“Tunggu sini aja ya, Pak … aku cuma sebentar kok.” “Baik, Non.” Setelah mobil yang dikendarai driver Ujang berhenti sempurna di depan loby kantor daddynya—Chalondra Jillian Guzman, putri tunggal dari Adolf Guzman-pemilik kerajaan bisnis yang terdiri dari real estate, komunikasi, jasa keuangan, jasa kesehatan, perusahaan kertas dan agribisnis di Indonesia—turun dari mobil mewahnya dan melangkah gemulai melintasi loby. Semua mengangguk disertai senyum ramah menyapa putri dari pemilik perusahaan di mana mereka bekerja. Tapi tidak sedikitpun senyum ramah berbalas dari bibir gadis yang kerap disapa Jillian itu, malah dagunya terangkat tinggi dengan tatapan lurus ke depan. Jillian terkenal sombong dan jutek juga bermasalah. Seringkali Adolf terkena serangan jantung karena ulah putrinya. Terlibat perkelahian di nightclub hampir setiap minggu. Merasa anak Sultan, Jillian juga selalu bersikap seme
Read more