"Pak Min jangan bercanda, ya!" Baru kali ini Gibran meninggikan suaranya pada sang sopir, "ini serius Pak Min disuruh beli kon dom?" cecar Gibran dengan perasaan campur aduk. Kaget, marah, dan tidak percaya.Gibran tahu adiknya anak yang badung dan urakan. Namun, dia percaya Gavin tahu batasan. Karena selama ini sang adik tidak pernah berbuat hal yang aneh-aneh."Ya serius, Mas Gibran, sejak kapan saya suka berbohong," timpal Pak Min meyakinkan. "Gak ada untungnya, Mas.""Oke-oke," sahut Gibran cepat, "terus siapa yang Gavin ajak check-in itu?""Neng Abrina.""Apaaah?" Lagi-lagi Gibran tersentak, "Abrina? Pak Min jangan bercanda!""Ya ampun, Mas Gibran, sudah dibilang gak ada untungya saya berbohong sama Mas Gibran.""Mereka cuma berdua doang?" tanya Gibran terus menggali informasi."Iya, mana Neng Binanya kelihatan agresif banget.""Apaaah?" Gibran kembali dibuat tercekat, "nggak mungkin," sangkalnya yakin, "yang aku lihat selama ini Bina itu justru jutek banget sama Gavin.""Maaf ya
Read more