Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 731 - Bab 740

911 Bab

Bab 731 Semoga Dia Belum Mati

Saat Chelsea dan Irfan ke rumah sakit, mereka hanya bertemu dengan Brian saja.Setelah memahami kondisi Antoni, Chelsea pun tidak berbicara pada waktu lama. Di benaknya tak berhenti terlintas gambaran pertama kali mereka bertemu. Dia masih ingat dengan suara tawa pria tua itu ….Pria tua yang bugar itu malah sedang berbaring lemas di dalam kamar ICU. Dalam seketika, Chelsea merasa sangat sedih.Brian berjalan mendekat. Nada bicaranya terdengar serius. “Chelsea, aku tahu kamu sudah bercerai dengan Ferdy. Kamu juga nggak ada hubungan apa-apa dengan Keluarga Milano lagi. Tapi … aku nggak kepikiran orang lain yang bisa membantuku.”“Ferdy dibesarkan oleh kakek dan neneknya. Dia memang agak tertutup, nggak suka dekat dengan anggota keluarganya, tapi dia tahu kakeknya adalah orang yang paling menyayanginya.”“Ferdy bisa berkembang menjadi seperti hari ini juga karena didikan kakeknya. Kalau bukan karena kakeknya, dia juga nggak mungkin bisa menjadi presdir Grup Milano di usianya yang masih m
Baca selengkapnya

Bab 732 Kemungkinan Tenggelam Bukanlah Kecelakaan

Ciuman yang diberikan Ferdy sangat lembut. Rasa hangat dan aroma alkohol seketika menjalar di dalam mulut. Chelsea spontan merasa kaget, tetapi dia tidak mendorong Ferdy. Cahaya matahari menyinari tubuh mereka berdua. Kehangatan itu membuat angin laut terasa sangat bersahabat.Tanpa sadar, Chelsea memejamkan matanya. Dia membiarkan jantungnya berdegup kencang. Saat napas mereka berdua mulai terengah-engah, Ferdy baru rela melepaskannya.Ferdy menunduk menatap mata Chelsea. Suaranya terdengar serak dan juga magnetis. “Kenapa kamu bisa tahu aku ada di sini?”Chelsea terbengong sejenak. Dia merasa dirinya bagai pencuri yang ketahuan sedang mencuri saja. Dia spontan hendak mendorong Ferdy. Siapa sangka, Ferdy mengulurkan tangan untuk memeluk pinggang Chelsea, memasukkannya ke dalam pelukan.Chelsea tidak bisa meronta. Dia hanya memelototi Ferdy. “Kamu sengaja, ‘kan?”Ferdy tersenyum tipis. “Awalnya aku memang merasa aku lagi mimpi. Tapi ketika menciummu, aku merasa ada yang janggal.” Reak
Baca selengkapnya

Bab 733 Presdir yang Tidak Bisa Diatur

Masalah tenggelamnya Tony tidak ditelusuri oleh pihak kepolisian. Masih tidak diketahui apakah kejadian itu murni kecelakaan atau ulah manusia. Jadi, warganet pun menebak-nebak semua itu hanyalah permainan keluarga orang kaya.Mereka mengatakan, Ferdy tidak mengindahkan tentangan Tony, bersikeras ingin menikah lagi dengan Chelsea. Alhasil, Tony emosi tinggi, langsung menghentikan jabatannya sebagai presdir. Sementara itu, demi karier dan wanita, Ferdy pun tega bersikap sadis terhadap kakeknya sendiri.Sebelumnya Ferdy memang terkenal dengan sikap sadisnya. Hanya saja, semuanya tidak menyangka dia akan bersikap durhaka terhadap kakeknya sendiri. Orang di luar sana sama sekali tidak merasa masalah tenggelam hanyalah kecelakaan belaka.Asumsi tanpa bukti itu malah sudah mendatangkan dampak buruk terhadap Grup Milano. Saat Irfan masih sedang membaca berita di ponselnya, tetiba dia menerima panggilan dari Sandy.Irfan menyerahkan ponsel ke hadapan Ferdy, lalu berkata dengan waswas, “Pak Fer
Baca selengkapnya

Bab 734 Ingin Mengacaukan Grup Milano

“Setelah dilihat-lihat, orang yang meraup keuntungan terbesar dalam insiden kali ini adalah Kak Sandy.”Begitu ucapan Ferdy dilontarkan, semua orang spontan terbengong sejenak. Semuanya tidak begitu mengerti maksud ucapan Ferdy.Dimas bertanya, “Apa maksudmu? Kamu nggak usah bertele-tele.”Ferdy menarik bangku untuk duduk, kemudian berbicara dengan santai, “Semua orang di sini seharusnya tahu perilaku dan cara kerjaku. Aku nggak bodoh, sampai akan menjadi tameng orang lain. Selama beberapa saat ini, aku paling jelas bagaimana sikapku terhadap Kakek. Kalau aku turun tangan terhadap Kakek di saat kondisi seperti ini, bukannya aku sangat bodoh?”Tetiba Ferdy mengangkat-angkat alisnya. “Seperti kejadian hari ini, apa mungkin aku nggak bisa menduganya?”Ketika mendengar ucapan itu, raut Sandy langsung berubah. Sepertinya dia dapat menduga apa yang ingin dikatakan Ferdy. Dimas juga berpikir sejenak, lalu melihat Ferdy dengan mengerutkan keningnya. “Maksudmu, ada yang ingin mencelakaimu?”“P
Baca selengkapnya

Bab 735 Jangan Salahkan Orang Lain!

“Apa?” tanya Chelsea.Brian melihat sekilas Antoni yang sedang berbaring di atas ranjang pasien, lalu berkata dengan suara serius, “Aku harap kamu bisa bantu aku memindahkan Ayah ke rumah sakit lain. Aku ingin mengantarnya ke pusat Hope.”Chelsea merasa bingung. “Kakek baru saja melewati masa kritisnya. Kalau dia dipindahkan pada saat seperti ini, bisa jadi ….”“Aku mohon.” Nada bicara Brian sangat tegas.Kening Chelsea tampak berkerut. “Bisa-bisa saja kalau kamu bersikeras ingin memindahkannya. Begini, beberapa hari lagi ….”“Masalah ini nggak bisa ditunda lagi.” Brian memotong ucapan Chelsea. “Aku harap kamu bisa mengaturnya dalam 2 hari ini.”“Tapi ….” Saat Chelsea merasa ragu, samar-samar terdengar suara orang lain. Sepertinya ponsel dialihkan ke tangan orang lain.Tak lama kemudian, terdengar suara Theo. “Kak Chelsea, aku sudah diskusi dengan ayahku. Masalah pemindahan Kakek akan menjadi tanggung jawabku. Kalaupun terjadi apa-apa nanti, semua itu bukan salah kamu. Aku juga sudah d
Baca selengkapnya

Bab 736 Pasti Sudah Mati!

Keesokan harinya, Chelsea turun tangan untuk memeriksa Antoni. Dia juga sudah mengatur peralatan medis dan obat-obatan. Semuanya dilakukan demi mencegah terjadinya sesuatu terhadap Antoni di saat perjalanan.Semua orang merasa sangat tegang atas masalah pemindahan rumah sakit, terutama dokter utama yang menangani Antoni. Sebenarnya dokter ingin mengatakan sesuatu. Namun ketika melihat Chelsea yang sedang sibuk, pada akhirnya dia mengurungkan niatnya.Dokter juga tidak berdaya. Sebelumnya Brian juga sudah memberitahunya. Berhubung anggota keluarga pasien bersikeras ingin memindahkan pasien ke rumah sakit lain, dia sebagai dokter juga tidak bisa berkata lain. Apalagi, rumah sakit yang akan ditempati Antoni adalah Hope yang terkenal akan teknik pengobatannya.Tak peduli dari segi peralatan medis maupun kemampuan dokter, semuanya bertaraf internasional. Bisa jadi, kondisi Antoni akan semakin membaik nantinya.Pada saat ini, Chelsea keluar kamar ICU. Dia berjalan ke hadapan Brian, lalu berk
Baca selengkapnya

Bab 737 Menyuruh Chelsea Mengatur Masalah Semalam

Pihak polisi membawa sopir penyebab kecelakaan ke kantor polisi untuk melakukan interogasi lebih lanjut. Namun, sopir itu sangatlah keras kepala. Dia hanya mengatakan semua itu ulah dirinya sendiri. Dia juga terima jika dirinya dijebloskan ke penjara.Malam harinya, dari hasil pengujian darah, diketahui bahwa sopir mengendarai mobil dalam keadaan mabuk. Dia pun langsung ditahan.Keesokan harinya, polisi melaporkan hasil pemeriksaan kepada Brian.Selesai mengangkat telepon, anggota Keluarga Milano yang lain langsung mengerumuni Brian.Damian mengomelinya, “Apa kamu gila? Kamu tiba-tiba memindahkan Ayah ke rumah sakit lain. Seandainya Ayah benar-benar ada di ambulans itu, apa kamu sanggup menanggung akibatnya?”“Kalian ayah dan anak memang ada-ada saja. Satunya bikin Ayah emosi hingga tenggelam. Satunya lagi, bersikeras ingin memindahkan Ayah ke rumah sakit lain. Apa kalian nggak ingin membiarkan Ayah hidup lebih lama lagi!”Ketika melihat Damian hendak memukul Brian, Frank langsung mena
Baca selengkapnya

Bab 738 Bahkan Aku juga Dipermainkan Wanita Itu

Brian yang tertangkap basah itu hanya bisa menceritakan semuanya kepada Ferdy.Tak disangka, raut wajah Ferdy tampak muram. “Apa kamu pernah kepikiran jika masalah ini nggak berjalan sesuai rencana, Chelsea juga akan terlibat dalam masalah ini?”Brian merasa bersalah. Dia tidak berani menatap mata Ferdy, melainkan hanya berkata dengan suara kecil, “Selain Chelsea, aku benar-benar nggak tahu harus minta tolong sama siapa lagi …. Untung saja aku mencarinya kali ini. Dulu, dia itu anggota Zenith. Dia paling paham dengan cara kerja Zenith ….”“Sepertinya kamu masih nggak mengerti maksudku.” Sorot mata dingin Ferdy menghentikan ucapan Brian. “Apa pun ceritanya, masalah Keluarga Milano seharusnya diatasi oleh kita sendiri. Kamu ….”“Aku tahu kamu khawatir dengan keselamatan Chelsea. Kamu nggak ingin merepotkannya.”Ketika mendengar ucapan Brian, Ferdy terdiam sejenak, baru membalas, “Bagus kalau kamu tahu.”“Ferdy, kalau kamu masih peduli dengan Chelsea, jangan lewatkan dia.” Brian berpapasa
Baca selengkapnya

Bab 739 Menghadiri Acara Tahunan Zenith

Masalah Keluarga Milano tergolong sudah selesai.Chelsea meluangkan sedikit waktunya untuk mengatur pekerjaan Soraya Jewelry. Untung saja sudah menjelang akhir tahun, pekerjaan pun tidak tersisa banyak lagi.Pekerjaan penting juga sudah diserahkan Chelsea kepada Bella. Dia berulang kali mengingatkan Bella untuk mesti mengunggah berita tepat waktu. Alangkah baiknya jika Bella bisa meningkatkan popularitasnya. Setelah semuanya selesai diatur, Chelsea memutuskan untuk pergi lebih awal 3 hari ke Zenith. Sebelum pergi, Chelsea juga sempat mengobrol banyak dengan Timothy.Tak disangka, bocah ini sudah terbiasa dengan Chelsea yang akan tiba-tiba dinas. Dia sungguh mirip dengan orang dewasa saja, malah menepuk-nepuk pundak Chelsea sembari berkata, “Mama, kamu bisa lakukan pekerjaanmu dengan tenang. Aku akan menjamu Paman Ardi dan yang lain.”Chelsea sungguh kehabisan kata-kata. Dia memasukkan Timothy ke dalam pelukannya. “Mama sudah cukup gembira jika kamu bisa menjaga dirimu dengan baik.”Se
Baca selengkapnya

Bab 740 Untuk Apa Menunggu Kami?

Chelsea tidak menyetujui permintaan Ferdy. Dia menarik kopernya, lalu memelototi Ferdy dengan gusar.“Kamu itu orang luar. Kamu nggak berhak untuk mengikuti acara tahunan Zenith. Jangan menambah masalah!”Setelah melontarkan ucapan itu, Chelsea membawa Daisy untuk meninggalkan tempat.Begitu memasuki mobil, baru saja Daisy hendak menanyakan masalah Ferdy, malah terdengar pertanyaan Chelsea. “Pak Joel dan Pak Vincent sudah sampai?”Daisy tertegun sejenak, lalu mengangguk. “Semuanya sudah di hotel. Hanya saja, hotel sudah direservasi semuanya. Penjagaan anggota Zenith sangat ketat. Sepertinya kamu nggak akan bisa masuk.”“Kalau nggak bisa masuk, ya aku tunggu sampai mereka keluar.” Chelsea bersandar di bangku dengan santai. “Dengan karakter Pak Joel dan Pak Vincent, mana mungkin mereka tahan untuk dikurung di dalam sana?”…Sesuai dugaan, pada keesokan sorenya, Daisy memberi tahu Chelsea kabar mereka berdua hendak pergi bermain golf.Chelsea pun pergi ke alamat yang diberikan Daisy. Dia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7273747576
...
92
DMCA.com Protection Status