Share

62. Gibran Jealous

"Menurut lu itu suara Tante Lusi bukan?" tanya Gavin saat Abrina menjauhkan kupingnya dari dinding.

"Aku gak tahu, suaranya gak jelas," jawab Abrina menggunakan suara lirih.

"Ya coba pertajam pendengaran elu," suruh Gavin sembari menempelkan kepala Abrina ke tembok kembali.

"Ouhhhh ... lebih dalam lagi, Mas!"

Lagi-lagi Abrina jengah mendengarnya. Sebagai gadis baik-baik tentu dia malu mendengarnya.

"Gimana mau kita labrak sekarang? Terus elu videoin mereka?" tanya Gavin cukup bar-bar.

TOK TOK TOK!

Belum juga Abrina menjawab terdengar pintu diketuk orang. Gavin dan Abrina saling pandang. Tanpa berkata keduanya mendekat pintu karena yakin jika yang mengetuk adalah Pak Min.

Sayang dugaan mereka salah. Memang ada Pak Min di luar, tapi Gibran yang berada di depan sopir itu. Muka Gibran yang biasa terlihat kalem kini tampak dingin.

"Abang? Ngapain ke sini?" tegur Gavin merasa tidak senang.

"Justru Abang yang mau tanya, lagian ngapain kalian berdua-duaan di kamar hotel seperti ini?" cecar Gi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status