Di Kediaman Keluarga Milano.Terdengar suara keras pecahan keramik dari dalam ruang tamu. Setelah Antoni mendengar rekaman itu, dia langsung emosi tinggi, membanting vas keramik untuk melampiaskan amarahnya. Kemudian, dia mengambil pajangan yang lain, menghantamnya ke sisi Sandy.Sandy juga tidak menghindar sama sekali. Dia menerima hantaman itu. Lantaran merasa sakit, keningnya tampak berkerut.Anton sungguh marah. “Sandy, kamu itu seorang kakak. Aku kira kamu itu anak baik-baik. Tak disangka, kamu malah mencelakai adikmu sendiri! Aku sungguh kecewa padamu!”“Aku sudah bilang berapa kali? Kalian itu saudara. Kalau sampai kabar kalian berebut kekuasaan tersebar di luar sana, Keluarga Milano pasti akan bahan lelucon orang-orang, ‘kan?”Antoni memaki sembari menunjuk ke sisi Sandy. Saking marahnya, suaranya terdengar gemetar.Selama ini, Antoni menyadari Sandy juga tertarik dengan posisi presdir Milano Group. Hanya saja, Sandy tidak menunjukkan ambisinya saja. Jadi, Antoni tidak pernah m
Baca selengkapnya