Setelah kembali ke kamar, Chelsea berjalan ke arah Ferdy. Wajahnya sudah tidak terlihat menderita seperti tadi.“Terima kasih, Pak Ferdy, karena sudah membantuku.”Sebelum Chelsea bisa bereaksi, sebuah tangan besar mencengkeram lehernya dan menekannya ke dinding.Chelsea tidak meronta dan memandang Ferdy dengan penuh minat.“Pak Ferdy, sudah memikirkannya, ya? Kapan kita mau urus buku nikah?”Ferdy bertanya dengan tajam, “Sebenarnya kamu mau apa?”Dia sangat waspada terhadap siapa pun yang masuk ke hidupnya. Terlebih lagi, intuisinya memberitahunya bahwa wanita ini tidak gampang dihadapi.“Kalau kamu nggak mengatakan yang sebenarnya, aku bisa membuatmu menghilang dari dunia ini tanpa ada yang menyadarinya.”Chelsea tahu dia sudah membuat seekor harimau marah, tapi dia tidak merasa takut sama sekali.Dia mengangkat tangannya dan menyentuh alis Ferdy dan berkata, “Kalau aku bilang, asalkan kamu setuju untuk mengurus buku nikah denganku, aku bisa menyembuhkan matamu, apa kamu tertarik?”
Read more