Semua Bab Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh: Bab 81 - Bab 90

131 Bab

Bab 81. Pulang

Zahera terbangun dengan rasa ringan di badannya. Matanya mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya terbuka lebar. Mulutnya masih sempat menguap dengan ditutupi punggung tangan kirinya. Sampai kemudian tingkat kesadarannya kembali penuh. "Jam berapa ini?" desisnya melirik ke sebelah dinding di bagian kanannya. Dahi mengernyit melihat jarum jam pendek menunjuk ke angka tiga. Ingatan akan terakhir sebelum terlelap juga muncul begitu saja. Zahera ingat terakhir tadi masih berada di bangku mobil milik Liam. Dan sekarang tiba-tiba sudah berada di kamar tidurnya dengan nyaman. "Kapan aku pindah ke kamarnya? Apa aku sempat jalan sambil tidur saking ngantuknya?" monolognya lagi merasa ragu. Tapi Zahera juga tidak punya tebakan lain dibandingkan dengan itu. Meski sebenarnya itu adalah tebakan paling tidak logis yang pernah dipikirkannya. "Ah, tidur apa pingsan sih? Bisa lama banget. Aku sampai melewatkan makan siang anakku," sesal Zahera segera membangunkan badannya. Menurunkan kaki satu p
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-24
Baca selengkapnya

Bab 82. Niat Tante Liana

Liam meninggalkan rumah sewa milik Zahera dan Abimanyu untuk menjemput mamanya pulang. Ini adalah kali pertama Liam main dalam durasi cukup lama di tempat tinggal orang lain selain keluarganya. Meski baru pertama kali berkenalan dengan Abimanyu, nyatanya tidak membuat Liam merasa canggung atau kesulitan untuk berinteraksi dengannya. "Kasihan. Anak sekecil Abi harus melihat kedua orang tuanya berpisah. Tapi kalau gak cerai kasihan Zahera juga terbelenggu sama cowok brengsek kayak suaminya." Liam bermonolog di tengah perjalanannya. Padahal biasanya dia tidak pernah sekalipun tertarik untuk memikirkan urusan orang lain. Tapi saat ini, apa yang sedang dipikirkan Liam diluar kebiasaannya. Mungkin karena salah satu yang terlibat adalah orang yang juga pernah bermasalah dengan masa lalunya. Sanjaya, seorang pria matang yang dulu merebut Alea dari pelukannya. Meski pada saat itu Liam dibuat patah hati karena pengkhianatan kekasihnya demi seorang Sanjaya, tapi tidak cukup membuat Liam men
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-24
Baca selengkapnya

Bab 83. Serangan Kecil

"APA-APAAN INI? SIALAN!" umpat Sanjaya dengan wajah merah. Laura sampai berjingkat dan refleks melakukan gerakan melangkah mundur karena terkejut juga takut ikut mendapatkan amukan dari Sanjaya. BRAK! Sanjaya menggebrak meja kerjanya dengan keras saat Laura menyampaikan berita tentang pembatalan kerja sama dari beberapa klien. Sudah tiga hari ini terdapat banyak kontrak dibatalkan dengan alasan yang tidak masuk akal. "Bagaimana ini bisa terjadi?" desisnya lagi masih mengeraskan rahang menahan amarah.Dan yang paling aneh adalah pembatalan nyaris serentak baik dari perusahaan besar maupun kecil. Sanjaya sampai merasa ada yang janggal dan mencium bau sabotase. Tapi jelas Sanjaya tidak bisa memperkirakan siapa sosok dibalik dugaan yang bahkan belum ada buktinya itu. 'Rasanya aku gak pernah punya masalah sama perusahaan mana pun. Siapa dalang dibalik pembatalan permintaan pesanan jasa ke perusahaanku? Jelas tidak mungkin kalau pembatalan normal bisa bersamaan seperti ini. Ini pasti t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-25
Baca selengkapnya

Bab 84. Menunggu Sanjaya Lengah

Sanjaya harus rela dibuat sibuk dengan masalah di perusahaannya. Karena di hari kelima serangan pembatalan pesanan atas jasa yang disediakan di perusahaan masih terus bertambah. Bahkan bukan hanya itu saja, masalah juga muncul dari komplain beberapa perusahaan mengenai kualitas CCTV yang tidak sesuai dengan kesepakatan. "Bukankah perusahaan kita pakai supplier CCTV yang biasanya? Bagaimana mungkin kualitas gambarnya jadi berbeda dari biasanya?" "Bos lupa kalau supplier kamera pengawasnya sudah ganti? Kan bos sendiri yang acc kontrak kerja samanya." Awalnya Sanjaya hendak meminta asistennya — Bram, untuk memeriksa kebenaran hal tersebut. Dan jawaban telak dari sang asisten lagi-lagi membuat Sanjaya tercengang. Itu semua karena dirinya baru ingat jika ternyata perusahaan yang biasanya menyuplai produk kamera pengawas itu sudah memutuskan kerja sama dan digantikan dengan perusahaan lain atas persetujuan darinya sendiri.Saat Sanjaya kehilangan supplier utamanya, mendadak orderan mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-26
Baca selengkapnya

Bab 85. Dibenci Darah Daging Sendiri

"Aku sudah jual beberapa aset buat nutupin kerugian masalah perusahaan, Za. Tapi aku juga masih butuh tambahan dana buat modal operasional." Zahera diam saja saat Sanjaya memanfaatkan jeda waktu menunggu Abimanyu keluar dari kelas untuk bercerita padanya. Sanjaya melanjutkan ceritanya meski tidak mendapatkan tanggapan apapun dari Zahera. Tapi Sanjaya yang sudah hafal dengan karakter istrinya, dia yakin jika sang istri pasti menyimak ceritanya dengan baik. "Alena bisa bantu aku buat dapatkan modal pinjaman dari Digdaya Bank, tapi aku butuh sertifikat rumah sebagai agunan, Za. Dan sertifikat rumah itu sudah dibalik nama menjadi milikmu. Apa aku bisa pinjam untuk mendapatkan pinjaman bank?" Sanjaya menoleh ke arah Zahera yang masih menatap lurus ke depan. Menunggu ekspresi dan tanggapan apa yang akan diberikan Zahera untuknya. Namun sayangnya, sebelum jawaban itu didengarnya, suara panggilan lantang dari Abimanyu lebih dulu menggema di gendang telinga. "Mama!" Zahera mengulas senyum
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-26
Baca selengkapnya

Bab 86. Di Toko Buku

"Gara-gara ada papa nih, aku jadi harus cari bukunya sendiri," rutuk Abimanyu saat berada di toko buku yang luas sendirian. Sebenarnya Abimanyu membutuhkan bantuan orang dewasa untuk mendapatkan semua buku yang dibutuhkan. Selain karena luasnya toko buku yang sedang didatangi, beberapa buku juga berada di rak atas sehingga tidak bisa dijangkau Abimanyu seorang diri. Sayangnya Abimanyu masih terlalu malas untuk pergi bersama Sanjaya. Daripada perasaannya berantakan saat memaksakan diri berkeliling toko buku bersama seseorang yang sedang dibencinya, Abimanyu memilih untuk berusaha berkeliling sendirian saja.Abimanyu sudah hampir melontarkan umpatan saat tangannya tidak sampai meraih buku di rak atas. Padahal ada tangga lipat dari kayu yang diperuntukkan mereka yang tidak bisa meraih buku di rak atas. Tapi Abimanyu merasa terlalu malas untuk mengambil tangga lipat tersebut untuk membantunya. "Kalau malas ambil tangga, minta bantuan orang dewasa, pria kecil!" seru seseorang yang menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-27
Baca selengkapnya

Bab 87. Penawaran Zahera

"Ma, kita pulang sama Om Liam aja ya?" pinta Abimanyu saat mereka sudah keluar bersama dari toko buku. Abimanyu menggandeng tangan Liam sejak di toko buku hingga mereka keluar. Tidak peduli dengan tatapan Sanjaya yang menyatakan ketidaksukaannya dengan kedekatan mereka. Justru Abimanyu merasa senang bisa melakukan hal itu. Seakan sengaja memperlihatkan kepada papanya jika dia bisa mendapatkan gantinya dengan mudah."Pulang sama papa, Abi!" sentak Sanjaya merasa tersinggung. Abimanyu lekas bersembunyi di belakang punggung Liam saat mendengar suara lantang dari Sanjaya. Mungkin ini pertama kalinya sang papa membentak Abimanyu. Zahera sampai melotot ke arah suaminya karena kelepasan berbicara kasar pada Abimanyu. Apalagi saat ini sedang di depan umum. "Aku masih suamimu, Za! Aku papa kandungnya, Abi!" geram Sanjaya dengan suara rendah tapi penuh penekanan. "Papa yang bikin takut anaknya sendiri?" sinis Zahera dengan wajah mengejek. Zahera menghela napas yang berat. Dia tidak takut
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-28
Baca selengkapnya

Bab 88. Minggu Pagi yang Berbeda

"Kenapa gak minta mutasi ke pusat lagi aja sih, Sayang?" rengek Sanjaya saat pagi harinya mengantar Alena ke Bandara. "Bukannya kinerja kamu bagus. Kayaknya kalau kamu minta ditugaskan di Jakarta bakalan gampang perizinannya deh," sambungnya lagi masih membujuk. "Justru karena kinerjaku dianggap bagus, makanya dari pusat aku dipindahin ke Balikpapan buat jadi salah satu pioneer di sana nanti. Tapi mas gak usah khawatir, dalam beberapa bulan ke depan, kayaknya aku bakalan sering dikirim dinas ke Jakarta. Mungkin bulan depan aku di sini lagi seminggu." "Yang benar?" "Iya. Kayaknya sih gitu. Atau kalau mas kangen kan tinggal terbang ke Balikpapan di akhir pekan," ujar Alena meyakinkan. "Iya deh. Kamu baik-baik di sana ya? Kalau di sini aku udah gak banyak urusan, aku bakalan sering-sering samperin kamu ke sana," janji Sanjaya pada Alena."Makanya cepat diberesin, Mas. Gak usah lah dilama-lamain. Sesuatu yang sudah ingin pergi, gak akan bagus kalau dipaksa untuk tinggal. Biarin aja ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-29
Baca selengkapnya

Bab 89. Rekomendasi yang Sama

"Sebenarnya aku masih ingin bermain banyak permainan sama Om Liam. Tapi aku harus mempersiapkan diri untuk olimpiade-ku minggu depan." Abimanyu terlihat murung saat berkata demikian kepada Liam setelah mereka selesai dengan sarapan bersama yang awalnya canggung. Beruntung kecanggungan itu tidak berlangsung lama dan bisa kembali meriah dengan celotehan Abimanyu yang mendominasi backsound-nya. "Terus kenapa sedih? Kan memang sudah tanggung jawab Abi buat mempersiapkan diri setelah berhasil terpilih sebagai kandidat peserta lomba," sahut Liam. "Kan Om Liam sudah jauh-jauh ke sini, masa mah aku tinggal belajar."Liam mengangguk paham. "Kalau belajarnya Om temenin gimana? Nanti Om bantu pilihin contoh soal yang mungkin akan keluar di olimpiade nanti." "Serius, Om Liam mah temenin Abi belajar? Gak bosan?" Liam menggelengkan kepalanya. "Om kan hobi membaca. Suka belajar juga. Jadi gak bakalan bosan kalau nemenin Abi belajar buat olimpiade. Justru Om suka kalau Abi bisa belajar sama Om."
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-29
Baca selengkapnya

Bab 90. Secangkir Kopi

Liam sudah hendak kembali membawa laptopnya yang baru diambil dari dalam mobil. Beberapa informasi yang disampaikan Robin padanya menyisakan tanda tanya yang belum bisa dipecahkan sendiri. 'Apa aku coba tanya ke Abi ya, kenal sama Kak Lui apa gak? Tapi aku bilangnya gimana? Terus kalau emang kenal, apa aku harus memperkenalkan diri sebagai adiknya Kak Lui juga? Ck. Kenapa aku jadi penasaran!'Liam menggelengkan kepalanya mengusir berbagai pertanyaan dan pemikiran yang tidak seharusnya dipusingkan. Liam memilih lekas kembali berkumpul dengan Abimanyu dan menemani anak itu belajar. "Om Liam kok lama?" seru Abimanyu begitu Liam kembali."Sorry, Boy! Tadi Om ada telepon, jadi sambil terima panggilan dulu di luar." "Oke deh. Aku kira tadi Om pulang," aku Abimanyu dengan wajah cemberut."Gak dong. Kan Om udah bilang mau bantuin Abi pilihin soal buat belajar." Abimanyu pun kembali fokus ke buku tebal di hadapannya, sedangkan Liam menyalakan laptop yang baru diambilnya. "Mas Liam mau min
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status