Home / Pernikahan / Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh / Bab 89. Rekomendasi yang Sama

Share

Bab 89. Rekomendasi yang Sama

Author: Dian Matahati
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Sebenarnya aku masih ingin bermain banyak permainan sama Om Liam. Tapi aku harus mempersiapkan diri untuk olimpiade-ku minggu depan."

Abimanyu terlihat murung saat berkata demikian kepada Liam setelah mereka selesai dengan sarapan bersama yang awalnya canggung. Beruntung kecanggungan itu tidak berlangsung lama dan bisa kembali meriah dengan celotehan Abimanyu yang mendominasi backsound-nya.

"Terus kenapa sedih? Kan memang sudah tanggung jawab Abi buat mempersiapkan diri setelah berhasil terpilih sebagai kandidat peserta lomba," sahut Liam.

"Kan Om Liam sudah jauh-jauh ke sini, masa mah aku tinggal belajar."

Liam mengangguk paham. "Kalau belajarnya Om temenin gimana? Nanti Om bantu pilihin contoh soal yang mungkin akan keluar di olimpiade nanti."

"Serius, Om Liam mah temenin Abi belajar? Gak bosan?"

Liam menggelengkan kepalanya. "Om kan hobi membaca. Suka belajar juga. Jadi gak bakalan bosan kalau nemenin Abi belajar buat olimpiade. Justru Om suka kalau Abi bisa belajar sama Om."
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 90. Secangkir Kopi

    Liam sudah hendak kembali membawa laptopnya yang baru diambil dari dalam mobil. Beberapa informasi yang disampaikan Robin padanya menyisakan tanda tanya yang belum bisa dipecahkan sendiri. 'Apa aku coba tanya ke Abi ya, kenal sama Kak Lui apa gak? Tapi aku bilangnya gimana? Terus kalau emang kenal, apa aku harus memperkenalkan diri sebagai adiknya Kak Lui juga? Ck. Kenapa aku jadi penasaran!'Liam menggelengkan kepalanya mengusir berbagai pertanyaan dan pemikiran yang tidak seharusnya dipusingkan. Liam memilih lekas kembali berkumpul dengan Abimanyu dan menemani anak itu belajar. "Om Liam kok lama?" seru Abimanyu begitu Liam kembali."Sorry, Boy! Tadi Om ada telepon, jadi sambil terima panggilan dulu di luar." "Oke deh. Aku kira tadi Om pulang," aku Abimanyu dengan wajah cemberut."Gak dong. Kan Om udah bilang mau bantuin Abi pilihin soal buat belajar." Abimanyu pun kembali fokus ke buku tebal di hadapannya, sedangkan Liam menyalakan laptop yang baru diambilnya. "Mas Liam mau min

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 91. Dipanggil Wali Kelas

    "Makasih sudah kooperatif, Mas." Zahera tidak menyangka jika di pertemuan mediasi kedua kali ini akan mendapati Sanjaya yang lebih kooperatif. Tidak lagi memaksakan diri dengan menolak perceraian seperti sebelumnya. "Mau gimana lagi? Bukankah aku sudah gak punya pilihan selain menuruti kemauan kamu?" cecar Sanjaya dengan kalimat penuh penekanan. Zahera hanya diam dan menatap lantai berwarna putih yang ditapaki kaki-kakinya saat keluar dari ruang mediasi. "Aku hanya berharap kamu menepati janji untuk tidak menjauhkan aku dari anakku," ujarnya lagi, membuat Zahera yang awalnya menundukkan pandangan segera mengangkat wajahnya.Sejak di ruang mediasi, Sanjaya hanya menitikberatkan jika setelah perceraian nanti benar terjadi, dirinya ingin tetap dilibatkan pada proses tumbuh kembang Abimanyu. Tentu saja Zahera menyanggupinya karena itu memang menjadi hak mereka sebagai seorang ayah dan anak. "Aku gak akan menghalangi kamu buat berinteraksi dengan Abimanyu, Mas. Aku tidak akan menjauhk

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 92. Iklan yang Mengganggu

    Zahera bengong bukan karena tidak tertarik dengan penawaran pertukaran pelajar tersebut. Justru Zahera sangat bersyukur karena penawaran tersebut secara kebetulan sangat sesuai dengan kebutuhan mereka saat ini. Hanya saja, Zahera masih tidak habis pikir dengan kebetulan yang sangat aneh tersebut. 'Kok bisa pas banget sih? Kayak ada yang…. aneh.' Tapi pemikiran itu tidak lantas membuat Zahera ragu untuk meluluskan permintaan putranya. Apalagi Abimanyu terlihat sangat senang dan antusias. Sampai-sampai tidak malu merengek di depan gurunya untuk Zahera mau memberikan ijin kepada anaknya tersebut. "Kalau boleh tau, untuk durasi pertukaran pelajarnya berapa lama ya, Bu? Terus untuk masalah selisih biaya yang saya bayarkan ke sekolah ini dengan yang di Educa Center pasti lebih mahal yang di Educa Center kan, Bu? Itu juga bagaimana?" Sayangnya Zahera tidak bisa langsung memutuskan sebelum mendengar detail mengenai prosedur program tersebut. Perannya sebagai wali murid dibutuhkan untuk me

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 93. Liam Dibalik Semuanya

    Liam duduk di ruang kerjanya mulai jam 8 pagi tepat. Sudah menjadi kebiasaannya datang tepat waktu. Bahkan tidak kurang maupun lebih barang semenit saja. Dia seakan menunjukkan jika waktunya begitu berharga setiap berada di dalam perusahaan. Robin yang saat ini merangkap tugas sekretaris sekaligus asisten turut masuk ke dalam ruangan untuk membacakan jadwal kegiatan Liam seharian ini. Baik untuk urusan pekerjaan maupun pribadi. Liam tidak banyak menanggapi selain dengan gumaman setiap Robin membacakan jadwalnya. Beruntung si asisten sudah terbiasa dengan sahutan seadanya itu, sehingga tidak mengganggu pekerjaannya sama sekali. Sampai jadwal terakhir yang dibacakan, Liam mengangguk tanda paham meski nanti Robin harus mengingatkan ulang jika sudah waktunya melakukan setiap kegiatan yang sudah tersusun rapi. "Robin, apakah semua sudah beres?" tanya Liam dengan menaikkan alisnya yang kemudian dipahami Robin dengan cepat. Ini bukan tentang pekerjaan lagi. Tapi tentang tugas lain yang

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 94. Apa Sudah Siap?

    Zahera masih terpaku melihat balasan email yang diterimanya dari bagian HR Evander Grup. Panggilan interview sekaligus tes kemampuan menjadi balasan yang diterimanya dalam waktu kurang dari 24 jam setelah lamaran dikirimkan. Apalagi setelah mencari tahu lebih dalam tentang perusahaan besar tersebut. Dimana perusahaan tersebut mempunyai beberapa anak cabang perusahaan termasuk Medica Center yang bergerak di bidang kesehatan dan Educa Center yang bergerak di bidang pendidikan. "Perusahaan yang sangat bonafide," senyum Zahera mengembang. Mencatat tanggal dan persyaratan untuk menjalani interview sekaligus tes kemampuan jika memang beruntung. "Bertepatan sama olimpiadenya Abi. Jadi aku akan ke perusahaan itu setelah mengantar Abi ke sekolah."Zahera menyiapkan diri dengan sangat baik. Bukan hanya mempersiapkan berkas dan pengetahuan, tapi juga menyiapkan pakaian terbaik untuk menunjang penampilannya. "Ternyata banyak baju yang kegedean. Berat badanku turun berapa kilo sih?" gumam Zah

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 95. Gara-gara Mamanya Abimanyu

    "Sudah siap, Son?" tanya Zahera pada Abimanyu saat hari yang ditunggu akhirnya tiba juga."Siap dong, Mama! Abi pasti keluar jadi juara," balas Abimanyu dengan percaya diri. "Good! Tapi apapun hasilnya, mama sudah pasti bangga sama kamu." "Thank you, Mama. I love you so much," kata Abimanyu sambil memeluk Zahera dengan erat. "Love you more, Baby. Doa mama selalu menyertaimu, Anak ganteng. Doain ibu juga ya, Sayang." "Pasti, Ma. Semoga mama dapat yang terbaik. Kalau rejeki kita ada di perusahaan yang sedang mama lamar semoga hasil wawancara dan tesnya bagus, tapi kalau rejeki kita bukan di sana, semoga mama dapat yang lebih baik lagi."Zahera semakin mengeratkan pelukannya setelah mendengar doa tulus nan panjang dari putra satu-satunya. Mengecup pucuk kepalanya berulang-ulang untuk menyalurkan rasa kasih dan sayangnya. Terharu sekali dengan perhatian dan ketulusan Abimanyu. "Tuhan pasti mengabulkan doamu, Sayang."Setelah puas mengekspresikan rasa sayangnya kepada satu sama lain,

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 96. Putri Tidur

    Sejak mediasi kedua, Sanjaya sudah tidak pernah lagi mengganggu Zahera. Sepertinya dia sudah menerima jalan yang membawanya pada perpisahan dengan sang istri yang diakui sangat dicintai. Sayangnya cinta saja tidak cukup jika hasratnya masih menduakan. Sanjaya sendiri mulai menyibukkan diri dengan pekerjaan yang hampir membuatnya gulung tikar. Kini perusahaan kecilnya sudah kembali stabil dan tidak ada tanda-tanda akan ada sabotase kembali. Entah saat itu sabotase dari mana, Sanjaya sama sekali tidak menemukan titik terang pelakunya. Hanya saja, karena tidak berlarut sampai membuatnya benar-benar bangkrut, akhirnya Sanjaya memilih melupakan dan lebih berhati-hati supaya kejadian ini tidak pernah terulang kembali. Di waktu luangnya, Sanjaya juga lebih sering menghabiskan waktu untuk mengambil hati Alena. Mungkin setelah meyakini tidak bisa kembali pada Zahera, Sanjaya jadi berambisi harus semakin dekat dengan Alena dan menjadikan gadis itu sebagai pengganti Zahera. Alena yang masih

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 97. Kerja Dimana?

    Tidak lama setelah Liam dan Abimanyu tiba di rumahnya, Zahera pun bangun dari tidur siang yang panjang. Keadaan rumah yang sunyi membuat Zahera mengira jika dirinya masih sendirian di dalam rumah. Tanpa melihat ponsel dan jam dinding di kamarnya, Zahera mengira jika dirinya baru tidur sebentar. Dia melepaskan blazer yang sejak pagi membungkus tubuhnya dengan rapat, dan meninggalkan inner tanpa lengan yang membuatnya sejenak terbebas dari rasa gerah. Berjalan ke luar kamar dengan langkah gontai karena masih tersisa rasa kantuk sebab belum mencuci muka. Bahkan rambutnya yang sedikit berantakan pun tidak dipedulikan karena merasa sendirian di dalam rumah. "Mama sudah bangun?" tegur Abimanyu dan Liam yang berada di dapur lebih dulu darinya. Zahera memang berjalan menuju dapur karena tenggorokannya terasa kering dan di kamarnya tidak ada air minum. Zahera sangat terkejut melihat ada anaknya dan pria dewasa di dapurnya sedang bersantap siang. "Lho, kok udah pulang?" tanya Zahera tanpa

Latest chapter

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 131. THE END

    'Ini maksudnya apa?' batin Zahera. Pertanyaan tersirat dari Evander Lim kepada Zahera tentu saja membuatnya sangat syok. Apalagi dengan tatapan dalam dari ketiga putra yang dimaksudkan oleh pria paruh baya tersebut. Zahera hanya bisa menoleh ke kanan kiri menyembunyikan kebingungannya. Sedangkan Abimanyu dan Alvino yang diam saja justru terlihat lebih tenang dan tidak sebingung Zahera saat ini. Pertama kalinya Liam tahu jika Zahera adalah kakaknya Alvino, dia sempat terkejut juga. Tapi itu tidak membuatnya mundur untuk mendekati Zahera dan anaknya. Tiga bulan ke belakang Alvino maupun Abimanyu sudah menjadi saksi bagaimana Leon, Lim dan Liam sama-sama berusaha mendekati Zahera dengan berbagai cara. Zahera memang terlihat menanggapi ketiganya dengan sama baiknya. Sayangnya tidak lantas membuat Zahera berpikir terlalu jauh tentang tujuan dari pendekatan ketiganya. "Za, ketiga putra Tante suka sama kamu sudah dari lama. Kamu gak sadar ya?" ujar Liana dengan nada menggoda. Zahera ha

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 130. Miskinnya Sanjaya

    Sejak pulang dari pengadilan agama, Sanjaya tidak banyak bicara meskipun Alea dan Mama Anita terus mengajaknya berbicara. Sanjaya masih syok dengan apa yang didengarnya dari Alena. Dia baru sadar jika selama ini Alena tidak benar-benar tertarik dan ada rasa dengannya. Dan Sanjaya dibuat sangat sakit hati. 'Padahal aku sungguh sayang sama dia,' batin Sanjaya masih tidak menerima takdirnya. Sanjaya sama sekali tidak menyangka jika Alena bersandiwara hanya untuk membantu Zahera memiskinkan dirinya. Benar-benar miskin karena semua aset yang dimilikinya dulu, kini sudah beralih nama menjadi milik Zahera, Abimanyu dan juga Alena. Satu-satunya yang masih dimiliki Sanjaya hanyalah pekerjaannya sebagai CEO di perusahaan yang sudah beralih nama menjadi milik Zahera dan nantinya akan diwariskan kepada putra semata wayang mereka. 'Aku tidak masalah jika harus memberikan hartaku untuk mereka karena aku memang menyayanginya. Tapi kenapa harus ditinggalkan oleh mereka semua?' Sanjaya sudah bera

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 129. Diskusi Panas Keluarga Lim

    "Langsung ke rumah saja, Liam. Kita bicara di rumah!" perintah Evander Lim pada putra bungsunya setelah mengetahui sesuatu yang lain dari Liana — istrinya. Awalnya Evander Lim hanya tengah memberitahu kepada istrinya mengenai kedua putranya yang menyukai wanita yang sama. Tapi begitu tahu siapa wanita yang dimaksud, Liana semakin heboh karena jelas dia juga mengenal Zahera, bahkan sempat ingin menjodohkannya kepada Leon dan tanggapan Leon juga cukup positif. Evander Lim dan Liana tidak pernah menyembunyikan masalah sekecil apapun. Mereka lebih suka saling terbuka dan menyelesaikan semua permasalahan bersama tanpa ada yang ditutup-tutupi. "Ini kenapa ketiga putraku malah kecantol satu janda yang sama?" gumam Evander Lim sambil menepuk dahinya. Kemudian dia keluar dari dalam ruangan kerja putranya untuk pulang karena pertemuan dan diskusi tentu berubah haluan ke rumah yang juga dihadirkan putra lainnya dan juga sang istri. Evander Lim dan Liam sampai hampir bersamaan. Sebenarnya Li

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 128. Kekhawatiran Zahera

    "Papa?" Belum sempat Zahera bertanya maksud dari Evander Lim mengatakan putranya yang lain itu siapa, suara sahutan dari belakangnya seakan menjawab kebingungannya dengan kebingungan yang lain. 'Papa? Mas Liam panggil Paman Lim dengan sebutan papa? Maksudnya, Mas Liam dan Dokter Lui itu saudaraan?' batin Zahera menatap bergantian antara Liam dan Evander Lim seakan tidak percaya dengan apa yang didengar. Padahal jika Zahera jeli dan memperhatikan detail garis wajah Evander Lim dengan Liam maupun Lui sama-sama memiliki garis wajah yang cukup mirip. Sama-sama berwajah oriental utamanya keturunan dari Negeri Gingseng. Liam menyampirkan blazer milik Zahera tanpa peduli papanya sudah menatap curiga pada mereka. Liam akan pura-pura tidak tahu jika kedua orang di depannya sudah saling kenal. Zahera sendiri sempat tersentak dengan perlakuan manis Liam meski sudah beberapa kali mendapatkannya sejak mereka kenal. Tapi disaksikan oleh Paman Lim seperti ini tentu saja membuat Zahera merasa ca

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 127. Kedatangan Evander Lim

    Jika di luar, Liam dan Zahera sedang bersenang-senang menikmati wahana flyboard, maka Robin di perusahaan menjadi tumbal untuk mengerjakan pekerjaan yang menggunung. Pertemuan dengan klien hari ini jelas harus dibatalkan semuanya. Karena Robin yang bekerja sendirian tidak mungkin meninggalkan perusahaan untuk sebuah pertemuan. "Ah sialan! Punya bos gak ada akhlak memang. Ini maksudnya aku dilatih buat jadi CEO apa gimana?" Robin tidak berhenti mengumpat sejak membaca pesan dari Liam jika dirinya dengan Zahera tidak akan ke kantor hari ini. Meskipun Liam menjanjikan libur untuk besok kepada Robin, tapi tetap saja bekerja sendirian untuk pekerjaan tiga orang sungguh sesuatu sekali. Meskipun begitu, sebenarnya Robin tidak sungguh-sungguh membenci sepupunya. Dia hanya merasa kesal karena dikerjain oleh Liam dan Zahera. Ya walaupun Robin sangat yakin jika biang keroknya tetap saja Liam. Zahera tidak mungkin dengan sengaja meninggalkan pekerjaan jika bukan karena terpaksa. Di tengah ke

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 126. Flyboard

    "Mabal yuk?" "Mabal?" Zahera sempat loading saat Liam tiba-tiba mengajaknya mabal. Paham jika Zahera tidak mengerti bahasa gaul yang sedang dikatakannya, Liam pun segera menjelaskan jika dirinya ingin mengajak Zahera bolos kerja hari ini. Zahera sampai tertawa mendengarnya. Baru ini dia melihat seorang bos mengajak karyawannya untuk sengaja membolos dari pekerjaannya. Dia mengira Liam hanya bercanda, tapi nyatanya Liam bersungguh-sungguh saat kembali mengatakannya. "Bukanlah hari ini cukup berat? Aku bisa ajak kamu ke suatu tempat yang bagus, yang bisa bikin kamu teriak-teriak memacu adrenalin dan yang jelas happy setelah pulang dari sana. Mau?" Zahera menoleh dalam diam. Menatap lekat pada Liam yang dari wajah hingga tatapan matanya tidak ada gurauan dengan ajakannya. Semua diucapkan dengan nada serius juga ekspresi yang diperlihatkan. Zahera bingung menjawabnya. Meskipun sebenarnya Zahera bukan tipe yang suka mangkir dari tanggung jawab, tapi saat ini sejujurnya dia memang but

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 125. Pengakuan Alena

    Sanjaya tidak mengindahkan peringatan dari Alena. Dia tetap berjalan maju dan membuat Alena melakukan hal sebaliknya. Sanjaya bahkan berani memojokkan Alena, karena merasa diabaikan setelah tahu Alena sudah berada di Jakarta. "Apa maksudnya kamu bicara begitu, Lena?" hardik Sanjaya.Untuk pertama kalinya Alena melihat Sanjaya yang bersikap kasar padanya. Alena menyembunyikan rasa takut dengan memperlihatkan galeri ponselnya yang berisi video dewasa yang pernah dikirim Alea padanya. Tindakannya itu cukup membuat Sanjaya mengalihkan pandangan dengan memberikan tatapan nyalang pada Alea. Sanjaya sangat marah dengan kelancangan Alea yang sudah membuat Alena menjauhinya. Padahal tanpa video itu pun sebenarnya Alena pasti menjauhinya karena misinya selama ini sudah selesai. Tapi kini Alena punya pengalihan amarah Sanjaya dengan memfokuskan Sanjaya pada Alea. "Ini gak seperti yang kamu pikir, Alena. Alea menjebakku dengan memberikan obat ke minumanku saat itu. Kamu harus percaya sama aku

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 124. Penolakan Alena

    Sidang putusan perceraian Zahera dan Sanjaya sudah selesai dibacakan. Mulai hari ini, sepasang suami istri yang sudah menikah sekitar sepuluh tahun lamanya itu akhirnya kembali menjadi orang asing seperti sebelumnya. Alena mendadak mendapatkan panggilan alam dan ijin ke toilet terlebih dahulu kepada Alvino. Alena menjadi orang pertama yang keluar dari ruang sidang. Sempat terkejut saat mendapati Liam ada di luar duduk seakan sedang menunggu seseorang. "Alena?" "Liam?" "Bukannya di dalam sedang ada sidang perceraian-" Liam memotong ucapannya dan tidak melanjutkan. Alena seakan paham dengan tatapan curiga dari Liam. Segera menjelaskan meski tidak sepenuhnya diterangkan sejelas-jelasnya."Aku temannya Mbak Zahera yang baru selesai sidang barusan," ujar Alena. "Eh, aku ke toilet dulu ya, udah di ujung soalnya," sambungnya tidak ingin dicecar pertanyaan lebih banyak lagi dari ini. Liam mengangguk mempersilakan. Alena terburu-buru bukan hanya karena sudah tidak tahan untuk membuang ha

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 123. Kutunggu Jandamu

    "Za, kamu sudah siap?" Zio bertanya dengan memandang Zahera sangat dalam. Zahera yang masih berada di antara alam pikiran dan kenyataan hanya terdiam. Indera pendengarannya merekam pertanyaan dari sang pengacara dengan jelas. Tapi proses menyampaikan hingga ke dalam otaknya begitu lambat. "Za, hakimnya sudah siap," tegur Zio lagi membuat Zahera menarik diri ke alam nyata. "Iya, Mas. Aku juga sudah siap," ujar Zahera akhirnya bisa mengulas senyum tipis. "Tuhan tahu mana yang baik buat kita semua, Kak," ujar Alvino mengelus ringan bahu Zahera yang berbalut blazer berwarna hijau tosca. "Semua akan baik-baik saja, Mbak. Semangat!" ucap Alena ikut memberi Zahera semangat. Zahera kembali tersenyum. Kini senyumnya sedikit terlihat lebih tulus dan manis daripada yang tadi. "Aku tahu. Ini semua akan segera berlalu, dan aku selalu bersemangat. Kalian tahu itu dengan sangat kan?" Semua yang mendengar mengangguk dengan senyum terbaik untuk memberikan energi positif kepada Zahera sebelum m

DMCA.com Protection Status