Share

75. Bondan Sepupu Lusi

Kaget, marah, dan kecewa bercampur jadi satu di hati Haris. Dia tidak menyangka, jika perempuan yang selama ini dipilihnya untuk menjadi pendamping hidup ternyata adalah seorang ular.

Dada Haris menjadi sesak dan sakit. Benar-benar seperti habis ditikam dengan senjata tajam. Pria itu sampai harus me re mas dadanya untuk menahan rasa sakit.

"Papah kenapa?" tanya Abrina begitu mendengar suara desisan Haris. Meski benci tetap saja ada rasa khawatir melihat mimik kesakitannya Haris.

Haris tidak menyahut. Pria masih saja meringis. Sehingga pertanyaan dari anaknya tidak ia hiraukan.

"Pah." Abrina bangkit dari duduknya. Dia memutari meja untuk memeriksa keadaan sang ayah. "Papah kenapa?" tanyanya peduli.

Haris menggeleng lemah. Dia menunjuk dinding di depannya. Sebuah dispenser sebagai fasilitas.

Abrina yang paham langsung mengangguk. Gadis itu bergerak cepat menuju tempat yang ditunjuk. Dia pun mengambil gelas kosong yang tersedia untuk diisi.

"Ini, Pah," ujarnya begitu mendekati Haris kemb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status