Valia tertatih memapah Aaron berbaring di atas ranjang di dalam paviliun ia tempati. Valia juga menarik selimut dan menutupinya. Sebelum beranjak, Valia menatap dalam-dalam wajah tampan Aaron yang terpahat begitu sempurna. "Laki-laki yang membingungkan," ucap Valia hendak mengulurkan tangannya menyentuh pipi Aaro, namun urung. "Kau kadang dingin padaku, kadang kau juga terlihat peduli, meskipun kau tidak mau mengakuinya." Valia mengembuskan napasnya panjang, ia hendak beranjak dari duduknya sebelum satu lengannya dicekal kuat oleh Aaron. Dengan cepat Valia menoleh. "Mau ke mana kau hah? Tidurlah denganku, Ava," ucap Aaron dengan mata terpejam.Valia kembali duduk di tepi ranjang, kali ini Aaron benar-benar terlelap. Entah apa yang merasukinya, ia memeluk pinggang Valia dengan erat dan mendusal seperti anak kecil. "Kau sedang mabuk berat, Aaron," ucap Valia dengan berani menyentuh surai rambut cokelat milik Aaron."Cerewet," maki Aaron dalam racauannya. Valia pikir kalau laki-lak
Last Updated : 2023-09-13 Read more