Share

Tempat Ritual Bangkitnya Gataka

Ria jalan paling depan, di belakangnya Raka, di belakangnya lagi Kiran, kemudian Ranu di belakangnya. Ria sangat gembira memotret pemandangan alam yang tak pernah dilihat di kota. Kiran di belakang Raka mensejajarkan langkah mereka.

"Melelahkan, bukan?" tanya Kiran.

Ranu melihat basa-basi Kiran cuma bisa berdecih. Memandangi kabut pegunungan lebih indah dari mereka.

"Lumayan," singkat Raka.

"Mbak Ria bawa banyak makanan, minta saja kalau lapar."

Raka mengangguk paham. "Pantas tasnya ringan," lirihnya ingat saat menurunkan tas mereka dari bagasi mobil.

Ria abai meski mendengar percakapan mereka. "Obrolan mereka kaku sekali, ckck."

Raka bertanya, "Apa masih jauh sampai di tempat ritual?" Maklum, biasa duduk berjam-jam di kantor tubuhnya kaget diajak mendaki.

"Harus naik sedikit lagi."

"Akhh." Raka menyeka sisi wajahnya yang berkeringat.

"Kiran! Apa itu rumah?" Ria heboh menunjuk bangunan mirip rumah zaman dahulu yang terlihat dari tempat mereka.

Mereka ikut melihat ke atas. "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status