Dido tertegun sejenak, lalu berteriak dengan marah, "Dasar bajingan!""Sebelumnya, kamu sudah menghancurkan mobil balapku bernilai miliaran dan memukul wajahku di Showroom Mobil Neptus, sekarang kamu malah nggak mengingatku lagi?!""Maaf, aku hanya merasa wajahmu sedikit familier. Aku benar-benar nggak ingat lagi."Ardika menggelengkan kepalanya dan berkata dengan acuh tak acuh, "Mobil yang kuhancurkan malam itu sangat banyak, wajah orang yang kutampar malam itu juga cukup banyak. Aku hanya ingat aku sudah menampar wajah Jelita, Grorius, serta beberapa orang lainnya. Ah, apa namamu, ya ....""Pfffttt!"Saking emosinya, Dido sampai muntah darah.Dia menunjuk Ardika dengan tajam dan berkata dengan dingin, "Eh, Ardika, dengar baik-baik!""Nama depanku Dido, nama belakangku Sangace, nama lengkapku Dido Sangace!""Ayahku bernama Zian, Wakil Kepala Departemen Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Denpapan!""Hari ini aku akan menampar wajahmu hingga rusak! Setelah hari ini berlalu, namaku a
Read more