu."Yasmin tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Dia sudah kebal dengan ancaman Daniel.Apa lagi yang bisa dia lakukan? Mungkin dia akan dikurung.Lagi pula, dia sudah tidak peduli dengan nyawanya.Dia memalingkan wajahnya ke luar jendela, kemudian berkata, "Mari kita coba."Reaksi dan nada itu membuat amarah Daniel bergejolak. Dia kapan saja bisa meledak. Dia berkata dengan sabar, "Yasmin, apa baiknya kamu melawanku? Kamu nggak akan bisa menang dariku."Yasmin menoleh ke arahnya. "Kamu bunuh aku saja. Aku akan berterima kasih padamu."Raut wajah Daniel menjadi tegang dan sorot matanya menjadi sinis. Tangan di sisinya yang terkepal dengan sangat erat membuat pembuluh darahnya menonjol dan tampak mengerikan.Akan tetapi, Yasmin terlihat tidak takut padanya

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status