Ria, yang menyaksikan semuanya, hanya bisa menatap mereka dengan wajah bingung. Tak disangka, Aina langsung menuju ke arah Raka, niatnya jelas: balas dendam. Dengan lihai, roh itu meluncur masuk ke tubuh Ria dan langsung meraih belati yang tergeletak di dekatnya. Ranu berusaha menghentikan Ria, namun tendangan keras Ria ke dadanya membuat tubuh Ranu terpental. Ria, dengan tatapan mata yang dingin, perlahan mendekati Raka. Kiran dengan cepat berdiri di antara Raka dan Ria. Kedua tangannya menggenggam erat belati yang terhunus. Napas Raka tersengal, matanya menghindari tatapan tajam Aina yang merasuki tubuh Ria. “Lihat betapa pengecutnya kamu, Raka,” suara Aina terdengar dingin dan penuh kebencian, “Kamu sama sekali gak berubah!” Wajah Kiran semakin pucat pasi, bekas cekikan membiru di lehernya. Darah segar mengalir deras dari tangannya yang terluka. Ironis, ia harus melindungi orang yang dulu pernah menyakiti Aina, dan kini menipunya. “Kamu gak berhak melukai siapa pun mengg
Last Updated : 2024-01-25 Read more