Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 1111 - Chapter 1120

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 1111 - Chapter 1120

1284 Chapters

1110. Part 16

Pada saat yang sama Si Buta dari Sungai Ular sedang berkata, "Hujan semakin deras turun! Sebaiknya kita masuk ke dalam gubuk itu! Meskipun tidak begitu luas, tetapi cukup untuk menahan tubuh dari derasnya air hujan! O ya, ada seorang temanku di dalam gubuk! Baiknya, kalian kuperkenalkan padanya!"Setelah mendapatkan persetujuan dari ketiga lelaki berpakaian keraton itu, Si Buta dari Sungai Ular segera masuk ke dalam gubuk itu tetap dengan tubuh kering. Menyusul ketiga orang itu masuk ke sana, setelah menambatkan kuda masing-masing dan dibiarkan terguyur hujan deras.Si Buta dari Sungai Ular segera memperkenalkan ketiga orang itu pada Putri Lebah yang menyambut dengan senyuman padahal dalam hatinya dia mendumal tak karuan."Kalian akan mampus!" geramnya sengit dalam hati.Setelah memperkenalkan Putri Lebah, Si Buta dari Sungai Ular berkata, "Melihat kemunculan kalian, rasanya ada masalah yang sangat penting. Bolehkah aku tahu masalah apa yang sedang kalian
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

1111. Part 17

"Raja Setan Seruling Maut?" ulang Gandung Pulungan."Pendekar! Seingatku, kami pernah pula mendengar julukan manusia celaka itu! Memang, kehidupan yang kita jalani ini tak luput dari perbuatan manusia-manusia celaka! Baiklah, kami bisa mengerti akan urusanmu sekarang!""Tetapi bila dalam waktu delapan hari ini aku belum juga mendapatkan petunjuk atau menemukan di mana manusia celaka itu berada, aku akan segera menuju Puncak Kahmuntu.""Terima kasih atas kesediaanmu itu, Pendekar."Mereka terus bercakap-cakap sampai kemudian hujan berhenti. Dan ketiga orang berpakaian keraton itu pun segera berpamitan. Masing-masing segera menaiki kuda tunggangan mereka.Sebelum berangkat Gandung Pulungan berkata, "Kami gembira karena berjumpa dengan tokoh muda yang namanya telah menjulang dan berdiri di pihak lurus!"Manggala cuma tersenyum."Semoga kalian berhasil menemukan dan membawa Ratu Kegelapan ke Keraton Wedok Mulyo!"Lalu ketiga orang
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

1112. Part 18

Si nenek menarik napas dulu seraya memandang Raja Dewa sebelum melanjutkan, "Cara satu-satunya menghadapi manusia sesat itu sekarang, adalah mendapatkan Seruling Gading milik Raja Seruling yang direbutnya! Tanpa seruling mustika itu, Raja Setan Seruling Maut tak akan bisa banyak berbuat, karena sebenarnya dia bukanlah orang yang patut diperhitungkan! Terbukti sebelumnya Dewa Tanpa Nama berhasil mengalahkannya! Tetapi seperti sifatmu, Dewa Tanpa Nama selalu berbaik hati agar manusia keparat itu mau mengubah seluruh watak sesatnya hingga dia tak pernah membunuhnya! Padahal akhirnya, justru Dewa Tanpa Nama yang tewas akibat Seruling Gading milik Raja Seruling yang disalahgunakan oleh Raja Setan Seruling Maut!""Gagasanmu sangat baik. Peri Gelang Rantai!" kata Raja Dewa tanpa tersinggung dengan kata-kata yang dibaluri kecaman dari si nenek tadi. "Hanya saja... bagaimana caranya mendapatkan Seruling Gading itu sementara kita belum mengetahui di mana Seruling Maut berada? Dan apaka
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

1113. Memburu Si Buta dari Sungai Ular

SEKETIKA masing-masing orang mengalihkan pandangannya ke arah kanan. Dewi Topeng Perak sudah keluarkan dengusan tatkala mengenali satu sosok tubuh tinggi kurus dengan wajah cekung yang sedang melangkah sambil tertawa-tawa. Sementara Nenek Cabul menjerengkan sepasang matanya dengan kedua tinju dikepalkan mendengar kata-kata lelaki berkepala lonjong dengan rambut yang bisa dihitung itu."Iblis Lembah Ular!" berseru Dewi Topeng Perak dengan tatapan tajam dari balik topeng perak yang dikenakannya. "Apakah kau sendiri sudah bertemu dan mengalahkan Si Buta dari Sungai Ular, hah!""Urusan mengalahkannya sangat mudah! Tetapi menemukannya yang hingga saat ini belum bisa kulakukan!" sahut lelaki berpakaian hitam gombrang bergaris merah yang tak lain memang Iblis Lembah Ular adanya."Jangan banyak omong bila ternyata kau masih kosong melompong! Dan jangan jual lagak di hadapanku!" hardik Dewi Topeng Perak gusar.Hardikannya itu hanya disambut tawa nyaring oleh Iblis
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

1114. Part 2

Setelah cukup lama...“Hmmm... sebaiknya aku kembali saja ke tempat semula! Mudah-mudahan kedua manusia kotor itu telah menuntaskan apa yang mereka inginkan!"Dengan mempergunakan ilmu peringan tubuhnya, Dewi Topeng Perak kembali ke tempat semula. Dan dia menggeram hebat dengan kaki kiri dihentakkan ke tanah hingga amblas sebatas lutut tatkala melihat Iblis Lembah Ular dan Nenek Cabul masih bergulat di atas rumput!"Keparat betul!" makinya sengit seraya mengangkat kaki kirinya yang amblas, hingga begitu kakinya diangkat tanah itu ambrol. Lalu dengan segera dibalikkan tubuhnya. Setelah menunggu beberapa saat dengan hati direjam kemarahan, Dewi Topeng Perak mendengar kata-kata Nenek Cabul yang terkikik-kikik, "Luar biasa! Kau kuat sekali bisa melakukannya berkali-kali!”Iblis Lembah Ular yang tengah mengenakan pakaiannya kembali berkata sambil melirik Dewi Topeng Perak yang berdiri membelakangi, "Bila perempuan itu menghendaki, aku masih sanggup
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

1115. Part 3

Sungguh, pandangan siapa pun yang melihatnya akan takjub luar biasa. Dua kejapan berikutnya, Ular raksasa itu sudah melesat masuk ke dalam tanah dengan menimbulkan gemuruh dan getaran yang cukup keras ditempat itu.Putri Lebah menggeleng-gelengkan kepalanya."Kau beruntung memiliki Ular raksasa itu, Manggala....""Aku tahu. Dialah sahabatku yang paling sejati .selain kedua guruku dan Eyang Guru," sahut Manggala."O ya, apa yang sedang kau perintahkan pada Garaga?" tanya Putri Lebah dengan keingintahuan yang besar. Manggala tersenyum."Aku hanya memintanya untuk kembali ke Sungai Ular untuk melihat keadaan di mana selama bertahun-tahun aku berdiam di sana," kata Manggala berbohong. Lalu sambungnya yang kali ini mencerminkan kejujuran hatinya, "Sebenarnya... aku ingin sekali bisa mendatangi Sungai ular kembali. Atau menetap di sana. Akan tetapi, tugas yang kuemban tak mungkin bisa membuatku untuk sampai ke sana.""Barangkali suatu saat kau bis
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

1116. Part 4

Sementara itu, Maut Tangan Satu sedang menggeram dingin pada Si Buta dari Sungai Ular, "Pemuda dari Sungai ular! Lebih baik menyerah ketimbang nyawamu akan putus!"Manggala cuma nyengir saja. Dan nampaknya sedikit pun dia tidak cemas memperhatikan bagaimana Putri Lebah sedang didesak hebat oleh Datuk Jubah Merah."Apakah kalimat yang kau ucapkan barusan itu tidak terbalik? Jangan-jangan... kau berbuat seperti itu untuk menutupi ketakutanmu?""Setan keparat!”"Busyet! Kok ada orang yang mengatai dirinya sendiri, ya? Lebih baik katakan di mana Raja Setan Seruling Maut berada! Tetapi... eh! Bagaimana bila aku membunuh diri di depan manusia sialan itu? Apakah hadiahnya akan diberikan kepadaku juga? Cuma ya... aku tidak tahu bagaimana caranya membunuh diri!""Pemuda sialan! Biar kutunjukan caranya kepadamu!”Dikawal teriakan mengguntur, Maut Tangan Satu sudah menggebrak maju. Rupanya, lelaki ini sudah tak tahan mendengar ejekan Si But
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

1117. Part 5

"Hmm... Rasanya kesabaranku sekarang mulai menipis! Kuperingatkan kepada kalian, lebih baik katakan pada Raja Setan Seruling Maut untuk menghentikan sepak terjang sialannya daripada kucabik-cabik tubuhnya!"Lalu tanpa mempedulikan betapa wajah kedua orang yang berdiri di hadapannya memerah, dengan santai dan pandangan yang tak menyiratkan apa-apa, pemuda yang di dadanya terdapat rajahan petir itu meneruskan kata pada Datuk Jubah Merah, "Orang jelek bercawat dan berjubah norak! Kau sembunyikan di mana gadis itu!"Mendengar pertanyaan orang, meledaklah tawa Datuk Jubah Merah. Lalu dengan suara mengejek dia ' berseru, "Mengapa kau harus memikirkan gadis itu! Dia sudah lari terbirit-birit dengan luka dalam di tubuhnya! Dalam perkiraanku, hanya memakan tiga kali waktu penanakan nasi dia sudah mampus! Sayangnya, kau tak menyaksikan kematian temanmu itu!"Lelaki bercawat hitam ini menyambung dengan suara makin penuh ejekan, "Atau dia kekasihmu, hah! Dan kau berlagak te
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

1118. Part 6

Pancingan yang dilakukan oleh Datuk Jubah Merah ternyata membawa hasil. Kedua gendang telinga lelaki berlengan kiri kutung itu seperti ditusuk oleh sembilu bermata tiga. Tatapannya menusuk seperti sembilu saat dia berkata, "Jahanam betul kau bicara! Apakah bukan kau sendiri yang sudah putus nyali!""Aku masih berkeinginan untuk bergebrak dengannya! Tetapi kau mundur karena dia....""Setan! Akan kurobek mulutmu setelah kubunuh pemuda celaka itu!” putus Maut Tangan Satu dengan suara menyentak. Lalu dipalingkan kepalanya lagi pada Si Buta dari Sungai Ular yang kelihatan masih memikirkan sesuatu tentang lenyapnya Putri Lebah."Si Buta dari Sungai Ular! Terimalah kematiaaaaannn!”Dan orangnya sudah melabrak kembali. Saat baju lengan kirinya yang tanpa lengan digerakkan, lima larik cahaya merah yang menebarkan hawa panas menderu. Lalu disusul dengan tendangan kaki kanan yang mengarah pada kepala Si Buta dari Sungai Ular.Si Buta dari Sungai U
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

1119. Part 7

"Kalian tergolong manusia-manusia yang haus hadiah dan kedudukan," desisnya dalam hati sambil memandangi kedua sosok lawannya tadi yang terkapar tak berdaya. "Aku tidak tahu. Itu upah yang tepat untuk kalian atau tidak."Kejap lain, Si Buta dari Sungai Ular mengarahkan pandangannya ke depan. Entah apa yang ditatapnya karena pandangannya kosong seperti tak menatap apa-apa dihadapannya. Lalu terdengar desahannya pelan, "Ada sesuatu yang terjadi pada Putri Lebah. Ya, sesuatu yang tak asing sebenarnya. Dan aku akan membuktikan dugaanku ini...."Dua kejapan berikutnya. pemuda tampan dari Sungai Ular ini sudah berkelebat meninggalkan tempat itu. -o0o-KEREMANGAN malam menghentak, menyeret angin yang seperti merembet dengan timbulkan suara bagai mendesis dari satu pohon ke pohon lain. Di langit tak nampak sedikit pun sinar rembulan. Bahkan sang pemilik sinar itu tak menampakkan diri karena terhalang oleh gumpalan awan hitam. Dalam keremangan malam
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more
PREV
1
...
110111112113114
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status