Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 721 - Bab 730

911 Bab

Bab 721 Dasar Tidak Berguna!

Chelsea menghentikan langkahnya, lalu menoleh untuk melihat Sonia. Dia mengangkat-angkat alisnya dengan perlahan. “Ada urusan apa?”Jelas-jelas Chelsea kelihatan malas-malasan, tapi wibawanya tetap terasa cukup kuat.Sonia tertegun sejenak, lalu melirik William sekilas. “Bukannya kamu sudah mempublikasikan pernikahanmu dengan Ferdy? Sekarang kamu malah bikin gosip baru sama William? Kamu sibuk banget, ya!”“Apa yang lagi kamu katakan?” Sharon berjalan maju. “Sonia, dulu karena kamu cukup berkontribusi untuk Orchida Perfume, aku pun selalu toleransi sama kamu. Tapi, seharusnya kamu sadar apa yang sudah kamu lakukan.” Sambil berbicara, raut wajah Sharon menjadi muram. “Kalau kamu bersikap semena-mena lagi, aku juga nggak bakal sungkan sama kamu!”Sonia merasa lucu. “Kamu itu presdir perusahaan cabang Orchida, kenapa kamu malah jadi anjingnya Chelsea saja? Majikanmu saja belum bersuara, kamu malah sudah menggonggong?”“Jaga mulutmu!” ucap Chelsea dengan ketus. Padahal Chelsea baru maju se
Baca selengkapnya

Bab 722 Kamu Bukan Tipe Kesukaan Guruku

Diana mengidap penyakit depresi. Dia sedang melakukan pengobatan.Awalnya manajer tidak ingin memberi tahu masalah ini kepada Sonia. Sebab, dia merasa akan lebih aman jika hanya diketahui oleh sedikit orang. Namun sekarang, ketika melihat Sonia masih ingin membantu Diana, dia pun terpaksa memberi tahu kondisi Diana kepada Sonia. Dia hanya tidak berharap ada konflik di antara mereka.Saat manajer mengirim pesan kepada Sonia, sesekali dia mengintip ke sisi Diana.[ Kata dokter, sekarang Diana lagi butuh istirahat dan makan obat dengan teratur. Kita nggak boleh memancing emosinya. Dengan begitu, kondisinya baru akan membaik. ][ Apa pun ceritanya, aku ingin berterima kasih sama kamu. Hanya kamu saja yang masih bersedia membela Diana. ]Setelah membaca pesan masuk ini, Sonia berpikir sejenak. Dia pun kepikiran sebuah ide brilian, lalu segera mengetik.[ Kamu seharusnya beri tahu masalah ini dari awal. Sekarang aku malah baru perhatian sama Diana. Aku memang parah sekali! ]Namun, tidak ter
Baca selengkapnya

Bab 723 Simpanan yang Disembunyikan

Tak lama kemudian, Sonia yang mengenakan sepatu hak tinggi berjalan ke sisi Antoni. “Kakek, kamu hebat sekali. Dulu aku juga pernah memancing, tapi aku nggak berhasil mendapatkan 1 ekor pun!”Antoni memasukkan ikan ke dalam keranjang, lalu meliriknya sekilas. “Kamu?”“Namaku Sonia. Aku ….”“Temanku,” sela Sandy. Saat melihat tatapan Sonia, raut wajah Sandy tidak berubah sama sekali.Antoni melihat mereka berdua. Sepertinya dia mengerti bagaimana hubungan mereka. Teman? Jelas-jelas wanita ini adalah simpanan yang disembunyikan Sandy!Hanya saja, Antoni juga tidak ingin ikut campur dalam masalah anak muda. Dia berlagak bodoh, lalu berkata, “Berhubung kamu itu temannya Sandy, kamu duduk dulu. Harap maklum kalau aku nggak menjamumu dengan baik.”Ketika menyadari Antoni bersikap sungkan, Sonia menahan rasa sedihnya, lalu tersenyum padanya. “Terima kasih, Kakek.”Antoni kembali memasang umpan, sekaligus berpesan, “Sandy, jarang-jarang kamu bawa teman ke rumah. Gimana kalau kamu bawa dia keli
Baca selengkapnya

Bab 724 Siapa Mengizinkanmu Membuat Keputusan Sendiri?

Sejak perjanjian pernikahan ditiadakan, Antoni tidak pernah mendengar kabar Diana lagi. Dia tahu Diana butuh waktu untuk mencerna masalah itu, itulah sebabnya dia tidak mengganggu Diana.Saat ini, ketika Sonia mengungkit Diana dengan raut serius, entah kenapa hati Antoni terasa tidak tenang. Dia segera bertanya, “Ada apa dengan Diana?”“Kondisinya nggak begitu bagus.” Sonia menghela napas. “Kakek tahu sendiri betapa pentingnya Ferdy di hati Diana. Pembatalan pernikahan itu adalah pukulan besar bagi Diana. Aku juga baru tahu kabar Diana dari manajernya. Sekarang Diana mengidap depresi. Dia bahkan lagi mengonsumsi obat.”Usai mendengar, Antoni sungguh merasa kasihan. “Dia … kenapa dia nggak bilang sama aku!”Suara Sonia terdengar terisak-isak. “Kakek tahu sendiri karakter Diana. Dia selalu memendam masalah di dalam hatinya. Itulah sebabnya dia bisa depresi.”“Anak itu!” Antoni merasa gelisah. “Padahal waktu itu, aku ingin membantunya, tapi dia malah mengambil inisiatif untuk melepaskan p
Baca selengkapnya

Bab 725 Mesti Berkorban Berapa Banyak Lagi?

Sonia kesulitan untuk bernapas. Pada akhirnya, Sandy pun melepaskan tangannya.Dalam seketika, Sonia langsung jatuh duduk di lantai. Dia bernapas dengan kuat untuk menstabilkan detak jantungnya.Sandy melirik Sonia sekilas. Dia tidak sedikit pun merasa kasihan terhadap wanita ini. “Kalau kamu berani bertingkah lagi, jangan salahkan aku akan bersikap sadis terhadapmu.”“Kenapa ….” Suara Sonia kedengaran serak. Ketika mengangkat kepalanya, tampak Sandy sudah meninggalkan tempat.Tatapan Sonia tertuju pada bayangan punggung Sandy. Hatinya bagai disayat-sayat saja. Padahal Sonia selalu ingin melakukan yang terbaik untuk Sandy, tapi Sandy malah selalu menyakitinya.Sebenarnya Sonia perlu berkorban berapa banyak lagi? Bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan hati Sandy!…Malam harinya, Sonia diusir dari kediaman sebelum makan malam.Antoni melirik sekeliling, lalu bertanya, “Di mana Sonia?”Sandy membalas, “Dia ada urusan mendadak.”“Oh, begitu ….” Antoni juga tidak berpikir panjang lagi. D
Baca selengkapnya

Bab 726 Apa Kamu Punya Keyakinan?

Waktu berlalu dengan cepat. Produk baru akhir tahun Soraya Jewelry sudah dirilis. Saat ini, Chelsea baru menyadari keesokan harinya sudah tanggal 31 Desember.Keesokan harinya, Olivia menghubungi Chelsea di pagi hari. Dia mengingatkan Chelsea untuk datang tepat waktu.Selesai menerima panggilan, Chelsea masih merasa ragu. Kemudian, tampak Timothy memasuki kamar dengan mengambil setelan jas kecil.“Mama, gimana kalau aku pakai ini saja?” tanya Timothy dengan serius.Chelsea penasaran. “Ngapain kamu berpakaian seformal ini?”Timothy pun tersenyum. “Bi Olivia juga mengundangku. Dia ingin aku dan Mama pergi ke acara pesta malam Tahun Baru.”“Emm?” Kali ini, Chelsea dapat merasakan ada yang aneh. Olivia bahkan tidak melepaskan Timothy. Dia berjongkok, lalu menatap mata Timothy. “Kamu jujur sama Mama. Apa Bibi Olivia beri tahu kamu sesuatu yang nggak diketahui Mama?”Timothy merasa bingung. “Apa yang nggak diketahui Mama?”Chelsea terdiam membisu. Jika Chelsea tahu, apa namanya dia tidak men
Baca selengkapnya

Bab 727 Kenapa Kamu Tidak Menjaga Ayah?

Olivia dapat melihat nama di atas layar ponsel Chelsea. Reaksi pertama Olivia adalah langsung menghalangi Chelsea untuk mengangkat panggilan.“Chels, kamu sudah janji akan merayakan Tahun Baru bersamaku. Kamu nggak boleh ingkar janji, ya!”Chelsea menatap Olivia beberapa saat. Dia membiarkan ponselnya berdering.Olivia semakin gugup saja. Dia merasa dering ponsel Chelsea sangat mengganggu.“Sebenarnya, Ferdy juga ajak aku ketemuan malam ini.” Chelsea menurunkan ponselnya dengan perlahan. “Dia bilang dia ingin jelaskan kata-kata yang nggak sempat dia katakan waktu itu.”Olivia merasa syok. Apa? Kebetulan sekali? Ferdy juga berencana untuk mengutarakan perasaannya di malam Tahun Baru?“Gimana dengan kamu?” Olivia berusaha untuk mencari tahu. “Bagaimana pemikiranmu?”“Berhubung ucapan itu nggak sempat untuk dikatakan, aku rasa dia nggak usah mengatakannya lagi.”Hingga hari ini, Chelsea baru memikirkannya dengan jelas dan sudah membuat keputusan. Berhubung Chelsea sudah melewatkannya, tid
Baca selengkapnya

Bab 728 Pertama Kali Mencicipi Darah Segar

Diana spontan terbengong. “Bukan … apa yang aku katakan itu kenyataan. Tiba-tiba Kakek ingin memancing di malam hari. Aku pun kembali ke rumah untuk mengambil perlengkapan memancing. Saat aku kembali, Kakek pun sudah jatuh ke dalam danau ….”“Apa ada kebetulan seperti ini? Keamanan vila sangat terjaga. Selain kamu dan Kakek, nggak ada orang lain di tepi danau. Jangan-jangan Ayah terpeleset dan jatuh sendiri ke danau?”Vera berjalan maju. Tanpa berpikir panjang, dia langsung mendorong kesalahan ke diri Diana. Dia sungguh takut anggota Keluarga Milano lainnya akan menyalahkan mereka berdua.“Diana, biasanya Ayah memperlakukanmu dengan sangat baik. Bukannya hanya masalah membatalkan pernikahan? Apa perlu kamu bersikap sadis?”“Sudahlah, jangan sembarangan bicara lagi.” Brian masih bisa berpikir dengan rasional. Dia menatap Diana dengan mengerutkan keningnya. “Tapi, nggak seharusnya kamu meninggalkan Ayah sendirian di tepi danau. Kalau terjadi apa-apa dengan Ayah, kamu mesti tanggung jawab
Baca selengkapnya

Bab 729 Sebenarnya Siapa yang Memendam Niat Buruk?

“Nyawa Pak Antoni sudah berhasil diselamatkan. Hanya saja, berhubung otak besarnya kehilangan oksigen dalam waktu lama, kami nggak bisa memastikan kapan pasien bisa siuman.”Dokter tidak menjelaskan lagi, tetapi semua orang di tempat juga memahaminya. Antoni sedang dalam keadaan koma.Setelah keluar dari ruang IGD, Antoni pun dipindahkan ke ruang ICU. Anggota Keluarga Milano merasa bingung, seolah-olah telah kehilangan arwah mereka saja.Tiba-tiba Sandy mendorong semua kesalahan ke diri Ferdy. “Kenapa kamu nggak setuju dengan ajakan Kakek untuk pulang ke rumah! Kalau kamu ada di rumah, nggak akan terjadi masalah seperti ini!”Ferdy menatap Sandy dengan dingin, seolah-olah sedang menyaksikan pertunjukan seorang badut saja. Tatapan Ferdy penuh dengan hinaan.Sandy sungguh emosi. Dia langsung menarik kerah pakaian Ferdy. “Jangan kira aku nggak tahu … kamu menolak ajakan Kakek demi berkencan dengan Chelsea, ‘kan! Demi seorang wanita, kamu malah bisa mengesampingkan apa pun! Sekarang Kakek
Baca selengkapnya

Bab 730 Kendrian Mengutarakan Perasaan kepada Chelsea

Seiring dengan suara Irfan, terdengar suara letusan kembang api dari ujung telepon.Ferdy menunduk melihat jam tangannya sekilas. Sekarang sedang tepat jam 12 malam. Ferdy melewatkan kebersamaannya dengan Chelsea lagi.Lima tahun sebelumnya, Ferdy juga sedang berada di rumah sakit. Kemiripan ini membuat Ferdy merasa kaget.Selain suara kembang api, terdengar lagi suara jeritan. “Setuju! Setuju!”Kening Ferdy tampak berkerut. “Chelsea lagi ngapain?”Irfan melihat gambaran di depan mata. Dia ingin sekali menangis saat ini. “Pak Ferdy, aku akan menjawab pertanyaanmu, tapi aku harap kamu bisa menenangkan dirimu saja.” Sembari berbicara, Irfan sembari memejamkan kedua matanya. “Pak Kendrian sedang mengutarakan perasaan kepada Bu Chelsea.”Panggilan seketika terputus.Irfan hampir saja menangis saat ini. Apa-apaan ini ….Di sisi lain, Chelsea menatap Kendrian yang sedang memegang bunga segar. Tadi di bawah letusan kembang api, Kendrian menggunakan suara paling serius, bertanya pada Chelsea,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7172737475
...
92
DMCA.com Protection Status