Hening seketika mengambil alih percakapan. Setelah tamparan yang telak, Arya yang wajahnya sampai berputar cuma bisa diam memegangi pipi kirinya. Sementara Hana, di seberang meja ia tampak berdiri mematung. Napasnya memburu, amarahnya meluap-luap, meski berderai air mata, Hana masih cukup berani menatap Arya tajam. “Gue pengen ketemu sama lo bukan buat ribut, Ya.” Hana melipat kedua kakinya, mendaratkan pantatnya kembali ke kursi meski rasaya ia masih ingin menampar Arya lagi. “Gue coba ngomong baik-baik sama lo. Gue pengen hubungan kita baik-baik lagi. Walaupun nggak bisa kayak sebelumnya tapi minimal kita masih temenan. Nggak kayak sekarang.” Arya memperpanjang kebisuannya. Lagipul tak ada yang perlu ia jawab. Pertemuan mereka di lantai dua coffe
Читайте больше