All Chapters of Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh: Chapter 101 - Chapter 110

131 Chapters

Bab 101. Hari yang Ditunggu

Bukan hanya Zahera maupun Abimanyu yang merasa tidak sabar dengan rencana healing di sabtu ini. Karena nyatanya orang luar yang diajak sepasang ibu dan anak itu juga sama tidak sabarnya. Liam tepatnya, yang sudah sejak dari hari selasa hingga hari jumat bekerja dengan giat dan seperti yang dibilang sang asisten jika dia lebih bersemangat dari biasanya sehingga pekerjaan di minggu ini selesai tepat waktu tanpa menyisakan peluang untuk bisa dikerjakan di akhir pekan sedikitpun. "Aku jemput mereka jam berapa ya? Lupa lagi gak minta nomor handphone-nya?" rutuk Liam begitu bangun pagi di hari sabtu.Sejak semalam Liam sudah tidak sabar untuk menunggu pagi. Dan sekarang, Liam bahkan sudah rapi dan berbau wangi karena habis mandi di pukul 6 pagi. Terlalu pagi untuk ukuran mandi di hari libur. Sebenarnya Liam bisa dengan mudah mendapatkan nomor Zahera jika ingin. Hanya saja, jika mendapatkan nomornya bukan dari yang punya secara langsung, Zahera pasti akan curiga dan menanyakan banyak hal
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

Bab 102. Permintaan Abimanyu

"Mau sarapan di luar dong, Ma." Pertanyaan Zahera yang memberikan penawaran untuk menu sarapan di sabtu pagi sebelum mereka akan pergi ke perpustakaan disahuti Abimanyu dengan sebuah permintaan yang tidak biasa. "Jadi gak mau dimasakin sama mama aja nih?" "Khusus pagi ini Abi pengennya makan di luar. Terus sekalian jalan ke perpus. Pengennya juga gak pakai mobilnya Om Liam, tapi pakai kendaraan umum. Abi pengen naik MRT, Ma, Om." Jawaban panjang dari Abimanyu hampir membuat Liam tersedak saat dirinya tengah meneguk kopi favorit buatan Zahera. Zahera sampai ikut panik saat melihat Liam terbatuk-batuk hingga dengan spontan menepuk punggung Liam bagian atas yang dekat dengan tengkuknya berulang-ulang hingga batuknya mereda. "Abi kan! Om Liam sampai kaget lho kamu tiba-tiba ngajakin naik kendaraan umum gitu," tegur Zahera membuat Abimanyu cemberut. "Om Liam, maaf. Abi gak tau kalau permintaan Abi jadi bikin Om sampai keselek kayak gini." Liam menggelengkan kepalanya dengan cepat u
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

Bab 103. Keluarga Cemara

"Mama mau ngapain?" tanya Abimanyu saat melihat Zahera fokus dengan ponselnya, padahal mereka sudah sepakat untuk berangkat. "Panggil taksi," jawab Zahera dengan santai. "Lho, kan kita sudah sepakat pakai kendaraan umum? Kok panggil taksi sih?" protes Abimanyu sambil memajukan bibirnya tidak terima dengan tindakan Zahera yang akan merusak rencananya. "Lah, kan kita mau cari makan dulu? Naik kendaraan umumnya dimulai setelah sarapan aja, Bi. Lagipula depan rumah kita kan gak dilewati kendaraan umum. Mana ada kendaraan umum selain ojek dan taksi yang masuk ke kompleks perumahan, Bi?" "Gak mau tau, Ma. Pokoknya Abi maunya gak ada acara naik taksi atau ojek. Maunya bener-bener kendaraan umum dimana kita berbaur sama banyak orang di kendaraan itu. Kalau gak yaudah deh gak jadi pergi aja!" "Loh kok malah ngambek sih. Maksud mama kan biar gak terlalu capek, Abi. Minimal naik taksi sampai jalan raya yang dilewati bus gitu lho." "Yaudah kalau mama gak mau capek, gak usah pergi. Di rumah
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

Bab 104. Hangat yang Sampai

Pertanyaan Abimanyu sebenarnya sangat sederhana, tapi sayangnya tidak untuk Zahera yang sedang sensitif dengan hal yang berhubungan dengan kehidupan rumah tangga. Kondisi rumah tangganya yang saat ini di ambang jurang bersama Sanjaya, membuat Zahera merasa gagal. Meski sudah dipikirkan baik-baik jika perpisahannya dengan Sanjaya adalah jalan tengah dan pemutus hubungan tidak sehat di antara mereka, tapi tetap saja Zahera menanggung beban perasaan gagal yang nyata. Air muka Zahera terlihat seketika berubah. Jika diibaratkan dengan langit, maka mungkin yang awalnya cerah, mendadak menjadi kelabu oleh mendung hitam. Liam pun bisa melihat perubahan itu dengan jelas. Tidak ingin membuat Abimanyu semakin penasaran, atau bahkan menyadari perubahan suasana hati mamanya, maka Liam yang akan mengambil inisiatif untuk menjawab pertanyaan. Meski Liam sendiri kurang percaya diri saat sedang menjawabnya. "Keluarga cemara itu cuma istilah, Abi. Abi tahu pohon cemara kan?" katanya mengundang reak
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

Bab 105. Aku yang Akan Membuatnya Menyesal

"Akhirnya sampai juga," gumam Zahera yang terlihat kelelahan. Berbeda sekali dengan Liam yang masih berwajah datar dan Abimanyu yang sudah berbinar. Sepertinya dua pria itu tidak merasa lelah sama sekali meski sudah berjalan kaki setengah jam lamanya sejak keluar dari Stasiun Fatmawati. Bangunan yang dari depan tampak seperti rumah biasa ternyata merupakan bangunan tingkat dua sebuah perpustakaan anak yang nyaman. Abimanyu langsung tertarik menelusuri deretan rak berisi kumpulan buku berdasarkan jenis dan tingkatan usia. Urusan registrasi di-handle Zahera karena Liam dilarang mengeluarkan uang sepeserpun untuk kegiatan santai di hari Sabtu ini. Seperti janjinya, Zahera memang berniat untuk mentraktir Liam, sehingga Liam mau tidak mau dibuat menurut saja. "Ada buku bacaan orang dewasa di lantai dua," tutur Zahera memberitahu. Abimanyu yang mendengar mempersilakan kedua orang dewasa yang menemaninya untuk ke atas jika mereka pun ingin membaca buku sesuai minatnya."Emangnya Abi ga
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

Bab 106. Sampai Jumpa Hari Senin

"Kamu kenapa pakai acara halangi aku buat ngasih pelajaran ke cewek tadi sih? Kamu masih sayang sama dia? Sampai gak rela banget kalau dia aku apa-apain?" cecar Zahera meluapkan emosinya untuk memarahi Liam.Bahkan Zahera sampai lupa jika di antara mereka masih ada anak dibawah umur yang tidak cocok untuk mendengar perdebatan orang dewasa. Liam yang terlalu fokus dengan Zahera juga tidak memperhatikan ekspresi Abimanyu yang berubah-ubah mengikuti setiap perdebatan orang dewasa di depannya. Tadi saat Abimanyu melihat Alea menghina Zahera dan Liam, Abimanyu merasa ikut terpancing emosinya. Begitu tontonan berganti dengan situasi Zahera yang mengomel kesal kepada Liam, dahi Abimanyu mengkerut karena tidak menyangka mamanya akan marah-marah seperti itu. Dan setelahnya, kalimat menenangkan dari Liam turut membuat hati Abimanyu ikut terharu. "Aku gak peduli sama dia, Mbak. Aku justru pedulinya sama kamu. Energimu terlalu berharga buat meladeni omongan gak jelas kayak dia. Jadi mending ab
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more

Bab 107. Tuan Muda Lim

"Sudah siap semua, Bi?" "Sudah, Ma. Sudah masuk tas semuanya," jawab Abimanyu saat Zahera mengabsen satu per satu keperluan sang anak yang akan dibawa ke asrama. Mulai minggu ini, Abimanyu akan pindah sekolah di Educa Center dan itu artinya anak kecil itu juga akan mulai tinggal di asrama selama weekday, yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat. Zahera masih terlihat berat hati melepas Abimanyu yang justru memperlihatkan rasa antusiasnya. Huft! Zahera menghela napasnya dengan kasar. Terlihat sekali masih belum rela tinggal terpisah dengan sang putra semata wayang. Meski hanya terpisah di saat hari kerja dan akan kembali tinggal bersama di akhir pekan."Semoga aja mama udah langsung dapat kerjaan banyak sampai lembur di hari pertama kerja," gumam Zahera dengan maksud tertentu. "Emangnya kenapa, Ma?" tanya Abimanyu yang merasa heran. Setahunya, orang normal lainnya pasti akan menghindari pekerjaan lembur terutama di hari pertama masuk bekerja. Tapi mamanya justru memiliki pemikir
last updateLast Updated : 2023-10-14
Read more

Bab 108. Panggilan Baru

"Selamat pagi Tuan Muda Lim! Selamat pagi Pak Robin!" Sapaan hangat dengan nada ceria terucap dari petugas HR yang menemani Zahera menunggu kedatangan atasan yang dimaksud tadi. Zahera yang disenggol lengannya oleh Lina — sang petugas HR, hanya bisa tergagap mengikuti sapaan seperti yang diucap Lina sebelumnya. "Se-selamat pagi Tuan Muda Lim! S-selamat pagi Pak Robin!" Zahera masih terkejut karena Tuan Muda Lim yang dilihatnya begitu mirip dengan seseorang yang menemaninya menghabiskan hari sabtu kemarin dengan banyak berjalan kaki di sepanjang jalan ibu kota. Sedangkan untuk seseorang yang disebelahnya memang sudah sempat berkenalan saat masih di lantai dasar di ruang HR. Meski penampilan seseorang yang akan menjadi atasan Zahera sedikit berbeda dan mempunyai ekspresi yang tidak sama dengan yang biasanya dilihat, tapi Zahera tetap yakin jika sosok di depannya adalah orang yang sama. "Pagi juga Bu Lina, Bu Zahera," sahut Robin yang sudah sempat berkenalan dengan Zahera sebelumnya
last updateLast Updated : 2023-10-15
Read more

Bab 109. Jebakan Alea

Hari senin selalu menjadi hari paling sibuk untuk pejuang rupiah. Tidak terkecuali Sanjaya yang sudah kembali fokus dengan pekerjaannya lagi. Ketika menurut dengan ucapan Alena untuk belajar melepaskan Zahera, Sanjaya kembali menemukan semangat baru dengan harapan setelah melepas istri dan anaknya, dia bisa membangun rumah tangga yang baru dengan si gadis kesayangannya. Bahkan demi cintanya Alena, Sanjaya juga sampai berusaha sekuat tenaga menahan diri, meski sudah lama tidak mendapatkan kebutuhan biologisnya. Rasanya Sanjaya sudah ketakutan sendiri sampai tidak berani berbuat nakal lagi, karena tidak mau kehilangan untuk yang kedua kalinya. Sanjaya sudah sangat yakin dengan Alena. Dan dia tidak mau gadisnya lepas karena kebodohannya tidak bisa menahan diri. Cukup Zahera dan Abimanyu yang tidak bisa dipertahankan, Alena jangan. Setidaknya itu yang dipikirkan oleh Sanjaya saat ini. "Ini gak akan lama lagi. Begitu resmi bercerai dengan Zahera. Aku akan langsung melamar dan menikahi
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

Bab 110. Di Sekolah yang Baru

"Bi, mau kemana?" tanya Bara saat melihat Abimanyu hendak keluar dari kamar. "Kantin," jawabnya singkat. "Mah nitip?" "Kamu mau ambil apa di kantin, Bi?" tawaran Abimanyu justru kembali dibalas dengan pertanyaan lain. "Susu almond." Lagi-lagi Abimanyu menjawab dengan singkat. Khas sekali dengan karakternya yang sedikit tertutup meski tidak membuatnya kesulitan mendapatkan teman di sekolah barunya. Sudah dua hari sejak tinggal di asrama, Abimanyu mempunyai beberapa teman dekat, baik yang satu kelas dengannya maupun yang satu kamar dengannya. Abimanyu sengaja memilih kelas khusus laki-laki untuk dirinya sendiri. Sehingga teman-temannya yang dekat dengannya juga semuanya laki-laki. "Aku juga kalau gitu," jawab Bara dengan pasrah. Choki dan juga Davin akhirnya ikut-ikutan minta dibawakan susu almond oleh Abimanyu yang akan pergi ke kantin. Mereka memang sudah biasa seperti itu jika ada salah satu yang berinisiatif ke kantin lebih dulu. Alih-alih akan ikut, justru mereka memilih un
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status