Mendengar perkataan Ferdy, Chelsea tersenyum dan berkata, “Kamu mau menghina orang, tapi menghina diri sendiri juga. Kejam sekali pada diri sendiri.”“Kamu ....” Ferdy mengerutkan kening dan berkata, “Radi Mulyana terlilit hutang, jadi menjual putrinya sendiri untuk membayar hutang. Kamu bukannya membencinya, malah mendukungnya. Kamu ini sebenarnya sebodoh apa?”“Kudengar dia punya hutang sebanyak 200 miliar pada keluarga Milano. Aku benar-benar nggak menyangka diriku ini bernilai setinggi itu.”erharga.”Chelsea berjalan mengitari kekacauan di lantai dan berjalan ke arah Ferdy sambil tersenyum cerah. “Jadi, menurut Pak Ferdy, aku hanyalah barang. Kalau kamu mau mengembalikan aku, kamu harus bilang pada penjualnya. Apa gunanya menindasku?”“Kamu ….” Ferdy merasa dadanya sakit karena terlalu marah, bisa membayangkan ekspresi bangga di wajah wanita itu saat ini.Selagi pria itu masih terdiam, Chelsea mulai mengatakan hal penting yang ingin dia katakan, “Sebenarnya, aku bukan Shania. Nama
Keesokan harinya, Ferdy terbangun karena suara berisik. Dia membuka matanya dengan kening berkerut.Harinya masih penuh kegelapan seperti biasanya. Dia sudah lama tidak menantikan apa-apa.Dia terhuyung-huyung turun dari tempat tidur, dan rasa sakit di bagian belakang lehernya mengingatkannya bahwa apa yang terjadi tadi malam bukanlah mimpi.Dia menggertakkan giginya. Berani-beraninya wanita itu memukulnya sekeras itu! Cari mati!“Keluarga Mulyana memang besar sekali nyalinya, bisa-bisanya mengirim wanita jelek seperti ini untuk dijadikan menantu keluarga Milano! Mereka pikir aku sudah tua, jadi nggak bisa lihat!”“Seseorang, siapa pun, antar wanita ini pulang! Katakan pada keluarga Mulyana, kalau mereka nggak melunasi utang mereka, aku akan membunuh mereka semua!”Pintu kaca balkon tidak ditutup, sehingga suara yang berasal dari halaman terdengar sampai ke kamar.Sepertinya Anissa sudah mengetahui bahwa keluarga Mulyana mengirimkan “pengganti yang kualitasnya lebih rendah” untuk menik
Setelah kembali ke kamar, Chelsea berjalan ke arah Ferdy. Wajahnya sudah tidak terlihat menderita seperti tadi.“Terima kasih, Pak Ferdy, karena sudah membantuku.”Sebelum Chelsea bisa bereaksi, sebuah tangan besar mencengkeram lehernya dan menekannya ke dinding.Chelsea tidak meronta dan memandang Ferdy dengan penuh minat.“Pak Ferdy, sudah memikirkannya, ya? Kapan kita mau urus buku nikah?”Ferdy bertanya dengan tajam, “Sebenarnya kamu mau apa?”Dia sangat waspada terhadap siapa pun yang masuk ke hidupnya. Terlebih lagi, intuisinya memberitahunya bahwa wanita ini tidak gampang dihadapi.“Kalau kamu nggak mengatakan yang sebenarnya, aku bisa membuatmu menghilang dari dunia ini tanpa ada yang menyadarinya.”Chelsea tahu dia sudah membuat seekor harimau marah, tapi dia tidak merasa takut sama sekali.Dia mengangkat tangannya dan menyentuh alis Ferdy dan berkata, “Kalau aku bilang, asalkan kamu setuju untuk mengurus buku nikah denganku, aku bisa menyembuhkan matamu, apa kamu tertarik?”
Tidak sampai tiga hari, Anissa sudah mendapat semua informasi mengenai Chelsea. Meskipun sedikit, tapi cukup untuk membuatnya kesal setengah mati.“Radi Mulyana benar-benar nggak menghormati keluarga Milano! Wanita itu bukan hanya jelek, tapi bahkan nggak lulus SMA! Dia cuma orang udik yang nggak berpendidikan!”Kali ini, Sharren juga terdiam.Bagaimanapun juga, latar belakang Chelsea ini ... benar-benar menghina reputasi keluarga Milano.Anissa sangat murka. Dia berkata, “Kalian, cari beberapa orang dan bawa wanita jelek itu, ikut aku ke rumah keluarga Soraya!”Sementara itu, orang-orang di rumah Keluarga Soraya masih belum mengetahui bahwa badai akan datang.“Radi, ide yang aku berikan padamu bagus, ‘kan? Aku sudah bilang, cucu keluarga Milano yang buta itu nggak bisa banyak memilih. Mereka akan menerima siapa pun yang kita kirim ke sana.”Johanna sangat bangga. “Aku juga melindungi Shania. Dengan kepintarannya, anak itu pasti akan menikah dengan keluarga baik-baik yang bisa membantu
“Johanna!” teriak Radi.“Oke!” Anissa tertawa marah dan mengangkat tangannya untuk bertepuk tangan. “Sifat ibu pasti akan menurun ke putrinya, karena itulah yang akan diajarkan. Aku sudah melihatnya sekarang.Ketika mendengar cerita Chelsea beberapa hari lalu, Anissa masih tidak begitu percaya.Kini Anissa yakin kalau Johanna tak hanya menilai orang dari status dan apa yang bisa diberikan orang itu padanya, tapi juga kejam! “Cepat, tampar dia, biar dia tahu apa yang disebut aturan!”Mendengar perintah tersebut, dua pengawal bergegas maju. Satu menahan Johanna dan yang satunya lagi menamparnya tanpa ampun.Suara tamparan dan jeritan menggema di ruang tamu, sementara Shania menangis dan berteriak agar mereka berhenti.Chelsea diam-diam merasa senang. Dia hanya merasa kesal karena tidak bisa memukul Johanna sendiri.Pada saat ini, pengawal yang berjaga di pintu melihat sebuah Rolls-Royce Phantom melaju masuk ke halaman. Nomor plat mobil itu sangat familier.Seseorang keluar dari mobil it
Radi kembali ke ruang kerja, lalu keluar lagi dengan sebuah kotak kayu dan menyerahkannya pada Chelsea.Chelsea tersenyum dan berkata, “Makasih, Pa.”Radi menggertakkan gigi dan berkata, “Nggak perlu, selama kamu baik-baik dengan Ferdy.”Maksud di balik perkataannya adalah, bawa barang ini, lalu jangan pernah kembali lagi.Mana mungkin Chelsea menuruti perkataannya? Ini baru permulaan!Dia sengaja berkata, “Jangan khawatir. Aku dan Ferdy akan sering mengunjungi Papa kalau kita punya waktu.”“....” Radi sangat kesal, raut mukanya sangat masam.***Ferdy dan Chelsea masuk ke dalam mobil. Ferdy dengan tenang mengulurkan tangannya dan berkata, “Kamu tadi minta apa?”“Perhiasan terakhir mamaku.”Chelsea membuka kotak itu dan memperlihatkan sebuah kalung berleontin rubi yang mewah. Tidak salah lagi, kalung “Beloved”.Setelah bertahun-tahun, dia akhirnya mendapatkannya kembali!Detik berikutnya, dia teringat bahwa perhiasan ini dirancang oleh ibunya untuk Radi. Dia langsung membanting kotak i
Di rumah keluarga Milano.Anissa sangat marah, sehingga dia juga tidak memedulikan Sharren dan langsung berjalan kembali ke kamarnya.Sharren mengikutinya dari belakang dan bertanya dengan rasa ingin tahu, “Ma, apa benar Ferdy pergi ke sana untuk membawa Chelsea pulang?”Anissa bergumam mengiyakan dan dan berkata dengan marah, “Mama benar-benar nggak ngerti, saraf otak Ferdy yang mana yang rusak. Kenapa dia sangat melindungi anak jelek itu!”“Sepertinya Ferdy benar-benar menyukainya.”Sharren menahan tawa, tetapi memasang ekspresi baik dan lembut. “Ma, waktu Mama pergi tadi, aku memikirkannya baik-baik dan berpikir, hal ini bukanlah hal yang buruk.”Anissa tidak mengerti maksud perkataan wanita itu. Dia bertanya, “Bukan hal yang buruk? Keluarga Milano akan benar-benar malu! Kalau orang luar tahu Ferdy menikah dengan wanita yang jelek dan nggak berpendidikan, bukankah semua orang akan menertawakan kita?”“Mama mau mencarikan istri untuk Ferdy bukannya karena ingin dia punya keturunan? F
Ketika bertemu lagi dengan Sharren kali ini, sikap Chelsea menjadi sedikit lebih dingin dari sebelumnya.Ferdy tidak bereaksi sama sekali dan hanya duduk diam. Dia ingin melihat apa yang akan dilakukan Chelsea.Detik berikutnya, sebuah teriakan memekakkan telinga.“Ah! Kenapa ... kenapa kalian bisa memasang kamera CCTV di kamar tidur! Bukankah itu namanya mengintip orang?”Chelsea merasa ngeri. Dia menatap teknisi yang hendak menaiki tangga lipat dengan mata terbelalak, seolah baru a mengetahui bahwa kamar tidur itu ada kamera CCTV.Semua orang di sana dikejutkan oleh suara teriakannya. Kedua teknisi itu saling memandang, lalu memandang Sharren.Sharren tersadar dan berkata dengan rasa malu, “Ini semua salahku. Aku lupa mengingatkanmu sebelumnya, kamera ini dipasang setelah Ferdy kehilangan penglihatannya, untuk keselamatannya.”“Kalau begitu kam ... kami ....” Mata Chelsea memerah. “Kalau begitu, kalian semua melihat apa yang terjadi di malam pengantin kami?”Mendengar itu, Sharren ti
Ketika mendengar ada yang ingin Herbert obrolkan dengan Calvin, Firman dan Rangga pun memahami maksud Herbert.Firman memaksa Calvin untuk duduk di sofa, lalu membawa Rangga untuk meninggalkan ruangan.Saat hendak keluar pintu, Firman tidak lupa untuk menambahkan, “Pak Calvin, kami berdua ada di depan. Kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa panggil kami.”Calvin tersenyum dingin. Dia dapat mengerti makna tersirat dari ucapan Firman. Maksudnya tak lain adalah mereka berdua ada di luar sana, lebih baik Calvin tidak berulah.Berhubung Calvin sudah di sini, dia juga ingin tahu apa yang ingin diobrolkan Herbert!“Pak Guru, minum teh.” Herbert menghidangkan segelas teh ke hadapan Calvin. “Teh kesukaanmu.”Calvin bahkan tidak melirik sama sekali. Dia langsung bertanya dengan raut datar, “Jangan omong kosong! Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”“Sejak kapan temperamenmu jadi seburuk ini? Seingatku, dulu kamu memperlakukanku ….”“Tutup mulutmu!” Calvin langsung menggebrak meja, lalu berkata d
Malam harinya.Terdengar suara tawa di dalam acara perayaan. Baru saja Chelsea selesai bersulang dengan tamu, dia pun mencari tempat yang tenang untuk makan.Chelsea sudah sibuk seharian. Dia masih belum sempat makan dengan tenang. Dua gelas champagne yang diminumnya tadi terasa membara di perut.Pada saat ini, Ferdy berjalan ke sisi Chelsea untuk mengantarkan makanan kepadanya. “Makan mie dulu.”Chelsea mengambil piring, lalu bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku lagi lapar?”“Tadi saat berdiri di sampingmu, aku bisa mendengar suara perutmu.”“Hah?” Kening Chelsea berkerut. “Apa benar seperti itu?”Ferdy pun tertawa. “Tentu saja nggak. Aku menebak seharusnya hari ini kamu nggak punya waktu buat makan.”Chelsea segera menjulingkan matanya. Dia tidak meladeni Ferdy, lalu menunduk untuk memakan mie.Ferdy berdiri di sisi Chelsea, lalu mengingatkan, “Setelah acara konferensi pers berakhir, berita pun viral di internet.”“Emm, aku bisa menebaknya.”Chelsea saja tidak punya waktu untuk makan
Pada akhirnya, Herbert memilih untuk mundur secara diam-diam.Ferdy menatap bayangan punggung Herbert yang semakin menjauh. Hatinya terasa lebih nyaman saat ini.Chelsea melirik Ferdy sekilas. “Jangan beri tahu aku, kamu datang ke sini hanya untuk memancing emosi Herbert saja?”“Tebakanmu benar.” Ferdy melihat ke sisi Chelsea. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa bangga di wajahnya. “Tadi aku melihat dia hadiri acara konferensi pers di internet.”“Pak Ferdy, apa kamu itu anak kecil? Kenapa ….”“Kalau kamu merasa perbuatanku ini kekanak-kanakan ….” Tiba-tiba Ferdy semakin mendekat, lalu berbicara dengan perlahan, “Itu berarti aku memang kekanak-kanakan.”Chelsea merasa kaget. Kedua mata berkilauannya bagai telah kehilangan arwahnya saja. Dia mengalihkan tatapannya, lalu tak lupa untuk menyindir, “Dasar kekanak-kanakan!”Akhirnya kali ini Anita menemukan kesempatan untuk berbicara. “Malam ini perusahaan mengadakan acara makan bersama. Kebetulan Pak Ferdy ada di sini, bagaimana kalau Pak Fe
Chelsea dan Anita menandatangani kontrak di bawah kesaksian para awak media. Disusul, terdengar suara gemuruh tepuk tangan di dalam ruangan dan juga terlihat kilat cahaya kamera.Ketika melihat gambaran di depan mata, Anita merasa sangat gembira hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya menggenggam tangan Chelsea untuk menyatakan rasa terima kasihnya.Sudah terlalu lama Perusahaan Farmasi Norman tidak memiliki pencapaian setinggi ini! Sekarang, semuanya dicapai berkat bantuan Hope!Sepertinya Chelsea bisa merasakannya. Dia memiringkan kepalanya untuk mendekati samping telinga Anita, lalu berbisik, “Semua ini pantas diterima Perusahaan Farmasi Norman.”Anita merasa kaget. Dia melihat tatapan berkilauan Chelsea, lalu mengangguk. “Bu Chelsea, kamu tenang saja. Aku pasti nggak akan mengecewakanmu.”Chelsea pun tersenyum.Mereka berdua juga tersenyum sembari bertukar pandang. Gambaran itu pun berhasil disorot oleh kamera. Tak sedikit wartawan memutuskan untuk menaruh foto ini menjadi foto u
Firman melihat ke arah yang ditunjuk oleh Rangga. Dia pun menemukan sosok Herbert yang baru memasuki ruangan sedang dikerumuni oleh awak media.Herbert tergolong tokoh legendaris di dunia medis. Ditambah lagi, dia sudah lama menetap di luar negeri. Jadi, selama ini semua wartawan hanya pernah mendengar namanya, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mewawancarainya.Hari ini ketika Herbert datang, para awak media juga tidak ingin melewatkan kesempatan bagus ini.“Pak Herbert, kenapa kamu tiba-tiba pulang dari luar negeri? Apa ada yang ingin kamu lakukan? Apa Perusahaan Farmasi Hermera ingin berkembang di dalam negeri?”“Pak Herbert, hari ini kamu menghadiri acara konferensi pers. Apa kamu tertarik dengan kedua perusahaan ini?”Pertanyaan tidak berhenti dilontarkan.Dari tadi Herbert hanya membalas dengan tersenyum saja. Kemudian, dia melontarkan informasi besar dengan santai.“Aku bisa pulang kali ini karena ingin bekerja sama dengan Hope. Perusahaan Farmasi Hermera telah lama berkemba
“Herbert mengambil hasil penelitian kami untuk bekerja sama dengan perusahaan medis luar negeri. Kemudian, dia berhasil menjadi orang penting dalam grup barunya.”Herbert tersenyum getir. “Hal yang paling lucu adalah sebelum dia ke luar negeri, dia sempat mencariku. Dia mengatakan ilmu pengobatan tradisional nggak ada masa depan. Cepat atau lambat ilmu pengobatan tradisional akan dieliminasi. Dia suruh aku untuk pergi bersamanya.”“Apa kamu tahu? Perusahaan medis itu suka mencuri hasil penelitian perusahaan lain, lalu memproduksi obat-obatan dengan harga rendah. Kemudian, demi menekan modal, mereka juga membeli bahan obat bermutu rendah yang menyebabkan perubahan khasiat obat.”“Perbuatan mereka sama saja dengan mempertaruhkan nyawa manusia! Sepuluh tahun lalu, akhirnya perusahaan itu dilaporkan oleh banyak perusahaan farmasi lainnya, lalu gulung tikar!” Calvin merasa geram. Tatapannya tertuju pada sisi pintu mobil. “Dia itu pencuri! Dia itu pencuri yang nggak punya hati!”Saat melihat
Ketika melihat Calvin sedang marah, Chelsea juga tidak berani memicu emosinya lagi.Chelsea memalingkan kepalanya menatap Anita. Dia merasa bersalah. “Bu Anita, aku sudah merusak jamuan malam ini.”Anita tersenyum. “Nggak masalah, kok. Kita bisa cari kesempatan lain.”“Oke,” balas Chelsea, kemudian menarik-narik lengan pakaian Calvin. “Kakek, ayo kita pergi. Nanti aku jelaskan masalah ini sama kamu.”Calvin berdiri tanpa bersuara sama sekali. Dia langsung berjalan keluar kamar. Chelsea juga segera mengambil tasnya, mengikuti langkah Calvin.Setelah memasuki mobil, Chelsea memberi tahu masalah Malcolm mengutus Daisy untuk membantu Herbert kepada Calvin. Saat ini, amarah Calvin semakin membara. Dia berkata dengan menggertakkan giginya, “Si Berengsek itu masih nggak tahu malu seperti dulu!”Chelsea menghela napas ringan. “Kamu juga tahu bahwa Kak Daisy sangat penting bagiku. Aku nggak bisa nggak memedulikannya.”Calvin meliriknya sekilas. “Jadi, demi Daisy, kamu baru terus mencari tahu k
Calvin merasa gusar. “Keluar! Hubungan kita bukan guru dan murid! Kamu nggak berhak untuk mengungkit masalah itu di hadapanku!”Ketika menyadari sekujur tubuh Calvin gemetar akibat marah, Chelsea segera mengulurkan tangannya untuk mengelus punggung Calvin. “Kakek, kamu tenangkan dirimu. Jangan sampai merusak kesehatanmu.”Namun, Calvin seolah-olah tidak bisa mendengar apa-apa. Tatapannya masih terus tertuju pada diri Herbert. Tatapan itu terasa asing bagi Chelsea.Di dalam memori Chelsea, Calvin selalu tersenyum. Meskipun marah, Calvin juga tidak pernah bersikap seperti hendak membunuh orang saja!Chelsea menatap Herbert dengan raut muram. “Pak Herbert, berhubung Kakek nggak menyambut kedatanganmu, lebih baik kamu tinggalkan ruangan ini sekarang.”Herbert mengeluarkan saputangan dengan perlahan. Dia menyeka sisa air di pakaiannya sembari berkata, “Pak Guru, kenapa temperamenmu malah lebih buruk daripada dulu? Apa kamu bisa dengarkan penjelasanku dulu?”“Nggak ada yang perlu aku bicarak
Di pabrik produksi obat.Di bawah dampingan Anita dan beberapa karyawan lainnya, Calvin dan yang lain pergi mengunjungi pabrik.Calvin sangat gemar dalam mempelajari ilmu pengobatan tradisional. Tentu saja dia tertarik dengan pabrik produksi obat-obatan. Dia bahkan merasa takjub.“Aku sungguh nggak menyangka, padahal sekarang orang-orang sudah mulai beralih dalam mengembangkan obat barat, Perusahaan Farmasi Norman masih saja mempertahankan produksi obat tradisional. Semua itu pasti nggak gampang bagi kalian!”Usai mendengar, Anita tersenyum. “Terima kasih atas pujian Pak Calvin. Jujur saja, Keluarga Norman sudah menggeluti dunia pengobatan tradisional dalam beberapa generasi. Jadi, kami nggak ingin mengakhirinya.”Calvin semakin puas lagi. “Ternyata kalian itu keluarga yang ahli dalam pengobatan tradisional!”Sambil berbicara, Calvin memalingkan kepalanya melihat ke sisi Chelsea dengan tersenyum. “Aku sangat puas dengan kerja sama kali ini. Nanti aku akan mengadakan rapat lagi untuk me