"Temukan Aaron di manapun dia berada! Bawa ke hadapanku, walaupun hanya mayatnya!" Seruan kejam keluar begitu saja dari bibir Peter, laki-laki itu baru saja melihat kondisi Victor yang mengenaskan. Victor marah besar, segala barang-barangnya hancur ia banting habis-habisan. Karena dirinya tahu kalau Valia bersama Aaron dan entah di sembunyikan di mana. "Aku harap kau tidak lupa kalau dia juga anak kita," seru Jeselin berdiri di depan jendela menatap ke arah luar. "Dia bersama anak Geraldi, Jeselin. Apa kau tahu, aku sangat membenci Geraldi!" seru Peter pada istrinya. "Dan sekarang kau lihat kondisi Victor!" Victor duduk di tepi ranjang menundukkan kepalanya dan tidak berhenti-henti ia mengucapkan nama Valia. Terdengar sangat setia, tapi itu semua nafsu semata. Tidak ada cinta, bersama Valia, ia punya keinginan gila untuk terus mengurung gadis itu, dan membuatnya benar-benar menyanjung Victor setiap detik. "Dia harus kita temukan," ucap Victor, perlahan ia bangkit dari duduknya.
Read more