Share

80. Meeting Haris Dengan Gibran

Livia melongo karena bingung.

"Pak Haris mungkin sedang sibuk, gak masalah kalo kita yang datang ke sana," jelas Gibran dengan santainya.

"Oh iya ... baik akan saya sampaikan ke pihak Pak Haris."

Gibran memberikan anggukan tanda setuju.

"Baik, kalo begitu saya permisi," pamit Livia dengan menyematkan senyum ramah.

Lagi Gibran memilih untuk mengangguk. Pria itu menatap kepergian asistennya hingga menghilang di balik pintu. Dirinya lantas mulai bersiap-siap. Baru saja menutup layar monitor pesawat intekom berbunyi.

"Ya, Vi," ucap Gibran begitu mengangkat gagang telepon.

"Saya sudah menyampaikan saran, Bapak. Pihak Haris Jaya Company sangat menyetujui dan bersiap menunggu kita," jelas Livia di meja kerjanya.

"Ya sudah ayo kita berangkat."

"Baik."

Gibran menaruh kembali gagang intekom ke tempatnya. Pemuda itu lekas mengenakan jasnya yang terlampir di sandaran kursi. Usai meraih ponselnya, dirinya bergegas meninggalkan meja kerja.

Begitu membuka pintu, Gibran langsung mendapati Livia yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status