Beberapa bulan kemudian...Semua terlewati begitu saja oleh Valia, ia melewati masa sulitnya sendirian. Valia akan menjadi seorang Mama, yang baik, cantik, dan dipenuhi kasih sayang. Pagi ini suara rintihan memenuhi salah satu ruangan rumah sakit. Rasa sakit bagai semua tulang disekujur tubuhnya diremukkan. Ditemani oleh Caroline dan Rosalia, hari ini Valia berjuang melahirkan anaknya. Sejak petang, Valia berusaha menahan semua rasa sakitnya. "Valia... Bertahan ya, kau pasti bisa, Sayang!" seru Rosalia, wanita itu tidak sejahat Nadine. Di sana, Valia hanya diam tidak berbicara dan terus menggenggam tangan Rosalia. "Tante, peluk Valia," pinta gadis itu tiba-tiba.Baik Rosalia dan Caroline langsung memeluknya, mereka mengusap kening Valia dengan lembut. "Semua akan baik-baik saja ya, Sayang." Caroline menangis mengatakannya. "Oma, ini sakit," ucapnya lirih tanpa suara. "Hussttt... Oma yakin kalau Valia pasti kuat!" serunya menyemangati. Pintu kamar itu tiba-tiba terbuka, di san
Baca selengkapnya