"Paman, Lala boleh bawa roti ini pulang? Mama belum makan, Mama masih panas, kepalanya pusing. Boleh, tidak?" Layla memeluk dua bungkus roti yang berada di atas meja restoran itu. Aaron menganggukkan kepalanya, ia mengusap gemas pucuk kepala Layla. "Boleh, bawa saja." Aaron tersenyum tipis. "Kita beli beberapa makanan untuk Mamamu yang sakit, okay?!" "Okay Paman!" Layla langsung turun dari atas kursi, ia menggenggam jari telunjuk Aaron dan berjalan mendekati kasir. Pria tampan dengan balutan pakaian formal membawa anak kecil yang sangat mirip dengannya, tanpa membawa ibunya, mungkin beberapa orang mengira kalau Aaron adalah seorang duda. Setelah keluar dari restoran, Aaron mengajak Layla untuk berbelanja banyak barang-barang lainnya. Mereka yang kini masuk ke dalam satu toko ke toko lainnya, membeli roti, buah, sayuran, dan banyak lagi. Aaron masih sangat-sangat sakit hati saat Nadine memberikan Layla makanan binatang. "Paman, ini sudah banyak. Lala mau pulang, kasihan Mama se
Baca selengkapnya