Tak lama kemudian, manajer HR datang ke ruangan Chelsea. Sepertinya dia sudah menduga bahwa Chelsea akan mencarinya. Begitu duduk, dia langsung menunjukkan senyuman bersalahnya.“Bu Chelsea, apa kamu sudah melihat daftar pengunduran diri karyawan minggu ini?”Chelsea menatapnya. “Sepertinya kamu tahu kenapa aku bisa mencarimu?”“Iya.” Manajer mengangguk, kemudian dia menyerahkan dokumen ke hadapan Chelsea.“Karyawan kita semua direkrut oleh Niady Jewelry, sebuah studio perhiasan yang baru dibuka. Sekarang mereka hanya berbisnis batu permata, tapi mereka berencana untuk membuat perhiasan. Jadi, akhir-akhir ini mereka gencar merekrut orang di industri ini. Apalagi bos dari Niady Jewelry sudah buka suara. Semua yang pernah bekerja di Soraya Jewelry akan dibayar 20% lebih banyak.”Manajer tersenyum. “Karyawan lama kita masih nggak goyah. Hanya saja, karyawan yang baru masuk pada akhir tahun ini sudah pada mengundurkan diri. Aku juga nggak bisa mempertahankan mereka.”Usai mendengar, kening
“Bukannya si Tua Bangka itu punya vila sendiri? Sebelum Tahun Baru, cari cara buat dia pulang ke rumahnya. Mengenai sisanya, aku akan bantu kamu untuk menanganinya.” Suara Malcolm terdengar malas. “Kalau kamu sudah melakukan pilihan ini, aku sarankan kamu untuk jangan menyesal nantinya. Kamu sendiri yang menginginkan nyawa si Tua Bangka, jangan sampai kamu membawakan masalah buatku.”“Kamu tenang saja. Aku nggak akan persulit kamu. Semuanya dijalankan sesuai dengan rencanamu saja.” Panggilan diakhiri. Sandy menengadah kepalanya menatap langit di atas sana. Tatapannya seketika menjadi muram. Semuanya gara-gara Antoni. Jadi, jangan salahkan Sandy bersikap kejam.Di sisi lain, Sonia menatap bayangan punggung Sandy dari kaca pintu. Entah kenapa dia dapat merasakan aura dingin dari diri Sandy. Firasatnya mengatakan bahwa panggilan itu sangatlah penting.Malam harinya, Sandy menginap di rumah.Sonia dapat merasakan Sandy sangat gembira setelah menerima panggilan tersebut. Setelah bermain hi
Ketika menyadari suasana terasa canggung, reporter pun datang untuk meredakan suasana. “Dia baru bergabung dalam industri ini, masih nggak pengertian. Aku harap Bu Chelsea bisa memakluminya.”Sambil berbicara, reporter menarik pakaian rekan kerjanya, mengisyaratkannya untuk minta maaf terhadap Chelsea.Reporter itu pun menunduk dengan tidak rela. “Maaf, Bu Chelsea.”Chelsea menatap reporter itu. Jelas sekali dia tidak menyukai Chelsea. Hanya saja, Chelsea sungguh merasa aneh. Untung saja reporter yang melakukan wawancara cukup profesional. Seketika mereka pun masuk ke topik utama.Wawancara berlangsung selama hampir 1 jam dan berakhir dengan cukup menyenangkan.Saat Chelsea hendak menyuruh asisten untuk mengantar kepergian kedua reporter, William bersama asistennya berjalan ke dalam ruangan.Chelsea sungguh tidak habis pikir. Kenapa pria itu datang lagi?William menatap orang di dalam ruangan. Tatapannya seketika berhenti pada wajah seorang wanita. Dia sudah sering bertemu banyak pengg
Pada akhirnya, Chelsea tidak sanggup menandingi Sharon. Ditambah lagi, setelah mempertimbangkan dampak dari persoalan produk palsu yang melanda Orchida Perfume, Chelsea pun merasa bersalah.Setelah mendapat persetujuan Chelsea, Sharon pun kegirangan. “Bu Chelsea, aku cinta banget sama kamu. Nanti aku pasti bakal traktir kamu makan!”Sementara itu, William yang sedang menatap bayangan punggung Chelsea pun tersenyum semakin lebar lagi.Chelsea memalingkan kepalanya kebetulan menyadari senyuman di wajah William. Dia pun merasa semakin kesal lagi. “Apa kamu sudah bisa pergi sekarang?”“Kamu mau usir aku begitu saja?” William berlagak sedih.Semakin dilihat-lihat, Chelsea merasa semakin kesal saja. “Apa kamu berencana untuk keluar dengan diseret sekuriti?”William sungguh kehabisan kata-kata. Dia tidak menyangka wanita ini akan bersikap kejam sekali.Pada saat ini, asisten masuk untuk menyampaikan sesuatu. Dapat terlihat ekspresi serbasalah di wajahnya. “Bu Chelsea, Pak Ferdy kemari.”Tanpa
Dalam sesaat, suasana di dalam ruangan berubah dingin. Ketika Ferdy tidak berbicara, hati Chelsea merasa semakin gugup saja.Jelas-jelas Chelsea sudah berpikir bagaimana cara menghadapi Ferdy. Namun ketika berhadapan langsung dengan Ferdy, pikiran Chelsea malah terasa hampa.Hati Chelsea sungguh terasa penat. Dia tidak tahu sebenarnya apa yang salah dengan dirinya.Setelah hening sejenak, akhirnya Ferdy bersuara, “Apa kamu masih ingat aku pernah mengajakmu untuk bertemu di saat malam Tahun Baru 5 tahun lalu?”Chelsea terbengong sejenak. “Emm?”“Waktu itu, ada yang ingin aku katakan padamu, tapi aku masih nggak berhasil mengatakannya.” Nada bicara Ferdy sangatlah tenang. “Masih ada 20 hari sebelum Tahun Baru. Apa kamu bersedia untuk janjian sama aku lagi? Pada hari itu, aku akan utarakan semuanya kepadamu.”Chelsea terdiam membisu. Dia tidak bisa membuat keputusan sekarang, hanya membalas dengan merasa serbasalah, “Aku sudah janjian sama Olivia.”“Kamu boleh seperti waktu itu. Kamu dul
Damian dan Vera mengantar Antoni ke vila. Kemudian, mereka pun menelepon Sandy dengan tidak sabar.“Kami sudah sampai. Kapan kamu akan ke sini?”“Tergantung sikon. Kalian temani Kakek dengan baik dulu.”Setelah memberi jawaban asal-asalan, Sandy pun membuat alasan untuk mengakhiri panggilan.Pada saat ini, Sonia mendekati Sandy, lalu bersandar di atas dadanya. “Telepon dari orang tuamu?”“Jangan bertanya terlalu banyak,” peringati Sandy dengan dingin. Saat Sandy meletakkan ponsel di atas nakas, dia pun bertanya dengan acuh tak acuh, “Apa kamu ada rencana di malam Tahun Baru?”Sonia merasa kaget. “Apa kamu ingin merayakan Tahun Baru bersamaku?”“Emm.” Sandy melihat ke sisi Sonia. Tatapannya kelihatan sangat lembut. “Kita sudah kenal lama, sepertinya aku nggak pernah temani kamu untuk merayakan hari apa pun.”“Ternyata kamu tahu juga!” Sonia masih bersandar di dalam pelukan Sandy. “Bukan sepertinya, tapi kamu memang nggak pernah kepikiran untuk menemaniku. Tapi berhubung kamu kepikiran u
Baru saja Chelsea memasuki lokasi syuting, William pun tiba juga.Sharon menyambut dengan tersenyum. “Bu Chelsea, kamu datangnya tepat waktu banget, ya!”Chelsea menatap Sharon dengan tatapan tidak bersahabat. “Kamu kerjaannya cari masalah buat aku saja.”Sharon hanya bisa tersenyum. “Semua ini juga bukan ide aku seorang diri. Semua ini keputusan tim promosi. Siapa suruh reputasi kamu bagus banget sekarang. Kami pun ….”“Cukup.” Hati Chelsea sungguh terasa penat. Jika dia tidak memotong ucapan Sharon, sepertinya dia akan memuji dengan semakin kelewatan lagi.Sharon merangkul lengan Chelsea, lalu bertanya dengan suara kecil, “Sewaktu telepon waktu itu, aku masih belum sempat tanya, gimana hubungan kamu dengan Pak Ferdy? Apa benar kamu berencana untuk nikah lagi sama dia?”Chelsea menjawab dengan acuh tak acuh, “Nggak, semua itu hanya pemikirannya sendiri.”“Oh, begitu ….”Sharon merasa agak kecewa. Saat menyadari Chelsea sedang menatapnya, dia langsung tersenyum lebar. “Sekarang aku baw
Chelsea menghentikan langkahnya, lalu menoleh untuk melihat Sonia. Dia mengangkat-angkat alisnya dengan perlahan. “Ada urusan apa?”Jelas-jelas Chelsea kelihatan malas-malasan, tapi wibawanya tetap terasa cukup kuat.Sonia tertegun sejenak, lalu melirik William sekilas. “Bukannya kamu sudah mempublikasikan pernikahanmu dengan Ferdy? Sekarang kamu malah bikin gosip baru sama William? Kamu sibuk banget, ya!”“Apa yang lagi kamu katakan?” Sharon berjalan maju. “Sonia, dulu karena kamu cukup berkontribusi untuk Orchida Perfume, aku pun selalu toleransi sama kamu. Tapi, seharusnya kamu sadar apa yang sudah kamu lakukan.” Sambil berbicara, raut wajah Sharon menjadi muram. “Kalau kamu bersikap semena-mena lagi, aku juga nggak bakal sungkan sama kamu!”Sonia merasa lucu. “Kamu itu presdir perusahaan cabang Orchida, kenapa kamu malah jadi anjingnya Chelsea saja? Majikanmu saja belum bersuara, kamu malah sudah menggonggong?”“Jaga mulutmu!” ucap Chelsea dengan ketus. Padahal Chelsea baru maju se