"Kok bawa-bawa Om Haris dan papah sih, Bang?" tegur Gavin tidak habis pikir, "nggak usah ngadi-ngadi deh, Bang!" omelnya cukup kesal. "Kalo pergaulan kamu wajar-wajar saja, Abang juga gak akan ngubungin Papah," sahut Gibran membela diri. "Makanya kalau ada orang ngomong dengerin dulu!" Emosi membuat Gavin meninggikan suaranya. "Bi, coba lu deh yang ngomong. Sapa tau Abang gue mau dengerin cerita elu. Kan pawangnya dia cuma elu," suruhnya pada Abrina. Gibran yang paham tengah disindir segera menatap Abrina. "Oke, coba Bina ngomong gitu sama kakak," pintanya dengan gesture yang santai. "Jadi gini, Kak." Abrina menatap Gibran yang juga menunduk untuk balas memandangnya, "aku dan Gavin lagi mau menyelesaikan misi."Gibran langsung mendesah pelan. "Masih pake istilah misi untuk mengganti kata kencan," gumamnya tidak percaya. "Ini serius kita mau menyelesaikan misi, Kak," timpal Abrina begitu mendengar gumamnya Gibran, "Kak Gibran tahu adik laki-lakinya Mbak Livia?"Gibran mengangguk p
Read more