Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 21 - Bab 30

911 Bab

Bab 21 Itu Kursi Pak Radi!

Masih ada waktu setengah jam sebelum waktu rapat, tapi ruang rapat sudah penuh dengan orang.Di bawah sorotan mata semua orang, pintu ruangan terbuka dan seorang wanita berpakaian tidak mencolok masuk.Tidak peduli bagaimana orang-orang melihatnya, wanita itu tampak seperti seorang mahasiswi yang salah masuk ruangan.Namun, wanita itu berjalan menuju kursi utama dengan percaya diri.Radi mengikutinya dan berbisik padanya untuk duduk di kursi sebelahnya, tapi Chelsea bahkan tidak melihat pria itu. Chelsea berdiri di tengah ruangan dengan percaya diri, sehingga menyebabkan kehebohan.“Siapa wanita itu? Beraninya dia!”“Beraninya dia? Itu kan tempat Pak Radi!”“...”“Plak!” Terdengar suara keras, seolah mengguncang meja rapat itu.Chelsea meletakkan tangannya di atas meja, mencondongkan tubuh sedikit ke depan, dan berkata dengan lantang, “Halo semuanya, saya Chelsea Soraya, pewaris sah Soraya Jewelry.”Mendengar itu, semua orang saling memandang dengan kaget.Wanita yang memakai masker in
Baca selengkapnya

Bab 22 Memutarbalikkan Fakta!

Melihat bekas luka mengerikan di wajah Chelsea, mata semua orang membelalak kaget, dan seluruh ruang rapat itu menjadi sunyi senyap.“Sampai saat ini, Pak Radi belum pernah memberikan penjelasan apa pun padaku.” Chelsea melirik Radi, ekspresinya tenang tapi tatapannya sangat dingin.“Selain itu, aku nggak pernah belajar di luar negeri. Selama 12 tahun terakhir, aku berada di kampung halamanku di pedesaan, dan bahkan ....”“Cukup!” Radi meraung marah, menghentikan Chelsea yang sedang berbicara, lalu bertanya dengan gigi terkatup, “Apakah kamu benar-benar ingin orang luar menertawakan keluarga kita?”“Keluarga kita?” Chelsea tersenyum dan menggelengkan kepalanya. “Ini jelas keluargamu. Kamu dan aku bukan satu keluarga lagi sejak lama.”Setelah mengatakan itu, dia mengalihkan pandangannya ke petinggi perusahaan tadi lagi dan berkata, “Seperti yang Bapak lihat, saya jelek, kasar, dan nggak berpendidikan. Saya nggak seperti yang dikatakan Pak Radi, bahwa saya putri keluarga kaya.”Hana deng
Baca selengkapnya

Bab 23 Seberapa jeleknya?

“Aku ….”“Nggak.” Melihat Johanna menjawab ragu-ragu, Radi segera menjawab, “Chelsea pasti bisa memberikan karya yang lebih banyak dan lebih baik untuk Soraya Jewelry kalau dia mendapatkan bimbingan dari Pak Cahya.”Karena kehadiran Cahya, proses pengambilalihan Soraya Jewelry ke Chelsea akhirnya berjalan dengan lancar.Rapat berakhir dan semua orang bubar.Johanna menarik Radi dan berbisik, “Sejak kapan Chelsea berkomunikasi dengan Cahya Tahir?”“Mana aku tahu?” Radi menahan amarahnya.Setelah rapat ini, dia akhirnya menyadari bahwa dia telah salah langkah ketika meminta Chelsea kembali dari pedesaan!Hari ini ada Cahya Tahir, besok entah ada apa lagi!Chelsea sudah bertekad untuk melawannya!Johanna bisa menebak apa yang dipikirkan Radi. Dia mencibir, “Kalau aku nggak muncul tepat waktu hari ini, kamu pasti sudah hancur di tangan anak itu. Dia sama sekali nggak menganggapmu sebagai ayahnya.”“Sudahlah. Kamu merasa aku masih belum cukup kesal ya sekarang?” Radi memelototi Johanna dan
Baca selengkapnya

Bab 24 Bukan Hanya Jelek, Tapi Juga Bodoh!

Ferdy menarik tangannya kembali dengan ekspresi datar, “Ada nyamuk di kamar, aku membantumu mengusirnya.”“....”Memangnya orang buta bisa melihat nyamuk?Chelsea terdiam. Alih-alih menggali informasi lebih jauh, dia berdiri dan membuka pintu.Sharren berdiri di luar pintu dengan ekspresi gelisah di wajahnya. Wanita itu berkata, “Chelsea, Nenek memanggilmu. Dia lagi sangat marah sekarang. Kamu mengalah saja, jangan membuatnya lebih marah lagi.”Chelsea agak bingung. Kenapa wanita tua itu marah lagi?“Soraya Jewelry,” Sharren mengingatkan dengan suara rendah.Chelsea tiba-tiba paham. Nenek Anissa mendapat informasinya dengan cukup cepat juga! Apa jangan-jangan ada orang yang ditugaskan untuk mengawasinya?“Baiklah, aku akan turun sekarang.” Chelsea menyuruh Sharren pergi lebih dulu. Dia hendak memberi tahu Ferdy terlebih dahulu. Dia berbalik badan dan melihat pria itu berdiri tidak jauh di belakangnya.“Aku akan pergi bersamamu.”“Nggak ....” Chelsea menahan penolakan yang hampir teruca
Baca selengkapnya

Bab 25 Anggap Saja Aku yang Sentimental

“Aku sudah menikah sekarang dan Chelsea bisa merawatku. Rasanya nggak nyaman kalau kami terus tinggal di sini.”“Daripada membuat Nenek marah setiap hari, lebih baik kami tinggal di rumah pribadiku, agar kami berdua juga bisa hidup dengan tenang.”Ferdy datang ke sini bukan untuk berdiskusi dengan mereka, tapi untuk memberi tahu mereka.Setelah mengatakan itu, dia mengajak Chelsea naik ke atas.Anissa sangat marah, sampai hampir pingsan.“Ma, jangan marah. Ferdy sudah sampai ngomong begitu. Apa Mama belum bisa memahaminya?”Vera melirik ke lantai dua dan berkata, “Meskipun jelek, wanita itu cukup pandai dalam mengontrol pria.”Tentu saja, hanya untuk orang buta.Namun, meskipun Chelsea terlihat lemah, dia sangat pemberani, dan bahkan berani menghadapi Anissa.Vera tersenyum. Ini menarik!Sharren melihat ke lantai dua tanpa mengatakan apa-apa. Awalnya, dia ingin melihat Chelsea dipersulit, tapi tak disangka, Ferdy malah melindungi wanita itu sampai seperti itu.“Benar-benar membuat keal
Baca selengkapnya

Bab 26 Kambing Hitam yang Sempurna

Saat mobil yang mereka naiki melaju meninggalkan rumah keluarga Milano, Chelsea menengok ke belakang lagi, sementara melihat Ferdy sudah memejamkan mata dengan tenang.Chelsea mengurungkan niatnya untuk bertanya, menundukkan kepalanya, mengobrak-abrik kantong yang diberikan Sharren padanya, dan mengeluarkan sepuluh bungkus obat tradisional dari dalamnya.Dia membuka bungkus obat itu, mengambil sedikit bubuk dari dalamnya dengan jarinya untuk untuk memeriksanya. Setelah mencelupkan ujung jarinya ke dalam bubuk obat itu, dia meletakkan jari itu di bawah hidungnya dan mengendusnya.Dugaannya benar. Bubuk obat itu mengandung aconite yang digiling menjadi bubuk. Kalau tidak diperiksa secara cermat, dia tidak akan menyadarinya.Bahkan ... jumlah aconite yang dimasukkan ke dalam obat itu kali ini lebih banyak dari sebelumnya.Chelsea mengerutkan kening. Sepertinya Sharren juga sudah mengubah rencananya karena Ferdy keluar dari rumah.Jika Ferdy meninggal di rumah pribadinya, Sharren bisa saja
Baca selengkapnya

Bab 27 Memang Cari Mati!

Chelsea menyipitkan matanya dan mengamati ekspresi Irfan. “Kamu tahu?”“Bu, ada hal-hal yang nggak ingin dibicarakan oleh Pak Ferdy, jadi sebaiknya Ibu nggak menanyakannya.” Irfan mengangguk kecil dan berkata dengan nada yang sangat serius, “Anggap saja Ibu nggak pernah melihat mobil itu.”“Yah ....” Chelsea melihat Irfan berbalik badan dan pergi. Dia merasa sangat bingung. Kenapa harus dirahasiakan, sih? Kalau memang tidak mau tidak tahu, ya sudah.***Tinggal di rumah sendiri jauh lebih bebas dibandingkan tinggal di rumah keluarga Milano. Mereka berdua tidak harus berada di dalam satu ruangan.Ferdy meminta Bi Kasih untuk membereskan kamar untuk Chelsea, yaitu kamar di sebelah kamarnya.Saat Bi Kasih masih heran kenapa mereka mau pisah kamar, Chelsea sudah dengan gembira berjalan menuju kamarnya sendiri sambil membawa barang bawaannya.“Terima kasih, Pak Ferdy!”Dia sudah lama ingin menghindari pria itu!Menghadapi pria dingin itu selama dua puluh empat jam sehari membuat hidupnya me
Baca selengkapnya

Bab 28 Menganggap Diri Sendiri Sebagai Raja

Keesokan paginya, Chelsea turun ke bawah setelah mandi dan kebetulan bertemu Ferdy yang sedang sarapan.Bi Kasih menyapanya dengan hangat, “Non, Non Chelsea pagi-pagi begini juga sudah bangun. Ayo sarapan!”“Oke, aku makan sesuatu yang sederhana saja.”Chelsea duduk di hadapan Ferdy dan melihat Ferdy memakai headphone, jadi dia tidak berkata apa-apa.“Mengucapkan ‘selamat pagi’ saja nggak bisa?” Ferdy bahkan tidak mengangkat kepalanya. Nada bicaranya sedikit tidak senang.Chelsea memandang Ferdy dengan sedikit kesal, tidak bisa berkata apa-apa. Pria ini sepertinya menganggap diri sendiri sebagai raja!Karena ada Bi Kasih di sana, Chelsea menjelaskan sambil tersenyum, “Aku takut mengganggumu.”“Iya, Den Ferdy kan lagi mendengarkan berita dengan headphone. Non Chelsea mana berani mengganggu?”Bi Kasih memberikan segelas susu panas pada Chelsea dan menyalahkan Ferdy, “Istri Den Ferdy nggak menyapa duluan. Den Ferdy nggak bisa menyapanya terlebih dahulu?”“....”Ferdy menaikkan alisnya. In
Baca selengkapnya

Bab 29 Aku Juga Nggak Suka Melibatkan Persaudaraan

Setengah jam kemudian, seseorang mengetuk pintu ruang kerja Chelsea.Chelsea menutup dokumen yang sedang dibacanya dan berkata, “Masuk.”Seorang pria paruh baya membuka pintu, berjalan ke arah mejanya dan duduk dengan sikap yang sangat arogan.“Ada apa?”Chelsea memandangi pria yang agak mirip dengan Radi itu dan tersenyum.“Bagaimanapun juga, aku harus memanggilmu Om.”Departemen purchasing adalah departemen yang paling banyak sisi gelapnya di Soraya Jewelry. Setelah Radi mengambil alih Soraya Jewelry, dia menempatkan kakaknya sendiri, Anton, di departemen itu.Dalam waktu kurang dari dua tahun, Anton sudah menjadi supervisor dan menghasilkan banyak uang.“Nggak, aku nggak pantas. Keluarga Mulyana nggak punya keturunan yang seluar biasa kamu,” ujar Anton sinis, bersandar di kursinya dan memandang Chelsea dengan jijik.Sebelum datang, Radi berkali-kali menyuruhnya untuk berhati-hati. Namun, dia merasa Radi terlalu pengecut.Soraya Jewelry sudah tidak tersisa apa-apa karena mereka. Kala
Baca selengkapnya

Bab 30 Dia Memang Keturunan Keluarga Soraya

“Aku tahu apa yang Kakak khawatirkan. Jangan khawatir, aku nggak akan menggunakan kekuatan organisasi kita kecuali benar-benar diperlukan.”Chelsea melihat ke luar jendela dan berkata, “Kak, kita sudah kenal lama, dan aku selalu menganggapmu sebagai kakakku. Kakak seharusnya bisa memahami mengapa aku bertekad untuk merebut Soraya Jewelry kembali.”Ada keheningan panjang di seberang telepon itu.Pada akhirnya, Daisy sepertinya tidak punya pilihan selain berkompromi, lalu menghela napas pelan.“Oke, aku akan menyelidikinya untukmu.”Saat mengatakan itu, Daisy tiba-tiba teringat hal lain. “Ibu itu mengirim orang untuk mencarimu lagi. Apa kamu benar-benar nggak mau mengobatinya?”“Iya, aku nggak punya waktu untuk mengobati orang sekarang. Lagi pula, orang itu sangat aneh, masa nggak mau membocorkan informasi apa pun. Bagaimana aku bisa menerima misi itu?”“Ibu” yang dimaksud Daisy itu selalu bersikap misterius, menyebut nama Chelsea dan menginginkan Chelsea yang mengobatinya. Namun, ibu it
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
92
DMCA.com Protection Status