All Chapters of Istri Pengganti sang CEO: Chapter 711 - Chapter 720
724 Chapters
Bab 711 Akulah Papamu
Hans sedang bersembunyi di sebuah gedung bobrok di pinggiran kota.Selama beberapa saat ini, anak buah Ferdy hanya fokus dalam mencari di hotel dan rumah sewaan, itulah sebabnya mereka melupakan tempat seperti ini. Alhasil, Hans pun berhasil bersembunyi lama di sini.Untung saja ada Chelsea yang memberi petunjuk. Melalui pemeriksaan rekaman CCTV, pada akhirnya ditemukan tempat tinggal Hans selama beberapa waktu ini.Sebelum berangkat, Ferdy berpesan kepada Irfan untuk berhati-hati dan jangan sampai menarik perhatian massa. Dia sungguh khawatir nantinya Hans akan melukai Maura.Boleh dikatakan bahwa Irfan cukup bisa diandalkan. Setelah menerima perintah, dia segera memberi instruksi kepada anak buahnya untuk mengepung gedung itu, lalu menggeledah isi gedung. Saat ini, Hans masih belum merespons. Dia pun sudah ditindih oleh 2 pria berpakaian hitam.Maura sedang meringkuk di ujung ruangan. Dia tak berhenti menangis. “Huhuhu … Papa … Maura takut ….”Irfan segera melangkah maju, lalu membun
Read more
Bab 712 Hidup Lebih Miris Daripada Binatang
Saat Hans ditangkap, nasibnya sudah ditakdirkan berakhir miris.Ferdy menggendong Maura meninggalkan tempat. Dia membiarkan anak buahnya untuk memberi pelajaran kepada Hans.Tak lama kemudian, terdengar suara jerit histeris dari dalam gedung.Irfan mengikuti langkah Ferdy. Dia otomatis menjadi sopir, membiarkan Ferdy menemani Maura di bangku baris belakang.Selama beberapa hari ini, Maura tidak makan dan tidur dengan baik. Bahkan, pakaiannya juga sangat kotor. Setelah kembali ke pelukan yang familier baginya, Maura pun tertidur dengan lelap.Saat sedang bermimpi, Maura meremas kemeja Ferdy dengan erat. Dia tak berhenti bergumam, “Papa … Maura takut ….”Ferdy sungguh kasihan dengan semua yang menimpa anak kecil ini. Dia mengamati wajah kecil Maura. Tiba-tiba dia merasa Maura semakin kurus saja. Hans memang pantas mati!Tatapan Ferdy menjadi dingin. Dia memerintah Irfan, “Siksa Hans dengan perlahan. Aku ingin dia hidup lebih miris daripada binatang.”Seluruh bulu kuduk Irfan berdiri. Dia
Read more
Bab 713 Bukan Masalah Anak di Luar Nikah
Lindsey duduk, lalu menatap Chelsea dengan tatapan penuh rasa terima kasih. “Kak, aku sudah mendengar dari Kak Ferdy. Katanya, berkat petunjuk darimu, makanya kami bisa menemukan Maura dengan cepat.”“Kamu sudah banyak membantuku.” Nada bicara Lindsey terdengar terisak-isak. “Aku nggak bisa membayangkan … kalau benar Maura diculik oleh Hans, aku …. Semua ini salahku. Kalau bukan karena aku, Maura juga nggak bakal menerima semua penderitaan itu.”Ketika menyadari mata Lindsey memerah, kening Chelsea tampak berkerut. “Bukannya sekarang Maura baik-baik saja?”“Iya, untung saja dia nggak kenapa-napa. Kalau nggak, seumur hidupku aku pasti nggak akan maafin diriku sendiri ….” Lindsey menunduk. “Aku sudah berpikir banyak selama beberapa hari ini. Aku sudah melakukan banyak kesalahan di waktu muda dulu …. Maura pun adalah salah satunya. Kak, mungkin kamu nggak tahu betapa pentingnya Maura bagiku.”Sebelum datang ke rumah sakit, Lindsey sudah kepikiran semua yang ingin dia katakan. Namun ketika
Read more
Bab 714 Aku Bisa Memberinya Kepadamu
Tak lama kemudian, manajer HR datang ke ruangan Chelsea. Sepertinya dia sudah menduga bahwa Chelsea akan mencarinya. Begitu duduk, dia langsung menunjukkan senyuman bersalahnya.“Bu Chelsea, apa kamu sudah melihat daftar pengunduran diri karyawan minggu ini?”Chelsea menatapnya. “Sepertinya kamu tahu kenapa aku bisa mencarimu?”“Iya.” Manajer mengangguk, kemudian dia menyerahkan dokumen ke hadapan Chelsea.“Karyawan kita semua direkrut oleh Niady Jewelry, sebuah studio perhiasan yang baru dibuka. Sekarang mereka hanya berbisnis batu permata, tapi mereka berencana untuk membuat perhiasan. Jadi, akhir-akhir ini mereka gencar merekrut orang di industri ini. Apalagi bos dari Niady Jewelry sudah buka suara. Semua yang pernah bekerja di Soraya Jewelry akan dibayar 20% lebih banyak.”Manajer tersenyum. “Karyawan lama kita masih nggak goyah. Hanya saja, karyawan yang baru masuk pada akhir tahun ini sudah pada mengundurkan diri. Aku juga nggak bisa mempertahankan mereka.”Usai mendengar, kening
Read more
Bab 715 Kamu Menginginkan Nyawa si Tua Bangka
“Bukannya si Tua Bangka itu punya vila sendiri? Sebelum Tahun Baru, cari cara buat dia pulang ke rumahnya. Mengenai sisanya, aku akan bantu kamu untuk menanganinya.” Suara Malcolm terdengar malas. “Kalau kamu sudah melakukan pilihan ini, aku sarankan kamu untuk jangan menyesal nantinya. Kamu sendiri yang menginginkan nyawa si Tua Bangka, jangan sampai kamu membawakan masalah buatku.”“Kamu tenang saja. Aku nggak akan persulit kamu. Semuanya dijalankan sesuai dengan rencanamu saja.” Panggilan diakhiri. Sandy menengadah kepalanya menatap langit di atas sana. Tatapannya seketika menjadi muram. Semuanya gara-gara Antoni. Jadi, jangan salahkan Sandy bersikap kejam.Di sisi lain, Sonia menatap bayangan punggung Sandy dari kaca pintu. Entah kenapa dia dapat merasakan aura dingin dari diri Sandy. Firasatnya mengatakan bahwa panggilan itu sangatlah penting.Malam harinya, Sandy menginap di rumah.Sonia dapat merasakan Sandy sangat gembira setelah menerima panggilan tersebut. Setelah bermain hi
Read more
Bab 716 Perlakuan yang Berbeda!
Ketika menyadari suasana terasa canggung, reporter pun datang untuk meredakan suasana. “Dia baru bergabung dalam industri ini, masih nggak pengertian. Aku harap Bu Chelsea bisa memakluminya.”Sambil berbicara, reporter menarik pakaian rekan kerjanya, mengisyaratkannya untuk minta maaf terhadap Chelsea.Reporter itu pun menunduk dengan tidak rela. “Maaf, Bu Chelsea.”Chelsea menatap reporter itu. Jelas sekali dia tidak menyukai Chelsea. Hanya saja, Chelsea sungguh merasa aneh. Untung saja reporter yang melakukan wawancara cukup profesional. Seketika mereka pun masuk ke topik utama.Wawancara berlangsung selama hampir 1 jam dan berakhir dengan cukup menyenangkan.Saat Chelsea hendak menyuruh asisten untuk mengantar kepergian kedua reporter, William bersama asistennya berjalan ke dalam ruangan.Chelsea sungguh tidak habis pikir. Kenapa pria itu datang lagi?William menatap orang di dalam ruangan. Tatapannya seketika berhenti pada wajah seorang wanita. Dia sudah sering bertemu banyak pengg
Read more
Bab 717 Kita Berdua Tidak Memungkinkan
Pada akhirnya, Chelsea tidak sanggup menandingi Sharon. Ditambah lagi, setelah mempertimbangkan dampak dari persoalan produk palsu yang melanda Orchida Perfume, Chelsea pun merasa bersalah.Setelah mendapat persetujuan Chelsea, Sharon pun kegirangan. “Bu Chelsea, aku cinta banget sama kamu. Nanti aku pasti bakal traktir kamu makan!”Sementara itu, William yang sedang menatap bayangan punggung Chelsea pun tersenyum semakin lebar lagi.Chelsea memalingkan kepalanya kebetulan menyadari senyuman di wajah William. Dia pun merasa semakin kesal lagi. “Apa kamu sudah bisa pergi sekarang?”“Kamu mau usir aku begitu saja?” William berlagak sedih.Semakin dilihat-lihat, Chelsea merasa semakin kesal saja. “Apa kamu berencana untuk keluar dengan diseret sekuriti?”William sungguh kehabisan kata-kata. Dia tidak menyangka wanita ini akan bersikap kejam sekali.Pada saat ini, asisten masuk untuk menyampaikan sesuatu. Dapat terlihat ekspresi serbasalah di wajahnya. “Bu Chelsea, Pak Ferdy kemari.”Tanpa
Read more
Bab 718 Aku Akan Menunggumu
Dalam sesaat, suasana di dalam ruangan berubah dingin. Ketika Ferdy tidak berbicara, hati Chelsea merasa semakin gugup saja.Jelas-jelas Chelsea sudah berpikir bagaimana cara menghadapi Ferdy. Namun ketika berhadapan langsung dengan Ferdy, pikiran Chelsea malah terasa hampa.Hati Chelsea sungguh terasa penat. Dia tidak tahu sebenarnya apa yang salah dengan dirinya.Setelah hening sejenak, akhirnya Ferdy bersuara, “Apa kamu masih ingat aku pernah mengajakmu untuk bertemu di saat malam Tahun Baru 5 tahun lalu?”Chelsea terbengong sejenak. “Emm?”“Waktu itu, ada yang ingin aku katakan padamu, tapi aku masih nggak berhasil mengatakannya.” Nada bicara Ferdy sangatlah tenang. “Masih ada 20 hari sebelum Tahun Baru. Apa kamu bersedia untuk janjian sama aku lagi? Pada hari itu, aku akan utarakan semuanya kepadamu.”Chelsea terdiam membisu. Dia tidak bisa membuat keputusan sekarang, hanya membalas dengan merasa serbasalah, “Aku sudah janjian sama Olivia.”“Kamu boleh seperti waktu itu. Kamu dul
Read more
Bab 719 Sebuah Kencan yang Sempurna
Damian dan Vera mengantar Antoni ke vila. Kemudian, mereka pun menelepon Sandy dengan tidak sabar.“Kami sudah sampai. Kapan kamu akan ke sini?”“Tergantung sikon. Kalian temani Kakek dengan baik dulu.”Setelah memberi jawaban asal-asalan, Sandy pun membuat alasan untuk mengakhiri panggilan.Pada saat ini, Sonia mendekati Sandy, lalu bersandar di atas dadanya. “Telepon dari orang tuamu?”“Jangan bertanya terlalu banyak,” peringati Sandy dengan dingin. Saat Sandy meletakkan ponsel di atas nakas, dia pun bertanya dengan acuh tak acuh, “Apa kamu ada rencana di malam Tahun Baru?”Sonia merasa kaget. “Apa kamu ingin merayakan Tahun Baru bersamaku?”“Emm.” Sandy melihat ke sisi Sonia. Tatapannya kelihatan sangat lembut. “Kita sudah kenal lama, sepertinya aku nggak pernah temani kamu untuk merayakan hari apa pun.”“Ternyata kamu tahu juga!” Sonia masih bersandar di dalam pelukan Sandy. “Bukan sepertinya, tapi kamu memang nggak pernah kepikiran untuk menemaniku. Tapi berhubung kamu kepikiran u
Read more
Bab 720 Ingin Mentertawakanku?
Baru saja Chelsea memasuki lokasi syuting, William pun tiba juga.Sharon menyambut dengan tersenyum. “Bu Chelsea, kamu datangnya tepat waktu banget, ya!”Chelsea menatap Sharon dengan tatapan tidak bersahabat. “Kamu kerjaannya cari masalah buat aku saja.”Sharon hanya bisa tersenyum. “Semua ini juga bukan ide aku seorang diri. Semua ini keputusan tim promosi. Siapa suruh reputasi kamu bagus banget sekarang. Kami pun ….”“Cukup.” Hati Chelsea sungguh terasa penat. Jika dia tidak memotong ucapan Sharon, sepertinya dia akan memuji dengan semakin kelewatan lagi.Sharon merangkul lengan Chelsea, lalu bertanya dengan suara kecil, “Sewaktu telepon waktu itu, aku masih belum sempat tanya, gimana hubungan kamu dengan Pak Ferdy? Apa benar kamu berencana untuk nikah lagi sama dia?”Chelsea menjawab dengan acuh tak acuh, “Nggak, semua itu hanya pemikirannya sendiri.”“Oh, begitu ….”Sharon merasa agak kecewa. Saat menyadari Chelsea sedang menatapnya, dia langsung tersenyum lebar. “Sekarang aku baw
Read more
PREV
1
...
686970717273
DMCA.com Protection Status