Share

Bab 874

Author: Chestnut
"Dia bilang ... setiap kali kamu menyentuhnya, dia menyayatnya sendiri." Setelah Helen mengatakan itu, dia bisa melihat kalau Daniel terkejut. "Tuan Daniel, biarkan dia bertemu dengan dokter psikologis. Kalau keadaan mentalnya makin serius, akan terjadi masalah besar."

Daniel merasa kesal sehingga dia sulit untuk mengontrol suasana hatinya. Seolah-olah sulit untuknya tenang. "Apa dia sengaja melakukan itu untukku lihat? Agar aku melepaskannya?"

"Tuan Daniel, kalau dia berpura-pura, dia nggak mungkin bisa menjadi begitu kurus." Helen berkata, "Kalau kita nggak menyelamatkannya sekarang, aku khawatir semuanya akan terlambat."

Daniel berkata dengan suara rendah, "Aturkan."

"Baik."

Yasmin diantar ke sebuah ruangan. Saat dia masuk, dia melihat papan "konsultasi psikologis" di depan pintu.

Maka itu, setelah dia duduk, dia bertanya pada dokter psikolog itu, "Apa ada masalah dengan psikologiku?"

"Masing-masing dari kita akan memiliki berbagai masalah di hati kita dan aku di sini untuk membantu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Sri u
seerrrruuuu,,, kyk nya ini Daniel nya yg goblok ato pura2 goblok ya
goodnovel comment avatar
sitimaryam98785
gimana ya ya gimana,kok gitu mulu
goodnovel comment avatar
Ugasam Ugasam
iklan tamba bnx, bab berkurang, bosan.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 875

    "Yang penting kamu nggak menyentuhku," ucap Yasmin.Daniel mendekat, lalu dia berbisik ke telinga Yasmin, "Aku nggak hanya ingin menyentuhmu, kita akan tidur setiap hari mulai hari ini. Lebih baik aku nggak menemukan luka baru di tubuhmu."Yasmin tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Dia sudah kebal dengan ancaman Daniel.Apa lagi yang bisa dia lakukan? Mungkin dia akan dikurung.Lagi pula, dia sudah tidak peduli dengan nyawanya.Dia memalingkan wajahnya ke luar jendela, kemudian berkata, "Mari kita coba."Reaksi dan nada itu membuat amarah Daniel bergejolak. Dia kapan saja bisa meledak. Dia berkata dengan sabar, "Yasmin, apa baiknya kamu melawanku? Kamu nggak akan bisa menang dariku."Yasmin menoleh ke arahnya. "Kamu bunuh aku saja. Aku akan berterima kasih padamu."Raut wajah Daniel menjadi tegang dan sorot matanya menjadi sinis. Tangan di sisinya yang terkepal dengan sangat erat membuat pembuluh darahnya menonjol dan tampak mengerikan.Akan tetapi, Yasmin terlihat tidak takut padanya

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 876

    Pada malam hari, Daniel akan membawa Yasmin kembali ke Taman Royal lagi.Saat Irene mengetahui kabar itu, dia menghancurkan meja rias yang penuh dengan kosmetik dan produk perawatan kulit."Apa-apaan ini? Yasmin menginap di Taman Royal setiap hari dan bahkan tidur sekamar dengan Daniel. Apa maksudnya? Apa mereka sudah menjadi suami istri?" Irene sangat marah."Sepertinya dia makin hebat!" Dahlia berkata, "Nggak boleh terus seperti ini. Orang menjadi nggak tahu siapa tunangannya Daniel!""Tentu saja aku tahu!" Irene melihat wajahnya sendiri yang berbekas di cermin. "Bagaimana aku bisa merayu Daniel dengan tampangku seperti ini? Kalau dia melihat wajahku ini, dia pasti merasa jijik!""Walaupun kamu nggak bisa tidur bersama Daniel, kamu juga nggak bisa membiarkan Yasmin makin sombong!" kata Dahlia. "Bukankah kamu ada kamar di Taman Royal? Kamu juga menginap di sana saja!"Sekujur tubuh Irene merasa tidak nyaman ketika dia berpikir harus menginap serumah dengan Yasmin."Siapa Yasmin? Kalau

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 877

    Dokter bedah plastik itu ketakutan. Karena rumah sakit bedah plastik ini milik Grup Naga, mereka tidak berani lalai.Mereka segera mengatur operasi untuk Irene.Mereka menghilangkan bekas luka wajahnya dalam semalam.Irene sedang berbaring sendirian di ruang operasi rumah sakit bedah plastik. Dia meminum obat dan sudah tidak sadar. Dokter bedah plastik di sebelah sedang menghilangkan bekas luka di wajahnya.Ketika dia bangun, sudah tengah malam.Dokter berkata, "Kami harus mengawasi Anda semalam.""Bagaimana hasilnya?""Sangat berhasil. Anda bisa melihatnya setelah kami membuka balutannya."Irene pun lega.Semenjak wajahnya ada bekas luka yang jelek ini, dia tidak bisa melihat Daniel. Dia bahkan berhenti melakukan pertunjukan.Yang terpenting masih Daniel. Kalau dia memiliki Daniel, dia tidak perlu melakukan pertunjukan lagi.Dia hanya perlu bermain piano untuk Daniel seorang agar semua wanita iri padanya.Setelah dokter pergi, Irene memejamkan matanya dan tidur.Tak lama kemudian, pin

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 878

    Daniel mengusap kepala Julian. "Mama sangat lelah dan sedang tidur. Kalian nggak boleh membangunkannya, ya. Mengerti?""Mengerti!" jawab tiga anak itu dengan patuh.Daniel membawa anak-anak turun ke bawah untuk makan.Setelah itu, dia membiarkan mereka pergi bermain.Saat Yasmin bangun, sudah hampir pukul sepuluh.Dia terlihat linglung untuk sesaat, kemudian dia baru bangun.Tubuhnya yang lelah membuatnya terlihat sangat lemas.Matanya yang redup melihat ke tirai jendela.Dia sangat berharap dia tidak akan pernah bangun lagi setelah dia tertidur.Mati dalam tidur adalah hal yang paling bahagia, 'kan?Ketika Yasmin memikirkannya, itu juga tidak akan terjadi padanya.Kebahagiaan berada di luar jangkauannya ....Yasmin mengangkat lengan bajunya dan memperlihatkan lukanya yang balutannya sudah dilepas.Bekas lukanya sudah berkerak dan sisi-sisinya berwarna merah.Yasmin merasakan lukanya dengan jari-jarinya.Dia tidak tahu bagaimana dia bisa bertahan hidup beberapa hari ini. Bahkan orang m

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 879

    "Ini perlu dijahit," kata Helen.Ada bagian yang lebih dalam. Ini akan sulit sembuh kalau tidak dijahit.Yasmin diberikan anestesi ketika dijahit, tapi dari tadi dia terlihat mati rasa.Daniel yang sedang berdiri di samping terus memperhatikan Yasmin. Seharusnya dia tidak memberikan Yasmin anestesi.Berani-berani Yasmin melawannya seperti ini!Awalnya dia berada di ruang kerja. Setelah dia berpikir-pikir, dia ingin duduk di ruang tamu luar kamar tidurnya saja untuk bekerja.Dia mendengar Yasmin sudah bangun, tapi kemudian tidak ada suara.Kalau bukan karena Daniel cepat menyadarinya, lengan Yasmin akan cacat.Saat Daniel memikirkan itu, jantung Daniel berdetak dengan sangat cepat."Selesai." Setelah Helen menjahit lukanya, dia mengoleskan obat dan membalutnya lagi. "Kamu nggak boleh melakukan ini lagi. Akan gawat kalau luka di lenganmu ini berbekas."Dia berharap Yasmin bisa lebih perhatian.Namun, Yasmin tidak menunjukkan reaksi apa pun. Dia seakan-akan tidak peduli sama sekali."Kamu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 880

    Anak-anak sedang berkumpul dan melihat mobil Helen keluar.Julia berkata, "Kakak nggak mau disuntik."Yang dimaksudnya adalah Julian. Julian berkata dengan sombong, "Aku nggak takut! Aku hanya nggak perlu disuntik! Kepalaku sudah sembuh!"Sebelumnya luka di keningnya sudah sembuh. Warna bekas lukanya juga sudah menjadi lebih terang. Biasanya anak kecil cepat pulih."Dia nggak perlu disuntik," ucap Julius juga.Tony tersenyum. "Dia datang bukan untuk menyuntik kalian."Julius bertanya, "Kalau begitu, untuk menyuntik siapa?"Tony juga tidak bisa mengatakan yang sebenarnya. "Dia nggak menyuntik siapa-siapa. Dia hanya datang untuk melihat apa ada yang butuh disuntik. Jelas kalau nggak ada."Anak-anak pun keluar dari semak-semak.Yasmin berbaring di papan tempat tidur dan melihat tangannya yang diborgol. Dia menggeraknya sedikit. Karena rantai borgolnya sangat pendek, tangan kirinya tidak bisa meraih lengan kanannya. Dia benar-benar tidak bisa melukai dirinya sendiri lagi.Ketika dia sedang

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 881

    "Kita akan tahu setelah kamu melakukan pemeriksaan di rumah sakit." Daniel mengelus pipi Yasmin dengan punggung tangannya. "Kalau kamu hamil, lahirkan."Setelah mereka tiba di rumah sakit, Helen mengambil darah Yasmin, kemudian melakukan USG.Embrio yang sedang berkembang terlihat jelas pada gambar komputer.Helen berkata, "Kamu sudah hamil hampir 30 hari."Yasmin yang sedang berbaring di ranjang terkejut. Dia sudah hamil 30 hari.Dia tidak tahu apa-apa dan bahkan tidak memiliki perasaan.Dia bahkan sudah lupa kapan dia datang bulan.Karena kematian orang tuanya, dia sama sekali tidak peduli.Bagaimana dia bisa hamil?Dia seperti terkena sambaran petir dan sulit untuk mencerna informasi ini."Tapi, Nona Irene memiliki tubuh yang lemah. Dia harus beristirahat yang cukup," pesan Helen."Aku mengerti." Daniel sama sekali tidak menduga kemunculan anak ini, tapi anehnya dia merasa bersemangat. Dulu dia tidak ada ketika Yasmin hamil anak kembar tiga mereka. Kini dia dapat melihat anaknya tum

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 882

    "Ada hal yang akan membuatmu lebih terkejut!" Dahlia hampir tidak bisa bernapas."Apa sesuatu terjadi pada Yasmin?""Ya!"Irene bertanya dengan riang, "Apa dia menjadi gila dan sudah mati?""Mati? Dia hamil!" Dahlia tidak mengerti bagaimana Irene mempunyai suasana hati untuk bercanda."Apa katamu?!" Irene tiba-tiba berdiri. "Siapa hamil? Yasmin? Bagaimana mungkin? Apa kamu nggak salah? Dokter sudah pernah bilang dia nggak akan bisa hamil lagi!""Dari awal aku sudah memberitahumu kalau hal seperti itu nggak yakin! Lihat, dia benar-benar hamil!" Dahlia sangat gelisah. "Bagaimana sekarang? Dia hamil lagi, sedangkan apa pun nggak terjadi antaramu dan Daniel. Aku cemas sekali!""Daniel nggak akan membiarkannya melahirkan anak itu. Nggak ada gunanya kalau anak itu cacat!" Irene hampir pingsan dan tidak bisa berdiri dengan tegak. Dia duduk di bangku, kemudian berkata, "Nggak mungkin .... Apa kamu bisa memastikan kabar itu? Apa mungkin kamu salah?""Pembantu meneleponku dan bilang Daniel sudah

Latest chapter

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status