Chelsea tidak menyetujui permintaan Ferdy. Dia menarik kopernya, lalu memelototi Ferdy dengan gusar.“Kamu itu orang luar. Kamu nggak berhak untuk mengikuti acara tahunan Zenith. Jangan menambah masalah!”Setelah melontarkan ucapan itu, Chelsea membawa Daisy untuk meninggalkan tempat.Begitu memasuki mobil, baru saja Daisy hendak menanyakan masalah Ferdy, malah terdengar pertanyaan Chelsea. “Pak Joel dan Pak Vincent sudah sampai?”Daisy tertegun sejenak, lalu mengangguk. “Semuanya sudah di hotel. Hanya saja, hotel sudah direservasi semuanya. Penjagaan anggota Zenith sangat ketat. Sepertinya kamu nggak akan bisa masuk.”“Kalau nggak bisa masuk, ya aku tunggu sampai mereka keluar.” Chelsea bersandar di bangku dengan santai. “Dengan karakter Pak Joel dan Pak Vincent, mana mungkin mereka tahan untuk dikurung di dalam sana?”…Sesuai dugaan, pada keesokan sorenya, Daisy memberi tahu Chelsea kabar mereka berdua hendak pergi bermain golf.Chelsea pun pergi ke alamat yang diberikan Daisy. Dia
Ferdy memalingkan kepalanya untuk menatap Chelsea. “Aku lagi bantu kamu.”Chelsea sungguh gusar. “Aku nggak butuh bantuanmu.”“Kalau begitu, aku pergi sekarang?”“Kamu ….” Chelsea menariknya dengan kuat, lalu melanjutkan dengan geram, “Kamu jangan nggak tahu batasan, ya!”Padahal tidak seharusnya Ferdy menampakkan diri. Sekarang setelah menampakkan diri, dia malah hendak pergi. Bukannya malah akan menimbulkan rasa curiga di hati Vincent dan Joel?Ferdy merasa gembira untuk bercanda dengan Chelsea. “Aku sudah menyelidiki mereka. Aku tahu mereka suka main golf di saat berkumpul. Itulah alasannya aku mereservasi satu lapangan hari ini.”“Untuk apa kamu menyelidiki mereka? Kamu ….”“Aku sudah bilang tadi. Aku lagi membantumu.”Tatapan panas yang dilayangkan Ferdy membuat Chelsea merasa tidak leluasa. Dia memalingkan wajahnya, lalu bergumam dengan kesal, “Aku nggak butuh bantuanmu. Kamu juga jangan ikut campur dalam masalahku.”Namun, Ferdy berlagak tidak mendengarnya. Dia segera mengejar l
Di sisi lain, Chelsea sedang menarik Ferdy. Dia bertanya dengan kening berkerut, “Untuk apa kamu ikut acara tahunan Zenith?”Ferdy menatap Chelsea di hadapannya. “Kamu mau aku jawab berapa kali lagi?”“Jadi, kamu mau aku peringati berapa kali lagi?” Kali ini, Chelsea sungguh merasa marah. “Kamu kira Zenith itu tempat apa? Apa kamu tahu ada siapa-siapa saja di dalam sana? Bahkan kedua pria tua yang kamu temui tadi itu juga licik sekali!”“Meskipun acara tahunan itu adalah sebuah jebakan, kalau kamu boleh pergi, berarti aku juga boleh.” Tidak ada perubahan dari raut wajah Ferdy. “Lagi pula, aku melakukannya juga bukan murni demi kamu. Zenith telah mencelakai Kakek. Aku nggak akan biarkan masalah ini berlalu begitu saja.”“Tapi ….” Chelsea merasa ragu. “Aku bisa bantu kamu untuk minta penjelasan atas masalah itu, kamu ….”Ferdy tersenyum tipis. “Aku malah minta bantuan dari seorang wanita. Sepertinya aku terlalu pengecut?”Chelsea memelototinya. “Oke, silakan saja kalau kamu mau ke sana.
Sekelompok orang berjalan ke dalam ruangan. Setelah pelayan mengantar buah-buahan dan alkohol, pelayan pun meninggalkan ruangan dengan menutup pintu dengan rapat.Suasana di dalam ruangan menjadi hening dalam seketika.Vincent duluan mencari topik pembicaraan. Dia membahas masalah betapa gembiranya ketika mereka bermain golf dengan Ferdy beberapa saat lalu.“Kamu malah merahasiakan dari kami. Setelah kami pulang, kami baru tahu ternyata kamu adalah presdir dari Grup Milano!”Ferdy mengangguk dengan perlahan. “Kalau dibandingkan dengan prestasi kalian berdua, masalahku ini nggak pantas untuk diungkit.”Joel menimpali, “Kamu terlalu merendah!”Saat mendengar pembicaraan mereka, Malcolm pun mengangkat-angkat alisnya. “Ferdy datang jauh-jauh ke sini, seharusnya bukan demi main golf saja, ‘kan?”Ferdy menatap ke sisi Malcolm. “Aku datang ke sini juga demi bertemu denganmu. Waktu itu, kamu setuju untuk kerja sama denganku, tapi kamu malah mencelakai keluargaku. Apa kamu nggak berencana menje
Malcolm tidak berniat untuk melihat sekilas pun. Tenaga tangan yang mencekik leher Chelsea semakin kuat lagi. Namun, Chelsea masih saja melihat matanya dengan tatapan tegas.Saat Chelsea hampir kehilangan napasnya, Chelsea tiba-tiba terbayang …. Sepertinya ketika kecil dulu, Chelsea pernah melihat Malcolm mengemut lolipop.Joel menjerit, “Cukup! Apa kamu ingin membunuh di hadapan kami?”Kali ini, Malcolm baru melepaskan tangannya. Raut wajahnya kelihatan muram.Joel membaca sekilas dokumen di tas Chelsea. Isinya adalah nama klien yang berhubungan dengan Hope selama beberapa tahun ini, serta keuntungan Hope dan Soraya Jewelry selama beberapa tahun ini.Masalah uang bukanlah masalah penting. Hal yang paling penting adalah masalah koneksi. Sekarang nama Hope sudah terkenal di ranah internasional. Mereka pun banyak berhubungan dengan orang-orang kalangan atas.Dengan adanya sumber koneksi ini, sepertinya Zenith bisa berkembang semakin tinggi di bawah kepemimpinan Chelsea.Vincent dan Joel
Setelah itu, Chelsea menyuruh pelayan untuk mengambilkan kotak P3K. Dia turun tangan sendiri untuk menjahit luka Ferdy.Chelsea mengoleskan obat bius. Jadi, Ferdy juga tidak merasa sakit. Dia membiarkan Chelsea menjahit lukanya sembari membaca berita di dalam ponselnya.Semua seperti yang dikatakan Chelsea. Saat ini, berita yang berhubungan dengan Chelsea sedang tersebar luas di internet.Dimulai dari berita 70% keuntungan yang diraup dari rilisan produk baru di akhir tahun Soraya Jewelry disumbangkan kepada Finansial Angel. Disusul, beberapa perintis Finansial Angel mengadakan acara tahunan, mengundang semua wanita karier yang pernah mendapat donasi dari Finansial Angel untuk berbagi kisah sukses mereka.Acara itu akan diliput dengan sistem siaran langsung. Dengan demikian, semua orang bisa membuktikan bahwa ada banyak wanita berhasil mengubah nasib mereka dengan bantuan Finansial Angel!Saat ini, suara pujian terhadap Chelsea tak berhenti terdengar. Namanya sedang sangat viral saat i
Di dalam video, tampak sekujur tubuh Daisy dilumuri dengan darah. Dia sedang diikat di ujung kapal pelesir. Ombak kencang mengikuti embusan kuat angin menerjang ke tubuh Daisy. Air laut yang asin itu meresap ke dalam luka Daisy. Dia pasti kesakitan setengah mati!Sepertinya selain Malcolm, tidak ada orang lain di dunia ini yang pernah memikirkan cara penyiksaan sadis seperti ini!Saat perjalanan ke dermaga, Chelsea terus menggertakkan giginya lantaran merasa gusar.Chelsea menaiki kapal pelesir. Dia benar-benar dapat melihat darah telah membasahi tubuh Daisy. Kali ini, Chelsea tidak sanggup menahan amarahnya lagi.Baru saja Chelsea hendak melangkah maju, dia pun dihalangi oleh beberapa pria berpakaian hitam.“Malcolm! Kalau kamu berani, kamu lawan aku saja! Aku yang ingin menjatuhkanmu! Semuanya nggak ada hubungannya dengan Kak Daisy!” jerit Chelsea dengan histeris. Dia tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya.Malcolm mengangkat gelas alkoholnya sembari tersenyum. Dia seolah-olah
Pada akhirnya, Malcolm menyerahkan Daisy kepada Chelsea.Sebelum Daisy kehilangan kesadarannya, dia samar-samar melihat bayangan tubuh Malcolm yang sedang menjauh.Sudah belasan tahun lamanya Daisy mengikuti Malcolm. Pada akhirnya, Daisy malah merasa dirinya bagai sampah yang dibuang Malcolm saja. Dia bahkan tidak sekali pun menoleh untuk melirik Daisy.Pada saat itu, hati Daisy sungguh terasa lara. Dia sungguh kehilangan semangat hidupnya.Hari ini adalah hari ketiga Daisy kehilangan kesadarannya. Saat ini, Chelsea baru selesai menyuntik obat ke tubuh Daisy. Ketika melihat Daisy mulai melebarkan kedua matanya, dia langsung tersenyum. “Kak Daisy, akhirnya kamu bangun!”Daisy kelihatan sangat lemas. Tatapannya ketika menatap Chelsea kelihatan linglung.“Kita lagi di rumah lelang. Kamu sudah beberapa hari di sini. Lukamu cukup parah, perlu istirahat penuh dalam beberapa saat ini. Kalau nggak, luka di tubuhmu akan terbuka, takutnya malah akan meninggalkan bekas,” jelas Chelsea dengan suar