“Hentikan, Ayah! Jangan menimbulkan perang di sini. Warga suku Banyu sudah cukup miskin dan menderita, sedang kalian hidup berfoya-foya di puri ini,” teriak Xavier pada ketua suku Banyu. “Aku akan melupakan segala perbuatan burukmu dalam hidupku selama menderita di Selter Agung. Tapi, aku tak akan berdiam diri jika kau mengorbankan rakyat kota ini. Serahkan kepemimpinanmu padaku!” Para panglima di bawah kepemimpinan Bayu Sagara semakin marah. Tapi, Bayu Sagara sendiri terbahak-bahak. “Kau benar-benar anak yang bodoh. Aku mengirimmu ke Selter Agung agar kau bisa lebih kuat dan mampu memimpin suku bahkan negeri ini. Tapi, sekarang kau kembali sendirian dan melakukan pemberontakan?”cibir Bayu Sagara. “Pasukan, bunuh dia! Eksekusi di depan semua rakyat kota ini agar mereka belajar untuk tidak menjadi bodoh seperi anakku!” Xavier mengeluarkan cakar-cakarnya. “Hentikan, Aya
Baca selengkapnya