All Chapters of Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh: Chapter 91 - Chapter 100

131 Chapters

Bab 91. Dipanggil Wali Kelas

"Makasih sudah kooperatif, Mas." Zahera tidak menyangka jika di pertemuan mediasi kedua kali ini akan mendapati Sanjaya yang lebih kooperatif. Tidak lagi memaksakan diri dengan menolak perceraian seperti sebelumnya. "Mau gimana lagi? Bukankah aku sudah gak punya pilihan selain menuruti kemauan kamu?" cecar Sanjaya dengan kalimat penuh penekanan. Zahera hanya diam dan menatap lantai berwarna putih yang ditapaki kaki-kakinya saat keluar dari ruang mediasi. "Aku hanya berharap kamu menepati janji untuk tidak menjauhkan aku dari anakku," ujarnya lagi, membuat Zahera yang awalnya menundukkan pandangan segera mengangkat wajahnya.Sejak di ruang mediasi, Sanjaya hanya menitikberatkan jika setelah perceraian nanti benar terjadi, dirinya ingin tetap dilibatkan pada proses tumbuh kembang Abimanyu. Tentu saja Zahera menyanggupinya karena itu memang menjadi hak mereka sebagai seorang ayah dan anak. "Aku gak akan menghalangi kamu buat berinteraksi dengan Abimanyu, Mas. Aku tidak akan menjauhk
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

Bab 92. Iklan yang Mengganggu

Zahera bengong bukan karena tidak tertarik dengan penawaran pertukaran pelajar tersebut. Justru Zahera sangat bersyukur karena penawaran tersebut secara kebetulan sangat sesuai dengan kebutuhan mereka saat ini. Hanya saja, Zahera masih tidak habis pikir dengan kebetulan yang sangat aneh tersebut. 'Kok bisa pas banget sih? Kayak ada yang…. aneh.' Tapi pemikiran itu tidak lantas membuat Zahera ragu untuk meluluskan permintaan putranya. Apalagi Abimanyu terlihat sangat senang dan antusias. Sampai-sampai tidak malu merengek di depan gurunya untuk Zahera mau memberikan ijin kepada anaknya tersebut. "Kalau boleh tau, untuk durasi pertukaran pelajarnya berapa lama ya, Bu? Terus untuk masalah selisih biaya yang saya bayarkan ke sekolah ini dengan yang di Educa Center pasti lebih mahal yang di Educa Center kan, Bu? Itu juga bagaimana?" Sayangnya Zahera tidak bisa langsung memutuskan sebelum mendengar detail mengenai prosedur program tersebut. Perannya sebagai wali murid dibutuhkan untuk me
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

Bab 93. Liam Dibalik Semuanya

Liam duduk di ruang kerjanya mulai jam 8 pagi tepat. Sudah menjadi kebiasaannya datang tepat waktu. Bahkan tidak kurang maupun lebih barang semenit saja. Dia seakan menunjukkan jika waktunya begitu berharga setiap berada di dalam perusahaan. Robin yang saat ini merangkap tugas sekretaris sekaligus asisten turut masuk ke dalam ruangan untuk membacakan jadwal kegiatan Liam seharian ini. Baik untuk urusan pekerjaan maupun pribadi. Liam tidak banyak menanggapi selain dengan gumaman setiap Robin membacakan jadwalnya. Beruntung si asisten sudah terbiasa dengan sahutan seadanya itu, sehingga tidak mengganggu pekerjaannya sama sekali. Sampai jadwal terakhir yang dibacakan, Liam mengangguk tanda paham meski nanti Robin harus mengingatkan ulang jika sudah waktunya melakukan setiap kegiatan yang sudah tersusun rapi. "Robin, apakah semua sudah beres?" tanya Liam dengan menaikkan alisnya yang kemudian dipahami Robin dengan cepat. Ini bukan tentang pekerjaan lagi. Tapi tentang tugas lain yang
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more

Bab 94. Apa Sudah Siap?

Zahera masih terpaku melihat balasan email yang diterimanya dari bagian HR Evander Grup. Panggilan interview sekaligus tes kemampuan menjadi balasan yang diterimanya dalam waktu kurang dari 24 jam setelah lamaran dikirimkan. Apalagi setelah mencari tahu lebih dalam tentang perusahaan besar tersebut. Dimana perusahaan tersebut mempunyai beberapa anak cabang perusahaan termasuk Medica Center yang bergerak di bidang kesehatan dan Educa Center yang bergerak di bidang pendidikan. "Perusahaan yang sangat bonafide," senyum Zahera mengembang. Mencatat tanggal dan persyaratan untuk menjalani interview sekaligus tes kemampuan jika memang beruntung. "Bertepatan sama olimpiadenya Abi. Jadi aku akan ke perusahaan itu setelah mengantar Abi ke sekolah."Zahera menyiapkan diri dengan sangat baik. Bukan hanya mempersiapkan berkas dan pengetahuan, tapi juga menyiapkan pakaian terbaik untuk menunjang penampilannya. "Ternyata banyak baju yang kegedean. Berat badanku turun berapa kilo sih?" gumam Zah
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more

Bab 95. Gara-gara Mamanya Abimanyu

"Sudah siap, Son?" tanya Zahera pada Abimanyu saat hari yang ditunggu akhirnya tiba juga."Siap dong, Mama! Abi pasti keluar jadi juara," balas Abimanyu dengan percaya diri. "Good! Tapi apapun hasilnya, mama sudah pasti bangga sama kamu." "Thank you, Mama. I love you so much," kata Abimanyu sambil memeluk Zahera dengan erat. "Love you more, Baby. Doa mama selalu menyertaimu, Anak ganteng. Doain ibu juga ya, Sayang." "Pasti, Ma. Semoga mama dapat yang terbaik. Kalau rejeki kita ada di perusahaan yang sedang mama lamar semoga hasil wawancara dan tesnya bagus, tapi kalau rejeki kita bukan di sana, semoga mama dapat yang lebih baik lagi."Zahera semakin mengeratkan pelukannya setelah mendengar doa tulus nan panjang dari putra satu-satunya. Mengecup pucuk kepalanya berulang-ulang untuk menyalurkan rasa kasih dan sayangnya. Terharu sekali dengan perhatian dan ketulusan Abimanyu. "Tuhan pasti mengabulkan doamu, Sayang."Setelah puas mengekspresikan rasa sayangnya kepada satu sama lain,
last updateLast Updated : 2023-10-04
Read more

Bab 96. Putri Tidur

Sejak mediasi kedua, Sanjaya sudah tidak pernah lagi mengganggu Zahera. Sepertinya dia sudah menerima jalan yang membawanya pada perpisahan dengan sang istri yang diakui sangat dicintai. Sayangnya cinta saja tidak cukup jika hasratnya masih menduakan. Sanjaya sendiri mulai menyibukkan diri dengan pekerjaan yang hampir membuatnya gulung tikar. Kini perusahaan kecilnya sudah kembali stabil dan tidak ada tanda-tanda akan ada sabotase kembali. Entah saat itu sabotase dari mana, Sanjaya sama sekali tidak menemukan titik terang pelakunya. Hanya saja, karena tidak berlarut sampai membuatnya benar-benar bangkrut, akhirnya Sanjaya memilih melupakan dan lebih berhati-hati supaya kejadian ini tidak pernah terulang kembali. Di waktu luangnya, Sanjaya juga lebih sering menghabiskan waktu untuk mengambil hati Alena. Mungkin setelah meyakini tidak bisa kembali pada Zahera, Sanjaya jadi berambisi harus semakin dekat dengan Alena dan menjadikan gadis itu sebagai pengganti Zahera. Alena yang masih
last updateLast Updated : 2023-10-05
Read more

Bab 97. Kerja Dimana?

Tidak lama setelah Liam dan Abimanyu tiba di rumahnya, Zahera pun bangun dari tidur siang yang panjang. Keadaan rumah yang sunyi membuat Zahera mengira jika dirinya masih sendirian di dalam rumah. Tanpa melihat ponsel dan jam dinding di kamarnya, Zahera mengira jika dirinya baru tidur sebentar. Dia melepaskan blazer yang sejak pagi membungkus tubuhnya dengan rapat, dan meninggalkan inner tanpa lengan yang membuatnya sejenak terbebas dari rasa gerah. Berjalan ke luar kamar dengan langkah gontai karena masih tersisa rasa kantuk sebab belum mencuci muka. Bahkan rambutnya yang sedikit berantakan pun tidak dipedulikan karena merasa sendirian di dalam rumah. "Mama sudah bangun?" tegur Abimanyu dan Liam yang berada di dapur lebih dulu darinya. Zahera memang berjalan menuju dapur karena tenggorokannya terasa kering dan di kamarnya tidak ada air minum. Zahera sangat terkejut melihat ada anaknya dan pria dewasa di dapurnya sedang bersantap siang. "Lho, kok udah pulang?" tanya Zahera tanpa
last updateLast Updated : 2023-10-06
Read more

Bab 98. Merindukan Alvino

Liam mendapat pertanyaan dari Zahera yang diulangi oleh Abimanyu sejenak terdiam. Menimbang apakah harus menjawab jujur atau justru sebaliknya. Jelas dia tidak bisa berbohong terlalu jauh atau akan menuai resiko dan berdampak di masa mendatang yang akan entah seperti apa situasinya. Tapi untuk mengakui diri sebagai salah satu pemilik bahkan calon pemimpin tertinggi di Evander Group yang pagi tadi dimasuki Zahera untuk wawancara, tentu saja juga bukan pilihan yang bagus. Jadinya Liam memilih menjawab jujur tapi tidak berterus terang. "Aku kerja di Jalan Sudirman. Ah, iya. Aku hampir lupa kalau jam istirahatku hampir habis. Aku pergi ya? Besok sabtu pagi aku jemput kalian," jawab Liam sambil melirik jam yang melingkari pergelangan tangannya. Kurang 10 menit lagi pukul 13.00. Artinya hanya tersisa 10 menit untuk Liam kembali ke bekerja. Meski sebenarnya sekalipun Liam tidak kembali, tidak akan ada yang berani menegur. Tapi demi menghindari pertanyaan lebih jauh, Liam memilih memakai a
last updateLast Updated : 2023-10-06
Read more

Bab 99. Iya, Rindu

Alvino masih terdiam dengan gawai yang berada dalam genggaman. Meskipun panggilan dari Indonesia sudah berakhir beberapa menit yang lalu, tapi masih menyisakan beberapa pertanyaan hingga membuatnya merasa janggal dan curiga. "Aku baru tahu ada program pertukaran pelajar dari Educa Center. Kenapa rasanya aneh sekali?"Alvino kemudian memilih mencari tahu dengan berselancar di internet. Tidak ada satu berita pun tentang program sejenis itu di sekolah tersebut. Termasuk saat dicek di web resminya juga menampilkan hasil yang sama. Tidak ada program sejenis. Ingin membobol sistem keamanan Educa Center, tapi ternyata bukan hal mudah. Alvino menyadari Yayasan Pendidikan milik Evander Group itu memiliki sistem keamanan yang bagus sehingga tidak bisa sembarangan dibobol pihak luar. "Apa aku tanya langsung ke Liam aja ya? Meski bagian Educa Center adalah wilayah kakak pertamanya, tapi kalau hanya masalah informasi yang aku butuhkan, dia pasti bisa membaginya denganku," gumam Alvino hampir me
last updateLast Updated : 2023-10-07
Read more

Bab 100. Keberhasilan

"Serius banget sih, Bos!" gumam Robin lirih. "Perasaan aku perhatiin minggu ini kamu kelihatan lebih bersemangat deh. Apa ada sesuatu yang aku gak tau?" lanjutnya penasaran. Liam yang diajak ngobrol sama Robin saat sedang bekerja justru menghentikan gerakan tangan yang tadinya sedang membubuhi tanda tangan di atas lembar kerja sama dengan perusahaan lain. Kemudian matanya memicing menatap Robin dengan sangat skeptis. "Emangnya aku pernah gak serius waktu lagi kerja?" sarkasnya. "Bukan. Bukan tentang seriusnya. Jelas kamu selalu mengerjakan sebuah pekerjaan dengan serius. Tapi ini sekali lagi bukan tentang serius yang aku maksud."Liam masih diam saja menunggu Robin melanjutkan penjelasan yang sengaja dibuat menggantung. Penasaran dengan kalimat lanjutan apa yang sebenarnya Robin permasalahkan. "Kamu sadar gak? Kamu terlihat lebih hidup dan bergairah bahkan saat sedang bekerja seperti ini dalam 4 hari ini, Dude! Apa aku salah?" 'Hidup dan bergairah?' Pertanyaan Liam yang mengulan
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more
PREV
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status