Demi menekan perasaan di hati Chelsea, dia sengaja tidak menanyakan kabar Ferdy.Selama beberapa hari ini, Chelsea mendengar kabar dari Niko bahwa si Gemuk membawa banyak hadiah untuk menjenguk Ferdy. Dia juga sudah tanda tangan kontrak di tempat, lalu mengakui Ferdy sebagai majikannya.Meski hanya membayangkannya saja, Chelsea pun bisa merasakan betapa serunya gambaran itu. Akhirnya si Gemuk cukup tahu diri juga!Setelah meninggalkan kontainer waktu itu, Chelsea yang berpikir keras itu akhirnya dapat menebak seluruh rencana orang di balik si Gemuk.Orang itu sengaja memicu konflik di antara si Gemuk dan Ferdy. Dia menghasut si Gemuk untuk menyerahkan seorang anak buahnya, lalu mengutus anak buahnya untuk menghabisi Ferdy.Tak peduli aksi penusukan itu berhasil atau tidak, si Gemuk pun akan menjadi kambing hitamnya.Tetiba Chelsea kepikiran dengan Malcolm. Pria itu memang paling suka main belakang! Sesuai dugaan, sejak Ferdy setuju untuk datang ke pertahanan, dia pun sudah masuk ke dal
Belum sempat Chelsea merespons, para paparazi mengarahkan mic dan kamera ke sisi mereka.“Pak Ferdy, Bu Chelsea, apa kalian baru pulang dari luar negeri? Kalian naik pesawat pribadi?”“Apa perjalanan kalian kali ini untuk mempererat hubungan kalian? Kapan kami akan menerima kabar bahagia dari kalian?”Serentetan pertanyaan membuat kepala Chelsea terasa sakit. Berbeda dengan Ferdy, dia malah kelihatan tenang. Dia melirik sekeliling dengan tatapan datar. “Kami bukan public figure. Kalian malah menanyakan masalah pribadiku di tempat umum. Aku merasa kalian sudah mengganggu kehidupanku. Aku berhak untuk menuntut kalian.”“Kalau kalian nggak pergi lagi, yang kalian dapatkan bukan hanya peringatan saja, melainkan surat gugatan dari Milano Group.”Usai berbicara, Ferdy menggandeng tangan Chelsea dengan natural, lalu membawa dirinya berjalan meninggalkan tempat.Chelsea baru merespons setelah dia memasuki mobil. Dia segera menepis tangan Ferdy. “Kenapa bisa ada paparazi? Gimana mereka bisa tah
Sandy terbengong sejenak. Kemudian, dia pun tersenyum. “Kenapa kamu masuk kerja sepagi ini?”Saat perjalanan ke Milano Group, Sandy telah membaca gosip yang menerpa Ferdy dan juga Chelsea. Tak disangka, begitu memasuki ruangannya, dia malah menemukan sosok Ferdy.Sandy berjalan mendekatinya, lalu berlagak berkata dengan nada perhatian, “Kamu baru tiba di Kota Mahara subuh pagi tadi, kenapa kamu nggak istirahat di rumah dulu?”“Kalau aku istirahat, sepertinya semua orang di Milano Group nggak akan dengar ucapanku lagi.” Ferdy berbicara dengan dingin, “Aku sudah menunjukkan sikapku atas proyek di Kota Wirma pada rapat waktu itu. Kamu malah berani untuk menjalankannya. Apa kamu berhak mengambil keputusan di Milano Group?”“Tapi semua itu bukan keputusanku seorang diri saja. Aku menjalankannya juga setelah mengambil suara. Kalau kamu keberatan, kamu bisa panggil para pemegang saham untuk membahas masalah ini.” Sandy menunjukkan senyuman sinis. “Kamu itu presdir Milano Group. Kamu malah ngg
Di Kediaman Keluarga Milano.Terdengar suara keras pecahan keramik dari dalam ruang tamu. Setelah Antoni mendengar rekaman itu, dia langsung emosi tinggi, membanting vas keramik untuk melampiaskan amarahnya. Kemudian, dia mengambil pajangan yang lain, menghantamnya ke sisi Sandy.Sandy juga tidak menghindar sama sekali. Dia menerima hantaman itu. Lantaran merasa sakit, keningnya tampak berkerut.Anton sungguh marah. “Sandy, kamu itu seorang kakak. Aku kira kamu itu anak baik-baik. Tak disangka, kamu malah mencelakai adikmu sendiri! Aku sungguh kecewa padamu!”“Aku sudah bilang berapa kali? Kalian itu saudara. Kalau sampai kabar kalian berebut kekuasaan tersebar di luar sana, Keluarga Milano pasti akan bahan lelucon orang-orang, ‘kan?”Antoni memaki sembari menunjuk ke sisi Sandy. Saking marahnya, suaranya terdengar gemetar.Selama ini, Antoni menyadari Sandy juga tertarik dengan posisi presdir Milano Group. Hanya saja, Sandy tidak menunjukkan ambisinya saja. Jadi, Antoni tidak pernah m
“Apa kamu menyerahkan saham itu demi Chelsea?” Raut wajah Antoni tampak serius. “Ferdy, aku nggak akan ikut campur dengan masalah pernikahanmu, tapi … kalau kamu melakukan hal yang merugikan perusahaan hanya demi Chelsea, jangan salahkan Kakek bersikap kejam terhadapmu.”Ferdy terdiam beberapa saat. Dia memahami makna tersirat di dalam ucapan kakeknya. Hanya saja, meski masalah telah berkembang sampai tahap seperti ini, Antoni masih saja memercayainya.Jika tidak, Antoni tidak mungkin hanya memperingatinya saja. Dia bahkan tidak menyuruh Ferdy untuk menarik saham itu kembali.Ferdy melirik ke sisi Antoni dengan tatapan penuh hormat. “Kakek, aku nggak akan mengecewakanmu.”Antoni tertawa dengan tidak berdaya. “Jangan hanya janji manis saja. Aku berharap kamu jangan memancing emosiku lagi.”Di sisi lain, Sandy mengendarai mobil meninggalkan kediaman. Saat di perjalanan, dia pun menelepon Malcolm.“Aku dijebak oleh Ferdy. Sekarang Kakek sudah mengetahui semuanya.” Sandy menatap ke depan d
Hujan tak berhenti turun selama 2 hari ini. Setelah melakukan pencarian besar-besaran, masih tidak ditemukan keberadaan Maura. Dari jam tangan pintar yang dia gunakan, lokasi terakhir berada di gang belakang sekolah.Anak buah Ferdy sudah mencari ke sana. Namun, hanya ditemukan jam tangan yang dibuang ke dalam tong sampah. Mereka bahkan tidak bisa menemukan sidik jari apa pun di atasnya. Maura seolah-olah menghilang dari peredaran saja.Ketika Lindsey mengetahui kabar itu, dia pun jatuh pingsan di dalam pelukan Ferdy. Sewaktu Lindsey menyadarkan diri, dia langsung meraih tangan Ferdy, berkata sembari meneteskan air mata, “Kak, kamu mesti bantu aku untuk menemukan Maura. Nggak boleh terjadi apa-apa sama dia …. Semua ini pasti ulah Hans. Pasti dia pelakunya ….”Sekujur tubuh Lindsey gemetar. Dia bagai telah bertemu dengan hantu saja. “Apa kataku, dia nggak bakal melepaskanku begitu saja …. Apa dia tahu Maura itu anaknya? Kak, menurutmu, apa dia lagi balas dendam sama aku? Apa dia bakal
Si pria melepaskan masker, lalu melengkungkan ujung bibirnya. “Bu Chelsea, lama nggak berjumpa.”Tatapan Chelsea menjadi serius. Bukankah dia adalah pria yang mengusik Lindsey?Waktu itu, pria ini masih berpakaian jas dan kelihatan sangat rapi. Namun sekarang, dia malah kelihatan sangat berantakan?“Kamu datang untuk berobat?” tanya Chelsea dengan nada ketus.“Aku nggak sakit. Aku hanya ingin ngobrol dengan Bu Chelsea.” Hans menatap Chelsea, lalu menambahkan, “Belakangan ini nama Bu Chelsea sangat viral di internet. Aku juga sudah membacanya. Sepertinya Pak Ferdy benar-benar ingin menikah lagi sama kamu.”“Jadi, aku sengaja datang untuk beri selamat kepada Bu Chelsea. Setelah kamu menjadi anggota Keluarga Milano, kamu juga nggak usah khawatir dengan hidupmu lagi.” Chelsea dapat merasakan ada yang aneh dengan nada bicara Ferdy. Dia pun mengerutkan keningnya. “Apa yang ingin kamu katakan?”Hans tersenyum. “Bukan apa-apa, aku hanya ingin beri tahu Bu Chelsea saja. Semua orang di luar san
Saat Chelsea sedang melamun, wajah Olivia tampak semakin mendekatinya. Chelsea merasa kaget, spontan membelalaki Olivia. “Kenapa kamu nggak bersuara? Kagetin aku saja!”Olivia sungguh kehabisan kata-kata. “Aku sudah ketuk pintu sebelum masuk tadi. Kamu sendiri yang melamun nggak sadar dengan kedatanganku. Sekarang kamu malah salahin aku? Tapi, apa yang lagi kamu pikirkan? Fokus banget.” Saat ini, Olivia menarik kursi, lalu duduk di samping Chelsea. Dia menatap Chelsea dengan penuh penasaran.“Aku nggak lagi pikirin apa-apa. Hari ini aku kedatangan banyak pasien. Aku capek banget, jadi melamun bentar.” Chelsea menjawab secara asal-asalan, kemudian bertanya, “Ngapain kamu ke rumah sakit? Kurang kerjaan?”“Kata siapa aku kurang kerjaan?” Olivia tersenyum, lalu mengedipkan mata ke sisi Chelsea. Sepertinya dia sedang menunggu Chelsea untuk menebaknya.Chelsea pun mendekat. “Kenapa? Matamu bermasalah? Gimana kalau aku bantu lihatin?”Usai berbicara, Chelsea mengeluarkan senter kecilnya. Nam