79 "Aku?" Danu tercekat dengan tuduhan Widia yang menyebut dirinya terobsesi. Sama seperti yang baru saja dirinya tuduhkan terhadap Satya. Suami Widia saat ini. "Ya ... kamu juga seperti itu. Makanya, kamu gak pernah memanusiakan aku, berbuat kasar semau mu. Apa kamu pikir aku ini tidak punya perasaan?""Aku hanya tempramen, tapi aku ... sayang kamu, Widia." Wanita itu terdiam, pandangannya tak lagi lekat ke arah pria itu. Widia menatap senja yang kian pamit dari pelupuk mata. "Ini sudah malam, tidak mungkin kita bermalam di sini. Apa kamu bisa mengantarkan aku pulang?" "Tentu, tapi aku tidak akan tinggal diam jika kamu disakiti lagi pria itu. Soal uang itu ... soal utang mu. Aku bisa melunasinya." "Hm?" Widia terkejut, pria itu mengetahui masalah Widia yang kini menjadi penyebab kemelut dalam rumah tangga Widia."Kenapa kamu tau juga tentang itu?" "Aku ini penguntit mu. Apapun yang kamu lakukan, apapun yang kalian bicarakan aku tau, Widia! Maka itu, aku tau kamu tersakiti pagi
Baca selengkapnya