Sonia kesulitan untuk bernapas. Pada akhirnya, Sandy pun melepaskan tangannya.Dalam seketika, Sonia langsung jatuh duduk di lantai. Dia bernapas dengan kuat untuk menstabilkan detak jantungnya.Sandy melirik Sonia sekilas. Dia tidak sedikit pun merasa kasihan terhadap wanita ini. “Kalau kamu berani bertingkah lagi, jangan salahkan aku akan bersikap sadis terhadapmu.”“Kenapa ….” Suara Sonia kedengaran serak. Ketika mengangkat kepalanya, tampak Sandy sudah meninggalkan tempat.Tatapan Sonia tertuju pada bayangan punggung Sandy. Hatinya bagai disayat-sayat saja. Padahal Sonia selalu ingin melakukan yang terbaik untuk Sandy, tapi Sandy malah selalu menyakitinya.Sebenarnya Sonia perlu berkorban berapa banyak lagi? Bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan hati Sandy!…Malam harinya, Sonia diusir dari kediaman sebelum makan malam.Antoni melirik sekeliling, lalu bertanya, “Di mana Sonia?”Sandy membalas, “Dia ada urusan mendadak.”“Oh, begitu ….” Antoni juga tidak berpikir panjang lagi. D
Waktu berlalu dengan cepat. Produk baru akhir tahun Soraya Jewelry sudah dirilis. Saat ini, Chelsea baru menyadari keesokan harinya sudah tanggal 31 Desember.Keesokan harinya, Olivia menghubungi Chelsea di pagi hari. Dia mengingatkan Chelsea untuk datang tepat waktu.Selesai menerima panggilan, Chelsea masih merasa ragu. Kemudian, tampak Timothy memasuki kamar dengan mengambil setelan jas kecil.“Mama, gimana kalau aku pakai ini saja?” tanya Timothy dengan serius.Chelsea penasaran. “Ngapain kamu berpakaian seformal ini?”Timothy pun tersenyum. “Bi Olivia juga mengundangku. Dia ingin aku dan Mama pergi ke acara pesta malam Tahun Baru.”“Emm?” Kali ini, Chelsea dapat merasakan ada yang aneh. Olivia bahkan tidak melepaskan Timothy. Dia berjongkok, lalu menatap mata Timothy. “Kamu jujur sama Mama. Apa Bibi Olivia beri tahu kamu sesuatu yang nggak diketahui Mama?”Timothy merasa bingung. “Apa yang nggak diketahui Mama?”Chelsea terdiam membisu. Jika Chelsea tahu, apa namanya dia tidak men
Olivia dapat melihat nama di atas layar ponsel Chelsea. Reaksi pertama Olivia adalah langsung menghalangi Chelsea untuk mengangkat panggilan.“Chels, kamu sudah janji akan merayakan Tahun Baru bersamaku. Kamu nggak boleh ingkar janji, ya!”Chelsea menatap Olivia beberapa saat. Dia membiarkan ponselnya berdering.Olivia semakin gugup saja. Dia merasa dering ponsel Chelsea sangat mengganggu.“Sebenarnya, Ferdy juga ajak aku ketemuan malam ini.” Chelsea menurunkan ponselnya dengan perlahan. “Dia bilang dia ingin jelaskan kata-kata yang nggak sempat dia katakan waktu itu.”Olivia merasa syok. Apa? Kebetulan sekali? Ferdy juga berencana untuk mengutarakan perasaannya di malam Tahun Baru?“Gimana dengan kamu?” Olivia berusaha untuk mencari tahu. “Bagaimana pemikiranmu?”“Berhubung ucapan itu nggak sempat untuk dikatakan, aku rasa dia nggak usah mengatakannya lagi.”Hingga hari ini, Chelsea baru memikirkannya dengan jelas dan sudah membuat keputusan. Berhubung Chelsea sudah melewatkannya, tid
Diana spontan terbengong. “Bukan … apa yang aku katakan itu kenyataan. Tiba-tiba Kakek ingin memancing di malam hari. Aku pun kembali ke rumah untuk mengambil perlengkapan memancing. Saat aku kembali, Kakek pun sudah jatuh ke dalam danau ….”“Apa ada kebetulan seperti ini? Keamanan vila sangat terjaga. Selain kamu dan Kakek, nggak ada orang lain di tepi danau. Jangan-jangan Ayah terpeleset dan jatuh sendiri ke danau?”Vera berjalan maju. Tanpa berpikir panjang, dia langsung mendorong kesalahan ke diri Diana. Dia sungguh takut anggota Keluarga Milano lainnya akan menyalahkan mereka berdua.“Diana, biasanya Ayah memperlakukanmu dengan sangat baik. Bukannya hanya masalah membatalkan pernikahan? Apa perlu kamu bersikap sadis?”“Sudahlah, jangan sembarangan bicara lagi.” Brian masih bisa berpikir dengan rasional. Dia menatap Diana dengan mengerutkan keningnya. “Tapi, nggak seharusnya kamu meninggalkan Ayah sendirian di tepi danau. Kalau terjadi apa-apa dengan Ayah, kamu mesti tanggung jawab
Ini sudah tengah malam, tapi rumah keluarga Soraya terang benderang.Di dalam kamar, Chelsea Soraya sedang mengenakan gaun pengantin dan duduk di depan meja rias.Dia meletakkan wedding veil putih di atas kepalanya dengan lembut, untuk menutupi bekas luka mengerikan di wajah kirinya, supaya membuatnya lebih enak dipandang.Hari ini seharusnya hari bahagia bagi Chelsea, karena dia akan menjadi menantu keluarga Milano.Terdengar suara di menyebalkan di depan pintu, “Ma, anak desa itu jelek sekali. Memangnya keluarga Milano akan menerimanya?”“Bagaimana kalau kamu menikah dengan pria buta itu?”Shania mengerutkan kening dan berkata, “Nggak! Ferdy Milano sudah nggak berguna dan nggak bisa apa-apa lagi setelah menjadi buta. Aku nggak mau masa depanku hancur di tangannya!”Ferdy bukan hanya buta, tapi juga berpenyakitan. Pria itu pasti akan mati muda. Dia tidak ingin menjanda di usia muda!“Kamu ....” Johanna baru saja hendak mengatakan sesuatu ketika pintu di depannya terbuka.Chelsea melan
Mendengar perkataan Ferdy, Chelsea tersenyum dan berkata, “Kamu mau menghina orang, tapi menghina diri sendiri juga. Kejam sekali pada diri sendiri.”“Kamu ....” Ferdy mengerutkan kening dan berkata, “Radi Mulyana terlilit hutang, jadi menjual putrinya sendiri untuk membayar hutang. Kamu bukannya membencinya, malah mendukungnya. Kamu ini sebenarnya sebodoh apa?”“Kudengar dia punya hutang sebanyak 200 miliar pada keluarga Milano. Aku benar-benar nggak menyangka diriku ini bernilai setinggi itu.”erharga.”Chelsea berjalan mengitari kekacauan di lantai dan berjalan ke arah Ferdy sambil tersenyum cerah. “Jadi, menurut Pak Ferdy, aku hanyalah barang. Kalau kamu mau mengembalikan aku, kamu harus bilang pada penjualnya. Apa gunanya menindasku?”“Kamu ….” Ferdy merasa dadanya sakit karena terlalu marah, bisa membayangkan ekspresi bangga di wajah wanita itu saat ini.Selagi pria itu masih terdiam, Chelsea mulai mengatakan hal penting yang ingin dia katakan, “Sebenarnya, aku bukan Shania. Nama
Keesokan harinya, Ferdy terbangun karena suara berisik. Dia membuka matanya dengan kening berkerut.Harinya masih penuh kegelapan seperti biasanya. Dia sudah lama tidak menantikan apa-apa.Dia terhuyung-huyung turun dari tempat tidur, dan rasa sakit di bagian belakang lehernya mengingatkannya bahwa apa yang terjadi tadi malam bukanlah mimpi.Dia menggertakkan giginya. Berani-beraninya wanita itu memukulnya sekeras itu! Cari mati!“Keluarga Mulyana memang besar sekali nyalinya, bisa-bisanya mengirim wanita jelek seperti ini untuk dijadikan menantu keluarga Milano! Mereka pikir aku sudah tua, jadi nggak bisa lihat!”“Seseorang, siapa pun, antar wanita ini pulang! Katakan pada keluarga Mulyana, kalau mereka nggak melunasi utang mereka, aku akan membunuh mereka semua!”Pintu kaca balkon tidak ditutup, sehingga suara yang berasal dari halaman terdengar sampai ke kamar.Sepertinya Anissa sudah mengetahui bahwa keluarga Mulyana mengirimkan “pengganti yang kualitasnya lebih rendah” untuk menik
Setelah kembali ke kamar, Chelsea berjalan ke arah Ferdy. Wajahnya sudah tidak terlihat menderita seperti tadi.“Terima kasih, Pak Ferdy, karena sudah membantuku.”Sebelum Chelsea bisa bereaksi, sebuah tangan besar mencengkeram lehernya dan menekannya ke dinding.Chelsea tidak meronta dan memandang Ferdy dengan penuh minat.“Pak Ferdy, sudah memikirkannya, ya? Kapan kita mau urus buku nikah?”Ferdy bertanya dengan tajam, “Sebenarnya kamu mau apa?”Dia sangat waspada terhadap siapa pun yang masuk ke hidupnya. Terlebih lagi, intuisinya memberitahunya bahwa wanita ini tidak gampang dihadapi.“Kalau kamu nggak mengatakan yang sebenarnya, aku bisa membuatmu menghilang dari dunia ini tanpa ada yang menyadarinya.”Chelsea tahu dia sudah membuat seekor harimau marah, tapi dia tidak merasa takut sama sekali.Dia mengangkat tangannya dan menyentuh alis Ferdy dan berkata, “Kalau aku bilang, asalkan kamu setuju untuk mengurus buku nikah denganku, aku bisa menyembuhkan matamu, apa kamu tertarik?”