“Aku tahu ini hanya halusinasi. Jika saja aku belum bertemu dengan orang-orang Kalingga, mungkin aku akan berpikir bahwa ini sebuah ingatan yang memang aku lupakan,” ujar Rion. Tubuh Rion berayun-ayun. Dia terbuai antara kesadaran dan halusinasi. Panas matahari mengeringkan tubuh dan pikirannya. Mata pemuda itu terpejam. Di sampingnya, kondisi Silver tak kalah mengenaskan meski dia masih sadar seutuhnya. Karena terbiasa berada di lautan, Silver masih mampu menjaga kewarasannya. “Jangan sampai kau tertidur atau selamanya tak akan bisa bangun!” bisik Silver. “Kita berada di atas air. Kutukan sihir hidup abadi yang kita miliki hanya berlaku jika kita terus menapak tanah.” Rion bergumam meski matanya masih terkatup. Bibirnya memucat dan pecah-pecah. Kerongkongan terasa perih. Dia tersenyum tipis sekali. “Meski hanya halusinasi, tapi aku sangat bahagia. Setidaknya, aku akan mati denga
Read more