Share

Hak Kuasa

"Hh, sial," keluh Haryadi seraya melepaskan pegangannya dan kehilangan kenikmatan memegangi kulit mulus menantunya.

Satya setengah berlari menuruni anak tangga. Pria ini tak sudi jika istrinya dijadikan objek mata jelalatan ayah angkatnya.

"Apa-apaan barusan?" Satya memelototi pria yang sungguh menyebalkan itu.

"Ahh, lupakan saja. Bukan apa-apa. Wajah istri mu cantik dan enak dilihat. Wajar lah kalau saya menyapanya seperti ini. Bukannya dia juga menantu saya?" Haryadi sengaja memancing keributan dengan Satya. Wajah culas Haryadi membuat anak tirinya itu melayangkan sebuah bogem tepat pada pipi pria itu.

Bugh!

"Akh, kau memang pemarah, Satya. Hei, Widia ... apa kamu tidak riskan menikah dengan pria sensitif seperti dia?" tanya Haryadi semakin menjadi, ia pun menyeka bercak merah di sudut bibir nya.

"Apa tujuan kamu ke sini, tua bangka?" tantang Satya yang merasa tersinggung dengan pertanyaan Haryadi.

"Tenang, kamu tak perlu sekasar ini kepada tuan rumah. Nanti saya terpaksa mang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status